Inisiatif Perbankan Bantu Masyarakat Lebih Paham dan Terlibat dalam Dunia Keuangan

Selasa, 08 April 2025 | 12:16:04 WIB
Inisiatif Perbankan Bantu Masyarakat Lebih Paham dan Terlibat dalam Dunia Keuangan

JAKARTA – Upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk sektor perbankan. Melalui berbagai inisiatif edukatif dan program strategis, bank-bank nasional turut mendorong keterlibatan masyarakat dalam sistem keuangan yang lebih inklusif dan berdaya guna.

Salah satu langkah konkret yang dilakukan sektor perbankan adalah menyelenggarakan program-program inovatif yang menyasar edukasi keuangan dan peningkatan akses masyarakat terhadap layanan perbankan. PT Bank Danamon Indonesia Tbk menjadi salah satu bank yang aktif mengambil peran ini melalui program Danamon Hadiah Beruntun.

Program yang diluncurkan sejak Juni 2024 hingga Januari 2025 ini tidak hanya bertujuan memberikan apresiasi kepada nasabah, tetapi juga menjadi strategi untuk mendukung pertumbuhan bisnis bank melalui peningkatan dana pihak ketiga (DPK). Hasilnya pun signifikan. Bank Danamon mencatat peningkatan DPK sebesar 9%, menjadi Rp153,2 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya.

“Program Danamon Hadiah Beruntun merupakan wujud nyata komitmen kami dalam mendukung program pemerintah guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia,” ungkap Ivan Jaya, Consumer Funding & Wealth Business Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk, dalam keterangannya kepada media. “Kami melihat antusiasme luar biasa dari masyarakat, dengan lebih dari 122 ribu nasabah berpartisipasi.”

Program ini tidak hanya mendorong peningkatan DPK, tetapi juga menunjukkan lonjakan signifikan pada produk tabungan privilege, atau New Opportunity Client (NOC).Penetrasi nasabah pada produk ini tumbuh 14%, memperlihatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan dan produk perbankan yang dirancang untuk memberikan nilai lebih.

Mendorong Akses yang Lebih Merata

Secara umum, literasi keuangan didefinisikan sebagai kemampuan masyarakat dalam memahami produk dan layanan keuangan, seperti tabungan, investasi, asuransi, hingga pinjaman. Sementara itu, inklusi keuangan menitikberatkan pada keterjangkauan akses terhadap layanan tersebut, terutama bagi masyarakat yang selama ini belum tersentuh lembaga keuangan formal.

Bank Danamon, melalui program ini, secara aktif menyasar segmen nasabah yang lebih luas, termasuk di wilayah yang tingkat inklusi keuangannya masih rendah. Langkah ini sejalan dengan strategi nasional inklusi keuangan yang ditetapkan oleh pemerintah, yang menargetkan tingkat inklusi keuangan Indonesia mencapai 90% pada 2024.

“Pencapaian ini bukan semata-mata angka, tapi mencerminkan komitmen kami untuk membantu masyarakat lebih memahami manfaat layanan keuangan. Kami ingin membangun hubungan jangka panjang yang sehat dengan nasabah,” ujar Ivan Jaya lebih lanjut.

Apresiasi untuk Nasabah

Sebagai bentuk penghargaan atas partisipasi nasabah, Bank Danamon menggelar pengundian hadiah yang berlangsung pada Februari 2025. Total lebih dari 680 pemenang regional diumumkan, termasuk pemenang grand prize sebagai simbol apresiasi dari bank kepada para nasabah yang telah berkontribusi terhadap pertumbuhan dan keberhasilan program ini.

Pengundian tersebut menandai akhir dari periode program yang berjalan selama delapan bulan. Melalui pendekatan ini, Danamon tidak hanya menciptakan loyalitas nasabah, tetapi juga memberikan pengalaman menyenangkan dalam bertransaksi dan menabung.

Peran Strategis Perbankan

Keberhasilan program Danamon mencerminkan peran vital sektor perbankan dalam meningkatkan kesadaran finansial masyarakat. Dengan menjembatani akses keuangan dan memperkenalkan literasi keuangan secara langsung, bank tidak hanya berorientasi pada profitabilitas tetapi juga pada pembangunan ekonomi inklusif.

Peningkatan literasi keuangan telah terbukti berkontribusi pada pengambilan keputusan finansial yang lebih baik oleh individu. Masyarakat yang memahami risiko dan manfaat dari produk keuangan cenderung lebih bijak dalam mengatur keuangannya, mengurangi risiko gagal bayar, dan lebih mampu mengelola keuangan rumah tangga secara berkelanjutan.

Seiring dengan bertambahnya nasabah yang teredukasi dan terdigitalisasi, pertumbuhan sektor perbankan pun menjadi semakin berkelanjutan. Kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan menjadi kunci untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan mandiri secara finansial.

Terkini