JAKARTA - Keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan daerah kembali menunjukkan dampak positif, salah satunya lewat audiensi antara warga Desa Kecapi dan Ketua DPRD Kabupaten Jepara. Sejumlah tokoh masyarakat desa mendatangi langsung Ruang Ketua DPRD untuk menyampaikan aspirasi mereka mengenai kondisi infrastruktur dan potensi desa. Suasana pertemuan berlangsung hangat, mencerminkan hubungan yang akrab antara wakil rakyat dan konstituen di akar rumput.
Kedatangan para tokoh Desa Kecapi dipimpin oleh Petinggi desa, Sukambali, bersama dengan tokoh masyarakat Dr. Jamhari, jajaran Ketua RT/RW, perangkat desa, serta perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Mereka menyampaikan sejumlah kebutuhan yang dianggap mendesak, mulai dari perbaikan infrastruktur jalan kabupaten, peningkatan drainase lingkungan, hingga penambahan fasilitas penerangan jalan umum (PJU).
Salah satu titik utama yang menjadi fokus usulan adalah ruas jalan yang menghubungkan Perempatan Tuyem hingga Lebak - Bringin. Jalan tersebut saat ini kerap dilalui kendaraan besar akibat perkembangan kawasan industri, namun kondisi infrastrukturnya belum memadai. Lebar jalan yang terbatas dan kualitas permukaan jalan yang menurun dinilai sudah tidak sesuai dengan volume lalu lintas yang terus meningkat.
- Baca Juga BMKG: Curah Hujan Jabar Rendah di Juli
“Jalur ini sangat padat karena industri berkembang pesat di sekitar sini. Tapi infrastruktur jalannya masih belum mendukung. Kami memohon adanya pelebaran dan peningkatan kualitas jalan,” ujar salah satu warga dalam forum tersebut.
Tidak hanya urusan infrastruktur dasar, para tokoh desa juga memanfaatkan kesempatan itu untuk mendorong pengembangan potensi wisata lokal. Mereka menilai Desa Kecapi memiliki kekayaan alam dan kearifan lokal yang bisa menjadi modal besar untuk pengembangan wisata berbasis masyarakat. Gagasan menarik datang dari Dr. Jamhari, yang mengusulkan dibangunnya pilot project infrastruktur wisata.
“Kami ingin menciptakan ikon hijau dengan menanam pohon tabebuya. Selain memperindah desa, ini juga menjadi simbol kekayaan alam dan daya tarik wisata baru,” ujar Jamhari.
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Jepara, Agus Sutisna, memberikan respon positif. Sebagai putra asli Desa Kecapi, Agus memahami betul tantangan dan potensi yang dimiliki wilayah tersebut. Ia menegaskan akan mengawal langsung usulan masyarakat agar dapat segera ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah.
“Usulan ini sangat relevan dan saya akan kawal langsung prosesnya. Pemkab Jepara di bawah kepemimpinan Mas Wiwit dan Gus Hajar punya komitmen kuat untuk mewujudkan Jepara yang MULUS — Maju, Unggul, Lestari, dan Religius,” ucap Agus Sutisna dalam sambutannya.
Agar usulan yang disampaikan bisa segera masuk dalam perencanaan pembangunan, Agus mengaku langsung berkoordinasi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Di antaranya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Jepara.
Lebih dari itu, Agus juga menyampaikan pesan penting kepada seluruh elemen masyarakat Desa Kecapi untuk terus menjaga kekompakan dan semangat gotong royong. Menurutnya, pembangunan tidak akan berhasil jika hanya mengandalkan pemerintah tanpa dukungan aktif dari warga.
“Soliditas warga adalah kunci utama keberhasilan pembangunan. Saya percaya Desa Kecapi punya potensi besar untuk berkembang pesat jika seluruh unsur masyarakat terus bersinergi,” imbuhnya.
Pertemuan ini pun menjadi simbol dari kematangan demokrasi lokal, di mana masyarakat berani menyampaikan pendapat secara langsung dan wakil rakyat terbuka terhadap kritik serta usulan. Momentum ini diharapkan mampu memperkuat kerja sama antara DPRD dan warga dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkelanjutan.
Harapan ke depan, seluruh aspirasi yang telah disampaikan tidak berhenti sebagai wacana belaka. Dengan adanya komitmen dari Ketua DPRD dan koordinasi lintas OPD, langkah konkret bisa segera dirancang untuk menjawab kebutuhan mendesak di Desa Kecapi, baik dari sisi fisik seperti jalan dan drainase, maupun aspek pengembangan potensi ekonomi seperti wisata desa.
Keterlibatan aktif warga desa dalam proses audiensi seperti ini juga bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Jepara agar lebih proaktif dalam menyuarakan kebutuhan mereka. Apalagi di era sekarang, pembangunan berbasis aspirasi masyarakat telah menjadi pendekatan utama dalam perencanaan daerah.
Dengan semakin kuatnya sinergi antara warga dan legislatif, diharapkan percepatan pembangunan di tingkat desa bisa terealisasi secara nyata. Bagi Desa Kecapi, pertemuan ini menjadi babak baru dalam perjalanan mewujudkan desa yang maju, lestari, dan berdaya saing.