JAKARTA - Lingkaran hitam di bawah mata atau mata panda sering kali menjadi masalah estetika yang membuat banyak orang merasa kurang percaya diri. Kondisi ini bisa membuat wajah terlihat lelah, kusam, dan kurang bercahaya, bahkan ketika seseorang sebenarnya dalam keadaan sehat.
Fenomena mata panda kerap dialami oleh berbagai kalangan, mulai dari remaja, dewasa muda, hingga orang lanjut usia. Biasanya, solusi cepat yang dipilih adalah dengan menggunakan riasan tebal untuk menyamarkan lingkaran hitam tersebut. Namun, ternyata ada berbagai cara alami dan medis yang lebih efektif untuk mengatasi masalah ini.
Dokter spesialis mata, Dr. Kevin, menjelaskan bahwa mata panda merupakan kondisi ketika area di sekitar mata tampak lebih gelap dibandingkan bagian wajah lainnya. Dalam istilah medis, hal ini terjadi akibat pembuluh darah di bawah kulit mata yang sangat tipis menjadi lebih terlihat, sehingga menciptakan bayangan gelap di sekitar mata.
"Mata panda muncul ketika pembuluh darah di bawah kulit mata yang tipis menjadi lebih terlihat, sehingga menciptakan bayangan gelap. Faktor-faktor seperti kurang tidur, stres, paparan sinar matahari, hingga penuaan dapat memperburuk kondisi ini," ujar Dr. Kevin
Faktor Penyebab Mata Panda
Mata panda bukan hanya soal kurang tidur. Menurut Dr. Kevin, ada beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan kondisi ini, antara lain:
Kurang Tidur
Tidur yang tidak cukup atau berkualitas buruk dapat membuat kulit di sekitar mata menjadi lebih pucat, sehingga pembuluh darah lebih mudah terlihat. Hal inilah yang menciptakan efek lingkaran hitam atau mata panda.
Stres dan Kelelahan
Selain faktor tidur, stres berlebihan baik secara fisik maupun mental juga dapat memicu mata panda. Ketika tubuh mengalami stres, sirkulasi darah menjadi kurang optimal, sehingga kulit di bawah mata tampak lebih gelap.
Paparan Sinar Matahari
Paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan akan meningkatkan produksi melanin, yaitu pigmen alami kulit. Melanin yang meningkat di area sekitar mata akan membuat bagian tersebut tampak lebih gelap.
Faktor Genetik
Dr. Kevin juga menyebutkan bahwa ada faktor genetik dalam kasus mata panda. Artinya, beberapa orang memang memiliki kecenderungan alami untuk memiliki lingkaran hitam di bawah mata meskipun memiliki gaya hidup sehat.
Penuaan
Seiring bertambahnya usia, kulit akan menjadi lebih tipis secara alami, sehingga pembuluh darah di bawah mata semakin mudah terlihat. Selain itu, proses penuaan juga menyebabkan hilangnya kolagen dan elastisitas kulit.
"Faktor lain, genetik. Beberapa orang memiliki kecenderungan genetik untuk memiliki mata panda. Serta, penuaan. Seiring bertambahnya usia, kulit menjadi lebih tipis sehingga pembuluh darah lebih terlihat," tambahnya.
Ciri-Ciri Mata Panda
Adapun ciri-ciri mata panda dapat dikenali dengan mudah, di antaranya:
Lingkaran hitam di sekitar mata
Kulit di bawah mata tampak lebih tipis
Terkadang disertai dengan pembengkakan atau kantung mata
Wajah secara keseluruhan tampak lebih lelah dan kusam
Cara Efektif Mengatasi Mata Panda
Untuk mengatasi mata panda, Dr. Kevin membagikan beberapa tips efektif yang dapat diterapkan sehari-hari. Berikut lima langkah yang direkomendasikan:
1. Tidur Cukup dan Berkualitas
Tidur minimal 7 hingga 9 jam setiap malam merupakan langkah utama agar kulit dapat melakukan proses regenerasi dengan baik.
"Tidur yang berkualitas juga membantu memperbaiki sirkulasi darah sehingga area di bawah mata terlihat lebih cerah. Cobalah untuk tidur dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi untuk mengurangi penumpukan cairan yang dapat menyebabkan kantung mata," kata Dr. Kevin.
Tidur cukup membantu tubuh mengatasi kelelahan sekaligus memperbaiki warna kulit di sekitar mata.
2. Gunakan Kompres Dingin
Metode sederhana yang bisa dilakukan di rumah adalah dengan mengompres area bawah mata menggunakan sendok dingin atau kantong teh hijau bekas yang sudah didinginkan. Lakukan selama 10 hingga 15 menit.
Teh hijau mengandung antioksidan dan kafein yang berfungsi untuk:
Mengurangi peradangan
Meningkatkan sirkulasi darah
Membuat mata terasa lebih segar
3. Aplikasikan Krim Mata Secara Rutin
Penggunaan krim mata dengan kandungan vitamin C dan retinol sangat direkomendasikan. Vitamin C bekerja sebagai pencerah alami yang membantu mengatasi hiperpigmentasi, sedangkan retinol mempercepat regenerasi sel kulit.
"Oleskan krim mata dengan gerakan lembut menggunakan jari manis agar kulit tidak tertarik dan tetap elastis," saran Dr. Kevin.
4. Lindungi Mata dari Sinar Matahari
Menggunakan kacamata hitam serta tabir surya khusus area mata sangat penting agar kulit di sekitar mata terlindungi dari efek buruk sinar UV.
Paparan UV yang berlebihan bisa mempercepat penuaan kulit dan membuat mata panda semakin parah. Dr. Kevin menyarankan menggunakan sunscreen dengan SPF minimal 30, dan diulangi setiap beberapa jam, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.
5. Konsumsi Makanan Bergizi dan Cukup Minum Air
Pola makan yang sehat juga turut berperan penting dalam memperbaiki kondisi kulit. Konsumsi sayuran dan buah-buahan kaya antioksidan seperti jeruk, stroberi, dan kiwi dapat membantu meningkatkan produksi kolagen.
Selain itu, makanan yang mengandung vitamin K seperti bayam dan brokoli sangat baik untuk memperbaiki sirkulasi darah di area bawah mata.
"Jangan lupa untuk minum air putih yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi dan kulit terlihat lebih sehat serta segar," tegas Dr. Kevin.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun sebagian besar kasus mata panda bisa diatasi dengan perawatan mandiri, ada kalanya kondisi tersebut perlu mendapatkan perhatian medis.
"Jika mata panda tidak kunjung membaik meskipun sudah mencoba berbagai cara, atau jika disertai dengan gejala lain seperti pembengkakan ekstrem, nyeri, atau perubahan penglihatan, segera konsultasikan ke dokter. Bisa jadi ada kondisi kesehatan lain yang mempengaruhinya," tutur Dr. Kevin.
Beberapa kondisi medis seperti alergi, gangguan ginjal, atau anemia bisa menjadi penyebab mendasar dari munculnya lingkaran hitam di bawah mata.