JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali melaksanakan pekerjaan rekonstruksi jalan di ruas Tol Dalam Kota dan Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengguna jalan tol, serta menjaga Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan pemerintah.
Kegiatan rekonstruksi perkerasan rigid ini dilakukan melalui anak usahanya, PT Jasa Marga Metropolitan Tollroad (JMT), tepatnya oleh Representative Office 2 JMT. Pekerjaan telah dimulai sejak Selasa, 17 Juni 2025, dan direncanakan selesai pada Minggu, 22 Juni 2025.
Dalam keterangannya di Jakarta, Senior Manager Representative Office 2 JMT, Ginanjar Bekti R., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah berkelanjutan Jasa Marga untuk memastikan kualitas infrastruktur jalan tol tetap dalam kondisi optimal.
"Kegiatan rekonstruksi ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menjaga kualitas infrastruktur dan meningkatkan kenyamanan pengguna jalan," ujar Ginanjar.
Lebih lanjut, Ginanjar menegaskan bahwa proyek rekonstruksi tersebut difokuskan pada titik-titik krusial, salah satunya di sekitar Gerbang Tol (GT) Cengkareng 2, KM 31+000 arah Cengkareng. Lokasi tersebut dipilih karena dinilai memerlukan peningkatan mutu perkerasan agar lalu lintas tetap lancar dan aman.
Dua Tahap Pekerjaan
Secara teknis, proyek rekonstruksi jalan tol ini akan dilaksanakan dalam dua tahap. Berikut rinciannya:
Tahap pertama akan dilakukan sebelum Gardu 01, GT Cengkareng 2, KM 31+000. Proses pengerjaan dimulai sejak Selasa, 17 Juni 2025, hingga Jumat, 20 Juni 2025. Adapun waktu pelaksanaan dilakukan setiap malam pukul 21.00 WIB hingga 07.00 WIB keesokan harinya.
Tahap kedua dilaksanakan setelah Gardu 01, GT Cengkareng 2, KM 31+000. Pekerjaan tahap ini akan berlangsung mulai Jumat, 20 Juni 2025, hingga Minggu, 22 Juni 2025, juga dengan rentang waktu yang sama, yakni pukul 21.00–07.00 WIB.
Ginanjar menjelaskan bahwa rekonstruksi dilakukan pada malam hingga pagi hari agar meminimalkan gangguan lalu lintas. Selama pekerjaan berlangsung, lajur yang menjadi objek rekonstruksi tidak dapat digunakan sementara oleh kendaraan.
Namun, pengguna jalan tol masih dapat melintas dengan memanfaatkan lajur lain yang tersedia di lokasi tersebut.
"Kami memahami bahwa pekerjaan ini mungkin menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan. Oleh karena itu, kami terus berupaya agar proses pengerjaan berjalan tepat waktu dan mengoptimalkan pengaturan lalu lintas," ujar Ginanjar.
Imbauan untuk Pengguna Jalan
Selama masa pekerjaan berlangsung, Jasa Marga juga telah memasang rambu-rambu lalu lintas di sekitar lokasi proyek untuk memberikan informasi kepada pengguna jalan. Selain itu, petugas lapangan juga bersiaga untuk mengatur arus kendaraan dan memberikan bantuan bila diperlukan.
Ginanjar mengimbau kepada seluruh pengguna jalan tol agar tetap berhati-hati, mengikuti arahan petugas, serta memperhatikan rambu-rambu yang telah dipasang.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan selama masa pekerjaan ini. Kami mengimbau agar pengguna jalan dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik, menyiapkan saldo kartu elektronik secukupnya agar tidak terjadi antrean di gerbang tol," jelas Ginanjar.
Upaya Jasa Marga Menjaga Kualitas Infrastruktur Tol
Pekerjaan rekonstruksi jalan tol bukanlah hal baru bagi Jasa Marga. Perusahaan secara rutin melakukan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur jalan tol untuk menjamin pelayanan optimal kepada masyarakat. Salah satu tolok ukur pelayanan jalan tol yang ditetapkan pemerintah adalah Standar Pelayanan Minimal (SPM), yang meliputi aspek kondisi jalan, kecepatan tempuh rata-rata, aksesibilitas, hingga keselamatan berkendara.
"Komitmen kami adalah memberikan layanan terbaik untuk pengguna jalan tol. Rekonstruksi jalan ini kami lakukan secara berkala untuk memastikan pengguna tol mendapatkan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman," tambah Ginanjar.
Proyek rekonstruksi kali ini juga bekerja sama dengan PT Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM) selaku penyedia jasa pemeliharaan jalan tol. Kolaborasi antara JMT dan JMTM ini diharapkan mampu mempercepat proses pengerjaan serta menjaga kualitas hasil pekerjaan.
Strategi Pengaturan Lalu Lintas
Dalam pelaksanaan proyek ini, Jasa Marga juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Kepolisian dan Dinas Perhubungan, untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas di sekitar lokasi pekerjaan.
Beberapa langkah mitigasi yang diterapkan meliputi pengalihan arus sementara jika diperlukan, penambahan petugas di titik-titik rawan antrean, serta penggunaan perangkat Traffic Counting System (TCS) dan CCTV untuk memantau situasi lalu lintas secara real-time.
"Seluruh langkah mitigasi ini kami siapkan agar dampak pekerjaan terhadap lalu lintas bisa diminimalisasi," jelas Ginanjar.
Dukung Kelancaran Arus Mudik dan Balik
Selain menjaga kualitas infrastruktur, rekonstruksi jalan tol juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang Jasa Marga untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik, terutama menjelang periode libur nasional atau hari besar keagamaan.
Dengan kondisi jalan yang lebih baik, diharapkan waktu tempuh perjalanan bisa lebih efisien dan angka kecelakaan lalu lintas dapat ditekan.
Sebagai informasi, ruas Tol Dalam Kota dan Tol Sedyatmo merupakan jalur vital penghubung menuju Bandara Soekarno-Hatta dan berbagai wilayah strategis di Jabodetabek. Oleh karena itu, pekerjaan pemeliharaan jalan di ruas tersebut menjadi prioritas utama Jasa Marga.
"Kami ingin memastikan bahwa seluruh infrastruktur yang kami kelola berada dalam kondisi terbaik untuk mendukung mobilitas masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," tutup Ginanjar.
Informasi Lebih Lanjut
Untuk mengetahui perkembangan pekerjaan rekonstruksi jalan tol dan kondisi lalu lintas terkini, pengguna jalan tol dapat mengakses informasi melalui aplikasi Travoy milik Jasa Marga, akun media sosial resmi Jasa Marga, atau menghubungi call center 24 jam Jasa Marga di nomor 14080.
Dengan adanya rekonstruksi ini, diharapkan seluruh pengguna jalan tol dapat lebih nyaman, aman, dan efisien dalam beraktivitas.