Bahlil Instruksikan PLN Segera Bangun Pembangkit Listrik Panas Bumi di Maluku untuk Tingkatkan Ketahanan Energi

Senin, 07 April 2025 | 15:39:32 WIB
Bahlil Instruksikan PLN Segera Bangun Pembangkit Listrik Panas Bumi di Maluku untuk Tingkatkan Ketahanan Energi

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, telah memberikan arahan tegas kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN untuk segera memulai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berkapasitas 40 megawatt (MW) di Provinsi Maluku. Instruksi ini disampaikan oleh Bahlil dalam rangka meningkatkan ketahanan energi di wilayah Maluku, yang merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi besar dalam pemanfaatan energi terbarukan, khususnya panas bumi.

Menurut Bahlil, pengembangan PLTP ini sangat penting untuk mendukung kemandirian energi di Maluku, serta untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil. "Maluku memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan, khususnya panas bumi. Oleh karena itu, kami meminta PLN untuk segera memulai pembangunan PLTP ini, yang diharapkan dapat menghasilkan kapasitas 40 megawatt," ungkap Bahlil saat memberikan arahan di sela-sela kunjungannya ke beberapa daerah di Maluku.

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi sendiri dianggap sebagai solusi yang efektif untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim, karena menggunakan sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan. Di Indonesia, potensi energi panas bumi masih sangat besar dan belum dimanfaatkan secara optimal. Dengan adanya pembangunan PLTP di Maluku, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap penyediaan pasokan listrik yang stabil dan ramah lingkungan di wilayah tersebut.

Bahlil menambahkan bahwa pengembangan energi terbarukan, terutama panas bumi, sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca sesuai dengan kesepakatan internasional. "Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Oleh karena itu, pengembangan energi panas bumi di Maluku menjadi langkah strategis untuk mewujudkan hal tersebut," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa pembangunan PLTP di Maluku merupakan bagian dari rencana PLN untuk memperluas pemanfaatan energi terbarukan di seluruh Indonesia. "Kami siap untuk segera memulai pembangunan PLTP di Maluku. Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memastikan bahwa energi terbarukan dapat dimanfaatkan secara maksimal, serta memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan," ujar Darmawan.

Darmawan juga menekankan bahwa proyek ini merupakan salah satu langkah penting dalam memastikan keberlanjutan pasokan energi di Maluku. Dengan kapasitas 40 megawatt, PLTP ini diharapkan dapat mencukupi sebagian besar kebutuhan listrik di Maluku, terutama di wilayah yang selama ini masih bergantung pada pasokan energi dari pembangkit berbahan bakar fosil. "Dengan adanya PLTP ini, kami yakin dapat memberikan kontribusi besar dalam penyediaan listrik yang lebih bersih dan andal bagi masyarakat Maluku," katanya.

Bahlil juga menyoroti pentingnya kerja sama antara pemerintah, PLN, dan masyarakat dalam mewujudkan proyek energi terbarukan ini. Menurutnya, masyarakat Maluku harus dilibatkan dalam proses pengembangan energi panas bumi, baik dalam aspek sosial, ekonomi, maupun lingkungan. "Pembangunan energi terbarukan harus melibatkan masyarakat secara langsung, agar mereka dapat merasakan manfaatnya secara langsung. Selain itu, pembangunan ini juga harus memperhatikan keberlanjutan lingkungan agar tidak menimbulkan dampak negatif di masa depan," tuturnya.

Pembangunan PLTP di Maluku juga diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru, baik dalam sektor konstruksi maupun operasional pembangkit listrik tersebut. "Selain memberikan pasokan energi yang bersih dan andal, proyek ini juga akan membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal, sehingga mereka bisa merasakan manfaat langsung dari pengembangan energi terbarukan ini," tambah Bahlil.

Di sisi lain, Gubernur Maluku, Murad Ismail, menyambut baik keputusan pemerintah untuk membangun PLTP di wilayahnya. Ia menyatakan bahwa pembangunan ini akan sangat membantu dalam meningkatkan ketahanan energi di Maluku, yang selama ini masih menghadapi tantangan besar dalam hal pasokan listrik. "Kami sangat menyambut baik rencana ini. Dengan adanya PLTP, Maluku tidak hanya akan mendapatkan pasokan listrik yang stabil, tetapi juga akan berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon yang sangat penting bagi masa depan lingkungan kita," ujar Gubernur Murad.

Sebagai informasi, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi panas bumi, dengan perkiraan kapasitas yang dapat mencapai lebih dari 27.000 megawatt. Namun, hingga saat ini, potensi tersebut baru dimanfaatkan sekitar 2.000 megawatt. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian ESDM dan PLN, terus berupaya untuk meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan, termasuk panas bumi, sebagai bagian dari transisi energi nasional yang lebih ramah lingkungan.

Dengan pembangunan PLTP di Maluku ini, diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia yang memiliki potensi serupa untuk mengembangkan energi terbarukan, serta mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang semakin terbatas dan berdampak buruk bagi lingkungan. Selain itu, proyek ini juga menjadi langkah nyata dalam mewujudkan target pemerintah untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060.

Bahlil menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendukung proyek-proyek energi terbarukan di seluruh Indonesia, dengan memberikan berbagai kemudahan dan insentif kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan energi ramah lingkungan. "Kami ingin memastikan bahwa Indonesia dapat menjadi negara yang tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga mampu mengelola sumber daya tersebut dengan cara yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," tutupnya.

Dengan adanya rencana pembangunan PLTP ini, harapan besar muncul untuk pengembangan energi terbarukan di Indonesia, khususnya di daerah yang memiliki potensi panas bumi seperti Maluku. Selain memberikan pasokan listrik yang andal, proyek ini juga akan memberikan kontribusi besar terhadap keberlanjutan lingkungan dan perekonomian daerah.

Terkini