JAKARTA - Perusahaan minuman berbasis teknologi, Fore Coffee, resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Senin, 14 April 2025. Proses Initial Public Offering (IPO) ini menarik perhatian publik, terutama karena harga saham perusahaan mengalami lonjakan signifikan pada hari pertamanya, meski dalam kondisi pasar yang penuh tantangan.
Harga Saham Melonjak Signifikan di Hari Pertama
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kumparan, harga saham Fore Coffee melonjak sebesar 34 persen dalam perdagangan perdana. Saham yang sebelumnya dibanderol dengan harga Rp 188 per lembar, pada sesi pertama perdagangan langsung meroket menjadi Rp 252 per lembar. Kenaikan ini mencerminkan antusiasme investor terhadap perusahaan yang dikenal dengan inovasi dalam industri kopi berbasis teknologi.
Kenaikan harga saham yang signifikan ini menjadi sorotan tersendiri mengingat kondisi pasar yang sedang tidak stabil. Situasi ini semakin menarik perhatian, mengingat Fore Coffee tetap berhasil melaksanakan IPO di tengah ketidakpastian pasar yang sedang terguncang.
Menghadapi Tantangan Pasar, Fore Coffee Tetap Tangguh
Komisaris Utama Fore Coffee, Willson Cuaca, dalam sambutannya di Main Hall BEI, mengungkapkan bahwa proses IPO perusahaan ini berjalan di tengah tantangan besar. Menurutnya, pasar modal Asia mengalami penurunan tajam pada awal bulan April 2025. Pada Senin, 7 April 2025, pasar modal Asia mengalami kerugian besar, dan pada hari pertama perdagangan setelah libur, pasar modal Indonesia sempat mengalami trading halt.
Namun, meski berada dalam situasi yang tidak menentu, Fore Coffee tetap melanjutkan proses IPO. Willson Cuaca menjelaskan bahwa keputusan perusahaan untuk tetap melangkah maju dalam proses IPO merupakan langkah berani yang menunjukkan rasa percaya diri yang tinggi terhadap fundamental bisnis perusahaan.
"Senin, tanggal 7 (April), pasar modal Asia rontok. Kita masih di liburan. Tanggal 8, hari pertama kerja, begitu pasar modal dibuka terjadi trading halt," ungkap Willson Cuaca dalam acara pencatatan saham di BEI, Senin, 14 April 2025. "Pasarnya situasinya kurang menenangkannya. Tapi kita jalan terus. Di dalam situasi gonjang-ganjing dalam pelemahan pasar modal," tambahnya.
Respons Positif Investor
Lebih lanjut, Willson juga menyoroti bagaimana respons investor terhadap IPO Fore sangat luar biasa. Proses penawaran umum perdana (IPO) Fore Coffee bahkan berhasil memenuhi target dengan kelebihan permintaan hingga 200 kali, dengan lebih dari 114.000 investor yang berpartisipasi. Keberhasilan ini menunjukkan besarnya minat investor terhadap perusahaan yang berfokus pada penyediaan kopi berkualitas dengan teknologi yang terus berkembang.
"Respons investor terhadap IPO Fore sangat luar biasa. Kami sangat senang melihat antusiasme yang begitu besar, yang mencerminkan kepercayaan investor terhadap masa depan perusahaan ini," ujar Willson.
Membangkitkan Kepercayaan Investor Terhadap Startup Indonesia
IPO Fore Coffee ini juga diharapkan dapat memberikan sinyal positif bagi industri startup Indonesia yang belakangan ini sempat diterpa sentimen negatif. Fore Coffee berharap pencapaian ini akan membantu membangkitkan kembali kepercayaan investor, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Menurut saya, Indonesia itu selalu menjadi destinasi startup di Asia Tenggara karena market kita besar. Dan walaupun berita-berita buruk belakangan memenuhi, perhatian dunia dan regional selalu ada di Indonesia," kata Willson Cuaca.
Dengan keberhasilan IPO ini, Fore Coffee juga ingin menunjukkan bahwa meskipun terdapat ketidakpastian ekonomi global, Indonesia tetap menjadi tempat yang potensial untuk berkembang, terutama bagi startup yang memiliki model bisnis yang kuat dan didukung oleh produk inovatif seperti yang ditawarkan oleh Fore Coffee.
Kekuatan Lokal Fore Coffee: Membangun Ekonomi Indonesia
Salah satu faktor yang disebutkan oleh Willson Cuaca sebagai kekuatan utama Fore Coffee adalah identitas lokal yang kuat. Mulai dari manajemen perusahaan, produk yang ditawarkan, hingga dukungan investor yang berasal dari dalam negeri, semuanya mencerminkan nilai-nilai kemandirian ekonomi lokal yang patut dibanggakan.
"Kekuatan utama Fore terletak pada identitas lokal yang sangat kami banggakan. Kami percaya bahwa produk kami tidak hanya akan diterima di pasar Indonesia, tetapi juga di pasar global," ujarnya. "Ini adalah bentuk kemandirian ekonomi lokal yang patut dibanggakan," tambahnya.
Sebagai perusahaan yang berfokus pada pasar kopi, Fore Coffee percaya bahwa produk mereka memiliki potensi untuk berkembang secara global. Dengan kualitas kopi yang prima dan didukung oleh teknologi, Fore Coffee yakin dapat bersaing di pasar internasional.
Visi Masa Depan: Membanggakan Indonesia di Dunia
Dalam acara tersebut, Willson Cuaca juga menyampaikan visi besar perusahaan untuk ke depan. Ia menegaskan bahwa Fore Coffee ingin menjadi perusahaan yang dapat membanggakan Indonesia dan mampu melangkah ke pasar global. Momen pencatatan saham di BEI ini menurutnya merupakan langkah awal untuk mencapainya.
"Visi ke depan Fore itu cuma satu. Membuat Indonesia bangga. Dan melantai di bursa adalah langkah awal dari kami. Kita akan menjadi pemenang dari penurunan di negara sendiri. And then from Indonesia to the world,” tuturnya dengan penuh semangat.
Dengan komitmen untuk terus berinovasi dan menjaga kualitas produk, Fore Coffee berharap dapat membawa nama Indonesia ke pentas global, sekaligus menginspirasi perusahaan-perusahaan lokal lainnya untuk berani melangkah ke pasar modal.
Sebuah Lompatan Besar bagi Fore Coffee
IPO Fore Coffee yang berhasil mencatatkan harga saham melonjak 34 persen di hari pertama perdagangan menandakan langkah awal yang sangat sukses bagi perusahaan ini. Meskipun pasar modal sedang menghadapi ketidakpastian, kepercayaan investor terhadap fundamental bisnis Fore Coffee tetap terjaga. Dengan antusiasme yang luar biasa dari para investor dan harapan besar untuk terus berkembang, Fore Coffee tidak hanya membanggakan Indonesia, tetapi juga membuka peluang baru untuk industri startup di Tanah Air.
Melalui IPO ini, Fore Coffee tidak hanya mengukir sejarah sebagai perusahaan minuman berbasis teknologi yang berhasil go public di Indonesia, tetapi juga memperlihatkan bahwa meskipun situasi pasar tidak selalu kondusif, peluang besar tetap dapat diwujudkan dengan keyakinan dan strategi yang tepat.