Banjir Parah Landa Perumahan Antang Makassar, Ketinggian Air Capai Atap Rumah Akibat Cuaca Ekstrem

Senin, 23 Desember 2024 | 11:37:41 WIB
Banjir Parah Landa Perumahan Antang Makassar, Ketinggian Air Capai Atap Rumah Akibat Cuaca Ekstrem

MAKASSAR - Cuaca ekstrem yang melanda Makassar, Sulawesi Selatan, dalam lima hari terakhir telah menyebabkan banjir besar di beberapa kawasan. Salah satu wilayah yang paling terdampak adalah Antang, Kecamatan Manggala, di mana ketinggian air mencapai atap rumah warga. Banjir yang terjadi sejak 18 Desember 2024 ini disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, yang diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai bagian dari peringatan dini cuaca ekstrem.

Menurut laporan terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, ketinggian banjir di Kecamatan Manggala sudah mencapai dua meter pada Minggu, 22 Desember 2024. Koordinator Wilayah Manggala BPBD Makassar, Akbar, menyatakan, "Sampai saat ini (ketinggian air) sudah mencapai 2 meter, sampai di atap rumah. Bahkan, sudah lebih 2 meter."

Banjir yang parah ini menyebabkan mobilitas warga terhenti, dengan akses jalan yang terendam air hingga hanya bisa dilalui menggunakan perahu karet. Tim BPBD Makassar bersama relawan terus melakukan evakuasi warga yang terjebak di rumah mereka. "Setiap warga yang kami jemput sudah kami hubungi melalui RT/RW untuk segera dievakuasi," ujar Akbar menambahkan.

BPBD Makassar terus bekerja keras untuk menyelamatkan warga yang terjebak, dengan menggunakan perahu karet yang berkeliling untuk mencari korban banjir yang membutuhkan evakuasi. "Kondisi air masih terus naik. Banyak rumah yang terendam, dan kami terus berupaya untuk mengevakuasi warga ke lokasi pengungsian," tambah Akbar.

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto, juga turun langsung ke lapangan untuk meninjau kondisi banjir di Kecamatan Manggala pada Minggu, 22 Desember 2024. Danny menggunakan perahu karet untuk menyusuri kawasan Perumnas Antang, yang ketinggian airnya mencapai atap rumah di Blok 8 dan Blok 10. "Ini termasuk banjir yang cukup parah, cukup tinggi. Ini adalah yang kedua kalinya di awal musim penghujan ini, dan kita harus siap menghadapi kemungkinan banjir berulang di musim penghujan ini," ungkap Danny kepada wartawan setelah meninjau lokasi banjir.

Danny juga menambahkan, "Sekarang di dunia, kita sudah tidak perlu bertanya kenapa banjir terjadi. Semua orang tahu bahwa banjir adalah akibat dari cuaca ekstrem. Sekarang, yang penting adalah bagaimana kita menangani banjir secara maksimal."

Sebagai upaya untuk menjaga kesehatan warga yang terdampak, Danny mengungkapkan bahwa Pemkot Makassar telah menyiapkan sistem kesehatan yang cukup untuk memantau kondisi warga di lokasi banjir. "Saya melihat langsung, alhamdulillah sebagian besar warga dalam keadaan sehat. Namun, ada beberapa yang mengalami gatal-gatal dan sedikit demam. Kami sudah menyiapkan tim medis yang siap menangani," ujar Danny.

Meski demikian, beberapa warga masih memilih untuk bertahan di rumah mereka, meskipun sudah seharusnya dievakuasi. Danny pun mengimbau agar warga yang terjebak di rumah segera beralih ke tempat pengungsian yang telah disediakan. "Banyak warga yang tidak mau mengungsi, padahal protap kita mengharuskan mereka untuk berlindung di pengungsian. Kami akan tetap mengirimkan tim medis ke rumah-rumah yang tidak mau mengungsi," jelasnya.

Sementara itu, kebutuhan logistik seperti makanan dan obat-obatan untuk warga yang berada di pengungsian juga dipastikan akan tercukupi. "Kami akan terus memastikan bahwa kebutuhan logistik di lokasi pengungsian terpenuhi, termasuk kebutuhan medis yang diperlukan untuk menjaga kesehatan para pengungsi," tambah Danny.

Sebagai informasi, banjir yang terjadi di Makassar bukan hanya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, tetapi juga oleh perubahan iklim yang membuat cuaca ekstrem semakin sering terjadi. Hal ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah kota dalam melakukan antisipasi dan penanganan bencana alam di masa depan.

Dengan adanya banjir yang cukup parah ini, Pemkot Makassar berkomitmen untuk terus memantau perkembangan situasi dan melakukan upaya maksimal dalam memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Warga diharapkan untuk tetap waspada dan mengikuti petunjuk dari pihak berwenang demi keselamatan bersama.

Penanganan Banjir yang Terus Berlanjut

Sebagai langkah penanganan lebih lanjut, pemerintah daerah terus memperkuat upaya mitigasi bencana dengan menyiapkan infrastruktur darurat seperti posko kesehatan, tempat pengungsian, dan penyediaan logistik. Tim evakuasi yang terdiri dari petugas BPBD, relawan, dan TNI/Polri juga terus menyisir daerah-daerah yang masih terisolasi akibat banjir.

Pemerintah Kota Makassar juga berencana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari. Selain itu, upaya pemulihan dan rehabilitasi pascabencana akan segera dimulai setelah banjir surut. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Makassar bisa lebih siap dalam menghadapi potensi bencana serupa di masa depan.

Terkini