BSI

BSI Imbau Nasabah Waspadai Penipuan Modus Social Engineering Jelang Libur Lebaran

BSI Imbau Nasabah Waspadai Penipuan Modus Social Engineering Jelang Libur Lebaran
BSI Imbau Nasabah Waspadai Penipuan Modus Social Engineering Jelang Libur Lebaran

JAKARTA – Menjelang libur panjang Hari Raya Idulfitri, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengingatkan seluruh nasabah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai bentuk penipuan digital, khususnya yang menggunakan modus social engineering. Dalam menghadapi lonjakan transaksi keuangan pada periode libur Lebaran, kejahatan siber menjadi ancaman serius yang perlu diantisipasi secara kolektif.

Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, menjelaskan bahwa peningkatan aktivitas keuangan di masa menjelang Idulfitri kerap dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk melancarkan kejahatan digital. Oleh karena itu, BSI terus menggencarkan kampanye edukasi dan literasi digital sebagai bagian dari upaya perlindungan nasabah.

“Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan transformasi digital, BSI secara kontinu memberikan literasi dan edukasi kepada masyarakat terkait kejahatan finansial maupun cyber crime lewat berbagai platform online,” ungkap Wisnu.

Modus Penipuan Meningkat Saat Lonjakan Transaksi

BSI mencatat bahwa selama masa peak season seperti Idulfitri, volume transaksi digital mengalami peningkatan signifikan. Kondisi ini membuka celah bagi pelaku kejahatan untuk menyusup melalui berbagai cara, terutama dengan teknik rekayasa sosial atau social engineering—metode manipulatif yang digunakan untuk mengelabui korban agar memberikan informasi pribadi seperti PIN, password, hingga OTP (One-Time Password).

Salah satu modus yang marak terjadi belakangan adalah penipuan dengan mengatasnamakan BSI dalam bentuk aplikasi palsu cash management system atau permintaan perubahan tarif yang tidak sah. Pelaku biasanya menyamar sebagai petugas bank melalui pesan singkat, telepon, hingga media sosial untuk memancing korban.

Kampanye Edukasi dan Saluran Informasi Resmi

Sebagai bentuk antisipasi, BSI telah meluncurkan berbagai program literasi digital dan penyuluhan keamanan transaksi melalui aplikasi mobile banking, media sosial resmi, dan situs web www.bankbsi.co.id. Kampanye ini mengajak nasabah mengenali ciri-ciri penipuan, mempelajari cara bertransaksi yang aman, serta memahami pentingnya menjaga kerahasiaan data pribadi.

“Nasabah harus selalu menjaga kerahasiaan PIN, password, dan OTP. Jangan pernah membagikan informasi tersebut kepada siapapun, termasuk pihak yang mengaku dari BSI,” tegas Wisnu.

BSI juga mengimbau nasabah untuk tidak mudah percaya pada informasi yang beredar di luar kanal resmi. Verifikasi informasi dapat dilakukan melalui BSI Call 14040 atau akun media sosial resmi BSI di Instagram, Twitter, dan Facebook: @banksyariahindonesia.

Kolaborasi dengan Pihak Berwenang

Tak hanya mengandalkan internal, BSI juga aktif menjalin kerja sama dengan lembaga pemerintah, aparat penegak hukum, serta otoritas terkait untuk memperkuat sistem pengamanan perbankan digital. Langkah ini dilakukan guna menciptakan ekosistem keuangan yang lebih aman, inklusif, dan terpercaya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index