JAKARTA - Menjelang pertandingan puncak ASEAN Cup U-23 2025 yang akan mempertemukan Timnas U-23 Indonesia dengan Vietnam, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengambil inisiatif langsung dengan menemui skuad Garuda Muda. Kunjungan tersebut bukan hanya sebagai bentuk dukungan, tetapi juga sebagai ajang peringatan penting agar para pemain tetap waspada menghadapi gaya permainan keras yang pernah menyulitkan mereka pada final dua tahun lalu.
Final tahun 2023 menyisakan kenangan pahit bagi Timnas U-23 Indonesia. Saat itu, Garuda Muda harus mengakui keunggulan Vietnam melalui babak adu penalti setelah melewati laga penuh tensi dengan tekanan dari permainan fisik tim Golden Star yang sangat agresif. Pengalaman tersebut menjadi pelajaran berharga bagi tim asuhan Shin Tae-yong, yang kali ini mendapat kesempatan langka bertanding di hadapan pendukungnya sendiri.
Erick Thohir secara pribadi menyampaikan pesan agar para pemain tidak mengulangi kesalahan masa lalu dan selalu siap secara mental serta fisik menghadapi tantangan di lapangan. “Permainan keras Vietnam adalah sesuatu yang harus kami waspadai, karena itu dapat mengganggu ritme permainan dan konsentrasi pemain,” ujar Erick dalam pertemuan tersebut. Motivasi dan kesiapan mental menjadi kunci untuk mengatasi tekanan yang tidak hanya datang dari lawan, tetapi juga dari harapan besar suporter yang hadir.
- Baca Juga Empat Shio Hoki Akhir Juli 2025
Lebih dari sekadar dukungan, kehadiran Erick Thohir memberikan energi positif bagi skuad U-23, yang kini tengah fokus mempersiapkan strategi terbaik untuk merebut gelar juara yang sebelumnya gagal mereka raih. Memainkan laga di kandang sendiri tentu menjadi keuntungan tersendiri, namun juga membawa beban tersendiri untuk tidak mengecewakan masyarakat yang telah memberikan dukungan penuh.
Di sisi lain, pengalaman pahit dari final sebelumnya menjadi bahan evaluasi bagi pelatih Shin Tae-yong dan staf pelatih. Mereka menyiapkan skema permainan yang lebih adaptif terhadap tekanan fisik dan agresivitas lawan, sekaligus menguatkan mental bertanding para pemain. Erick Thohir menegaskan, “Kami harus tampil lebih solid dan disiplin, memanfaatkan peluang yang ada tanpa terpancing emosi oleh permainan keras yang bisa memecah konsentrasi.”
Kemenangan atas Vietnam bukan hanya soal gelar juara ASEAN Cup U-23, tetapi juga soal kebanggaan nasional dan pembuktian bahwa Indonesia mampu bersaing di level regional dengan cara yang sportif dan profesional. Erick berharap, pertemuan final yang kedua kalinya ini bisa menjadi momen bersejarah bagi Garuda Muda yang lebih matang dan siap tempur.
Tidak hanya di lapangan, semangat dari luar lapangan juga penting untuk menunjang performa tim. Erick Thohir berpesan kepada seluruh elemen tim untuk menjaga kekompakan dan saling mendukung agar tercipta atmosfer yang positif. Dengan mental dan fisik yang prima, serta dukungan penuh dari suporter, Timnas U-23 Indonesia diharapkan mampu melewati tantangan besar menghadapi Vietnam dan merebut kemenangan.
Sebagai penutup, Erick menegaskan bahwa pertandingan final bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan representasi semangat nasionalisme dan kerja keras seluruh pemain yang telah berjuang keras hingga mencapai tahap ini. “Kami bangga dengan perjuangan kalian. Tetap fokus, jaga sportifitas, dan berikan yang terbaik untuk bangsa,” tutupnya.