Masalah stunting masih menjadi tantangan besar dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, termasuk di Desa Pulosari. Untuk mendukung percepatan penurunan angka stunting sesuai program pemerintah, PT PLN Indonesia Power melalui Unit Bisnis Pembangkitan Kamojang PLTP Gunung Salak turut ambil bagian dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan data Puskesmas Kalapanunggal tahun 2024, prevalensi stunting pada balita di wilayah ini masih tergolong tinggi, mencerminkan adanya gangguan gizi kronis yang memerlukan penanganan kolaboratif dan berkelanjutan.
PLN IP PLTP Gunung Salak menilai bahwa dampak stunting sangat luas, mulai dari gangguan pertumbuhan fisik, hambatan dalam perkembangan otak, hingga menurunnya kapasitas belajar dan produktivitas di masa depan. Karena itu, upaya pencegahan harus melibatkan semua pihak, terutama para kader posyandu, ibu hamil, dan ibu dengan anak balita yang menjadi kelompok sasaran utama dalam periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Agar mereka dapat menjalankan peran dengan maksimal, dibutuhkan pendampingan serta edukasi yang terus-menerus. Kader posyandu memiliki posisi kunci sebagai penghubung antara fasilitas pelayanan kesehatan dengan masyarakat.
Sebagai bentuk kontribusi nyata, PLN IP PLTP Gunung Salak menyelenggarakan Pelatihan Kader, Kelas Ibu Hamil, dan Ibu Balita Mitra Binaan di Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi pada 20 Mei 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 120 peserta dan menghadirkan dr. Ius Yuziana, AIFO-K, M.MKes, MMRS sebagai narasumber.
Manajer Unit PLN IP PLTP Gunung Salak, Mulyadi Kusumah, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari program berkelanjutan perusahaan. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para kader posyandu atas partisipasi aktif mereka, serta berharap materi pelatihan dapat diterapkan oleh para ibu hamil dan ibu balita guna mendukung pertumbuhan anak yang sehat.
Program pelatihan tersebut merupakan bagian dari inisiatif CSR PLN IP yang dinamakan SARASEHAN (Pulosari Sehat Sejahtera Mandiri). Fokus utamanya adalah memperkuat peran posyandu dalam mencegah stunting melalui peningkatan kapasitas kader dan pemberian bantuan makanan tambahan (PMT). Pada tahun 2024, kegiatan SARASEHAN juga mencakup program peternakan ayam petelur yang dikelola oleh kader posyandu. Inisiatif ini sejalan dengan beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 3, 5, 6, 10, 11, dan 17.
Perwakilan Puskesmas Kalapanunggal, H. Setyaramdhani, menyampaikan terima kasih kepada PLN IP atas kerjasama yang telah terjalin. Ia berharap kegiatan pelatihan dan bantuan PMT dapat terus dilanjutkan bahkan diperluas ke wilayah lainnya.
Sementara itu, Ketua Posyandu Desa Pulosari, Ela Hayati, juga menyatakan rasa syukurnya atas dukungan PLN IP. Ia menegaskan bahwa warga desa sangat membutuhkan informasi tentang penanganan stunting, dan PLN IP telah memberikan solusi nyata atas kebutuhan tersebut. Ia berharap kegiatan ini memberi manfaat besar bagi warga dan mendoakan keberhasilan PLN IP ke depan.
Dengan adanya pelatihan dan kelas ibu hamil serta ibu balita ini, diharapkan kemampuan kader dalam melakukan pemantauan pertumbuhan anak, edukasi gizi, serta deteksi dini stunting dapat meningkat. Selain itu, para ibu juga mendapat ruang untuk belajar tentang pentingnya nutrisi, perawatan selama kehamilan, pola pengasuhan yang tepat, dan dukungan lingkungan keluarga dalam menunjang tumbuh kembang anak secara optimal.