Ini 5 Saham Potensial Pilihan Phintraco Sekuritas

Jumat, 20 Juni 2025 | 11:21:33 WIB
Ini 5 Saham Potensial Pilihan Phintraco Sekuritas

JAKARTA — Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih berada dalam tekanan seiring dengan meningkatnya sentimen negatif dari eskalasi geopolitik global. Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini, Jumat, 20 Juni 2025, akan bergerak dalam rentang resistance di 7.230, pivot 7.040, dan support di level 6.850.

Kondisi pasar modal Indonesia yang belum stabil dipengaruhi oleh sejumlah faktor eksternal dan domestik. Salah satunya adalah kekhawatiran global terhadap potensi eskalasi konflik di Timur Tengah, khususnya terkait ketegangan antara Israel dan Iran. Hal tersebut berpotensi memberikan dampak negatif bagi pasar keuangan dunia, termasuk Bursa Efek Indonesia (BEI).

Phintraco Sekuritas dalam riset terbarunya menyoroti bahwa konflik yang berpotensi meluas itu akan meningkatkan kompleksitas geopolitik kawasan. “Kondisi ini akan meningkatkan kompleksitas dari perang ini yang berpotensi mempersempit ruang perdamaian,” tulis Phintraco Sekuritas.

Selain persoalan geopolitik, lonjakan harga komoditas energi juga menjadi perhatian utama. Ketegangan di Timur Tengah secara langsung mengganggu rantai pasok minyak dan gas global. Gangguan pasokan ini kemudian mendorong harga minyak dan gas dunia melonjak signifikan.

Kenaikan harga energi global ini turut menyumbang kekhawatiran terhadap risiko inflasi yang lebih tinggi. Phintraco Sekuritas menjelaskan, lonjakan harga energi akan berdampak langsung terhadap tingkat inflasi global. Hal ini berimplikasi pada kebijakan moneter bank-bank sentral, termasuk Federal Reserve (The Fed) di Amerika Serikat (AS).

“Risiko inflasi meningkat, sehingga ruang bank-bank sentral, khususnya The Fed untuk memangkas suku bunga acuan di sisa tahun 2025 semakin sempit,” jelas Phintraco Sekuritas.

Di sisi lain, perekonomian AS saat ini juga tengah membutuhkan stimulus fiskal untuk menopang pemulihan. Kebutuhan stimulus ini menambah kekhawatiran pasar terhadap ancaman resesi global. “Hal-hal tersebut kembali membangun kekhawatiran terhadap risiko resesi di AS yang tentunya akan berdampak negatif ke global economics,” lanjut laporan tersebut.

Dampak ke Pasar Domestik

Dampak negatif dari sentimen eksternal ini pun berimbas ke Indonesia. Tak hanya investor asing yang mulai melakukan aksi jual (sell off), investor domestik pun ikut mengambil langkah serupa. Phintraco Sekuritas mengungkapkan bahwa aksi jual ini dilakukan seiring indikasi profit taking yang cukup signifikan pada beberapa saham unggulan.

“Pelaku pasar nampaknya memanfaatkan sentimen perang tersebut sebagai validasi untuk melakukan sell off,” ungkap Phintraco Sekuritas.

Secara teknikal, tekanan terhadap IHSG semakin nyata dengan munculnya pola minor double top yang terbentuk bersamaan dengan pelemahan indeks pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025. Berdasarkan pola ini, IHSG diperkirakan berpotensi untuk kembali menguji area support di kisaran 6.820–6.850, baik pada akhir pekan ini maupun di awal pekan depan.

Rekomendasi Saham Potensial

Meski pasar saham masih tertekan, Phintraco Sekuritas menilai tetap ada peluang cuan yang bisa dimanfaatkan investor. Dalam risetnya, Phintraco menyebut lima saham pilihan yang dinilai memiliki potensi pergerakan positif di tengah tekanan IHSG.

Kelima saham tersebut adalah:

MEDC (PT Medco Energi Internasional Tbk)
Saham sektor energi ini menjadi incaran karena didukung oleh lonjakan harga minyak global yang dipicu oleh ketegangan geopolitik. Kinerja fundamental MEDC juga dinilai solid dengan prospek keuntungan dari sektor hulu migas yang positif.

ELSA (PT Elnusa Tbk)
Masih dari sektor energi, ELSA dipandang akan mendapatkan manfaat dari tingginya aktivitas eksplorasi dan produksi minyak dan gas. Perusahaan jasa migas ini menjadi salah satu saham yang direkomendasikan di tengah lonjakan harga komoditas energi.

MDKA (PT Merdeka Copper Gold Tbk)
Saham emiten tambang logam mulia ini memiliki prospek cerah dengan kecenderungan kenaikan harga emas global sebagai instrumen lindung nilai (safe haven) di tengah ketidakpastian geopolitik.

MAPA (PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk)
Saham retail seperti MAPA dipandang masih memiliki daya tarik tersendiri seiring konsumsi domestik yang stabil dan prospek pertumbuhan kinerja di semester II/2025.

WIFI (PT Solusi Sinergi Digital Tbk)
Saham dari sektor teknologi dan infrastruktur digital ini dinilai akan tetap menarik dengan tren peningkatan penggunaan layanan berbasis internet serta digitalisasi di berbagai lini bisnis.

Tantangan dan Prospek IHSG

Phintraco Sekuritas mengingatkan bahwa meskipun ada peluang jangka pendek, tekanan terhadap IHSG belum sepenuhnya mereda. Risiko global tetap membayangi pergerakan indeks domestik, apalagi dengan ketidakpastian terkait kebijakan suku bunga The Fed, perkembangan geopolitik, serta potensi pengetatan likuiditas global.

Namun demikian, peluang untuk mendapatkan keuntungan tetap ada dengan strategi yang tepat. Investor disarankan untuk lebih selektif memilih saham, terutama pada sektor-sektor yang berpotensi mendapatkan manfaat langsung dari kondisi makroekonomi global maupun perkembangan domestik.

Adapun sentimen domestik seperti rilis data ekonomi kuartal II/2025, perkembangan nilai tukar rupiah, serta kebijakan fiskal pemerintah juga akan turut mempengaruhi arah IHSG dalam beberapa waktu ke depan.

Dengan kondisi yang ada, para pelaku pasar diimbau tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. Langkah diversifikasi portofolio dan memprioritaskan saham-saham defensif menjadi salah satu strategi yang dianjurkan di tengah volatilitas tinggi.

“Secara teknikal, tekanan IHSG diproyeksi masih berlanjut dengan potensi uji support pekan ini. Namun investor masih bisa mencermati saham-saham pilihan yang memiliki peluang positif,” tutup Phintraco Sekuritas.

Dengan proyeksi dan rekomendasi yang ada, pelaku pasar diharapkan tetap waspada dan mengkaji ulang strategi investasinya, mengingat pasar saham global dan domestik masih berada dalam situasi yang fluktuatif. Namun peluang tetap terbuka bagi mereka yang cermat membaca arah pasar.

Terkini