JAKARTA - Kenaikan harga emas yang terus berlanjut belakangan ini dianggap sebagai peluang bagi negara untuk meningkatkan pendapatan serta devisa. Hal ini disampaikan oleh anggota Komisi VI DPR, Herman Khaeron, yang menilai bahwa momentum ini bisa dimanfaatkan untuk memperkuat ekonomi nasional.
Herman Khaeron menekankan pentingnya bagi pemerintah untuk memanfaatkan lonjakan harga emas untuk meningkatkan pendapatan negara, terutama dari sektor tambang. "Kenaikan harga emas ini seharusnya tidak hanya meningkatkan pendapatan negara dari hasil tambang emas BUMN, tetapi juga memperkuat bagi hasil tambang dengan pihak swasta, seperti yang dilakukan oleh Freeport," ujar Herman Khaeron.
Menurut legislator dari Fraksi Partai Demokrat tersebut, kenaikan pendapatan dari sektor pertambangan emas ini dapat berkontribusi pada peningkatan perekonomian negara. “Namun, kenaikan pendapatan pemerintah dari produksi emas ini juga harus diimbangi dengan kebijakan yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga dampak positif kenaikan harga emas dapat dirasakan oleh rakyat,” tambahnya.
Potensi Ekspansi Produksi Emas
Herman Khaeron juga menyebutkan bahwa perusahaan tambang negara, seperti PT Antam, bisa memanfaatkan kenaikan harga emas untuk ekspansi dan meningkatkan produksi emas dalam negeri. "Saat ini, Antam masih mengimpor bahan pengolah tambahan untuk produksi emasnya. Kenaikan pendapatan dari sektor tambang ini bisa digunakan untuk meningkatkan impor bahan tambahan yang diperlukan untuk produksi emas lebih besar lagi," ujarnya.
Selain itu, Kurniadi Atmosasmito, Presiden Komisaris PT Central Omega Resources Tbk., juga memberikan pandangannya mengenai prospek sektor pertambangan emas. Menurutnya, kenaikan harga emas yang terus berlanjut akan mendorong perusahaan tambang untuk memperluas usaha mereka dan meningkatkan kapasitas produksi. "Kenaikan harga emas ini diharapkan bertahan dalam waktu yang cukup lama. Bahkan jika harga emas turun, penurunannya tidak akan signifikan," kata Kurniadi pada kesempatan yang sama.
Kurniadi juga menjelaskan bahwa pergerakan harga emas sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan geopolitik global, seperti pertemuan yang direncanakan antara Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping. "Meskipun ada rencana pertemuan tersebut, saya tidak percaya bahwa harga emas akan turun drastis. Sementara itu, dampak pengenaan tarif resiprokal oleh Amerika Serikat juga akan berpengaruh pada harga emas," tambah Kurniadi.
Tren Kenaikan Harga Emas
Kenaikan harga emas ini tercatat pada Logam Mulia Antam, yang menunjukkan lonjakan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Pada Sabtu (12/4/2025), harga emas mencapai level tertinggi sepanjang sejarah, dengan kenaikan sebesar Rp15.000 per gram ke level Rp1.904.000 per gram. Kenaikan harga emas ini pun semakin memperlihatkan betapa besar potensi pendapatan negara dari sektor pertambangan emas.
Bukan hanya PT Antam dan PT Freeport Indonesia yang terlibat dalam industri tambang emas di Indonesia. Beberapa perusahaan tambang BUMN lainnya yang beroperasi di sektor ini melalui MIND ID juga turut serta, seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk. yang mengelola Tambang Emas Tujuh Bukit. Sementara itu, PT Antam mengelola Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE) yang mengelola tambang emas Pongkor di Jawa Barat. PT Freeport Indonesia sendiri mengelola tambang emas di Mimika, Papua.
Manfaat Emas sebagai Cadangan Devisa Negara
Emas juga berperan penting sebagai bagian dari cadangan devisa negara yang dikelola oleh Bank Indonesia (BI). Sebagai aset likuid, cadangan emas ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan strategis, seperti menjaga stabilitas nilai tukar mata uang, membiayai impor, dan menghadapi potensi krisis ekonomi. Indonesia, meskipun cadangan emasnya belum sebesar beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Italia, tetap memiliki cadangan emas yang signifikan. Pada tahun 2023, cadangan emas Indonesia tercatat sekitar 78,6 ton.
“Cadangan devisa dalam bentuk emas ini sangat penting untuk menjaga ketahanan ekonomi negara, apalagi di tengah ketidakpastian ekonomi global,” ujar Herman Khaeron, menyoroti pentingnya pengelolaan cadangan devisa yang baik.
Kenaikan Harga Emas dan Dampaknya pada Ekonomi Indonesia
Kenaikan harga emas ini tentu membawa dampak positif tidak hanya untuk sektor tambang, tetapi juga pada sektor perekonomian secara keseluruhan. Jika dikelola dengan baik, pendapatan dari hasil tambang emas dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan pembangunan, termasuk dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan sektor lainnya.
Dengan memperhatikan potensi ekspansi dan peningkatan produksi emas, terutama oleh perusahaan-perusahaan BUMN seperti Antam dan Freeport, Indonesia dapat memaksimalkan keuntungan dari sektor ini. Selain itu, pendapatan negara yang semakin besar dari hasil tambang emas bisa menjadi sumber pembiayaan yang penting untuk mendukung proyek-proyek pembangunan yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.
Herman Khaeron menutup pernyataannya dengan menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mengoptimalkan pendapatan dari sektor pertambangan emas dan memastikan bahwa masyarakat turut merasakan manfaat dari kenaikan harga emas. "Pemerintah harus terus mendorong perusahaan-perusahaan tambang untuk berinvestasi lebih banyak dalam produksi emas, dan memastikan keuntungan yang didapat juga berdampak positif bagi perekonomian rakyat," pungkasnya.
Kenaikan harga emas saat ini bukan hanya merupakan peluang besar bagi sektor pertambangan, tetapi juga bisa menjadi momentum untuk meningkatkan pendapatan negara dan devisa. Dengan adanya ekspansi produksi dan pemanfaatan hasil tambang yang optimal, Indonesia berpotensi meraih keuntungan besar dari sektor emas, yang pada akhirnya bisa mendukung pertumbuhan ekonomi negara secara keseluruhan.