JAKARTA - Setelah bertahun-tahun hidup dalam kegelapan tanpa aliran listrik, warga Kampung Menra di Desa Arabika, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, akhirnya merasakan terang. Pada Senin, 02 Juni 2025, cahaya listrik resmi menyala di kampung tersebut, menandai babak baru kehidupan bagi 28 kepala keluarga atau sekitar 98 jiwa yang tinggal di sana.
Kampung Menra selama ini menjadi salah satu wilayah yang belum tersentuh jaringan listrik. Warga setempat harus menjalani kehidupan yang serba terbatas, terutama saat malam tiba. Untuk sekadar mengisi daya baterai ponsel, mereka harus berjalan kaki hingga dua kilometer ke kampung tetangga yang telah lebih dahulu menikmati aliran listrik.
Namun semua itu berubah berkat sinergi dan semangat gotong royong antara masyarakat dan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat (Sulselrabar). Selama tujuh bulan terakhir, petugas PLN bersama warga bergotong royong membangun infrastruktur kelistrikan di daerah terpencil ini.
Perjuangan Panjang Mewujudkan Mimpi Warga
Proyek penyambungan listrik ini dimulai sejak akhir tahun 2024, dengan berbagai tantangan geografis dan cuaca. Medan yang sulit, akses jalan yang sempit dan berbukit menjadi kendala utama dalam mengangkut peralatan serta membangun jaringan listrik di kawasan tersebut. Namun, semangat warga untuk menyambut terang menjadi pemicu utama suksesnya proyek ini.
Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bulukumba, Irham Alamsyah, menyatakan bahwa proyek elektrifikasi Kampung Menra merupakan bagian dari komitmen PLN untuk mewujudkan pemerataan akses energi bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
“Kami melihat langsung bagaimana perjuangan warga untuk mendapatkan listrik. Ini menjadi tanggung jawab dan panggilan moral bagi PLN untuk hadir dan menghadirkan terang di pelosok negeri,” ujar Irham saat peresmian penyalaan listrik perdana di Kampung Menra.
Menurut Irham, pemasangan listrik ini melibatkan pembangunan jaringan tegangan rendah sepanjang lebih dari 3 kilometer dan pemasangan beberapa trafo distribusi untuk memastikan kestabilan daya yang diterima warga.
Haru dan Syukur Warga Kampung Menra
Salah satu warga Kampung Menra, Nur, tak mampu menyembunyikan rasa haru dan bahagianya. Wanita paruh baya yang telah menetap di kampung tersebut selama 16 tahun itu menyebut kehadiran listrik sebagai anugerah luar biasa yang mengubah kehidupan mereka secara drastis.
“Dulu kami harus makan malam lebih awal, jam lima sore, karena setelah itu kampung sudah gelap. Anak-anak belajar hanya pakai pelita atau lilin. Sekarang alhamdulillah, kami sudah punya lampu terang,” kata Nur sambil meneteskan air mata haru.
Menurutnya, kehadiran listrik bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga membuka peluang baru bagi warga untuk meningkatkan taraf hidup. Kini, warga bisa menggunakan peralatan elektronik seperti kipas angin, kulkas, hingga mesin jahit yang bisa menunjang kegiatan ekonomi keluarga.
Membuka Peluang Pendidikan dan Ekonomi
Penerangan listrik juga memberikan dampak positif terhadap kegiatan belajar anak-anak. Selama ini, proses belajar mengajar di malam hari nyaris tidak bisa dilakukan. Anak-anak Kampung Menra harus mengandalkan cahaya dari lampu minyak atau senter untuk membaca buku dan mengerjakan tugas.
Kepala Dusun Menra, Hasan, menyampaikan bahwa kehadiran listrik akan mendorong semangat belajar generasi muda di kampungnya.
“Kami ingin anak-anak kami tidak kalah dengan mereka yang di kota. Sekarang mereka bisa belajar dengan nyaman, bisa pakai lampu listrik, dan bahkan bisa akses informasi lewat internet ke depannya,” tutur Hasan.
Selain pendidikan, Hasan juga optimistis listrik akan meningkatkan produktivitas warga. Beberapa warga telah menyatakan minat untuk memulai usaha rumahan seperti menjahit, membuka warung kelontong dengan kulkas pendingin, hingga mengembangkan pertanian dengan bantuan alat semprot elektrik.
Komitmen PLN terhadap Pemerataan Akses Energi
General Manager PLN UID Sulselrabar, Awaluddin Hafid, mengatakan bahwa proyek ini merupakan bagian dari program elektrifikasi desa terpencil yang menjadi prioritas nasional. PLN terus berkomitmen untuk melistriki seluruh penjuru negeri tanpa terkecuali.
“Kami percaya bahwa energi listrik adalah kebutuhan dasar yang harus diakses oleh semua warga negara. Setiap titik terang yang kami nyalakan adalah bagian dari misi besar membangun Indonesia yang merata dan berkeadilan,” tegas Awaluddin.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat dalam percepatan proyek seperti ini. Dalam kasus Kampung Menra, kolaborasi lintas sektor terbukti menjadi kunci keberhasilan proyek penyambungan listrik.
Rencana Ke Depan dan Pesan untuk Pemerintah
Keberhasilan melistriki Kampung Menra memberikan semangat baru bagi PLN dan pemerintah daerah untuk menyasar kampung-kampung terpencil lainnya di Sulawesi Selatan yang masih belum teraliri listrik. Berdasarkan data, masih ada puluhan desa di wilayah tersebut yang masuk kategori belum berlistrik atau berlistrik tidak layak.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Sinjai, Fadli, menyambut baik capaian tersebut dan berjanji akan terus mendorong percepatan elektrifikasi di daerahnya.
“Kami terus melakukan pemetaan dan akan bekerja sama lebih erat lagi dengan PLN agar tidak ada lagi warga Sinjai yang hidup dalam kegelapan. Kami ingin keadilan energi dirasakan seluruh masyarakat,” kata Fadli.
Ia berharap Pemerintah Provinsi dan Pusat memberikan perhatian lebih pada anggaran elektrifikasi daerah, khususnya untuk desa-desa dengan medan ekstrem seperti di Sinjai Barat.