Penyeberangan

Puncak Arus Balik Lebaran 2025, Penyeberangan Bakauheni-Merak Diterapkan Satu Arah dengan Sistem TBB, 41.073 Kendaraan Melintas

Puncak Arus Balik Lebaran 2025, Penyeberangan Bakauheni-Merak Diterapkan Satu Arah dengan Sistem TBB, 41.073 Kendaraan Melintas

JAKARTA - Arus balik Lebaran 2025 mencapai puncaknya pada akhir pekan ini, dengan lonjakan signifikan kendaraan dari Pulau Sumatera menuju Pulau Jawa melalui jalur penyeberangan Bakauheni-Merak. Untuk mengantisipasi kepadatan, Kementerian Perhubungan memberlakukan strategi khusus berupa sistem Tiba Bongkar Berangkat (TBB) yang terbukti efektif mengurai antrean kendaraan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, dalam peninjauannya di Pelabuhan Bakauheni pada Ahad malam, 6 April 2025, menyampaikan bahwa penerapan sistem TBB berjalan dengan lancar dan signifikan membantu mempercepat proses penyeberangan kendaraan.

“Kalau di tol ada sistem one way, TBB adalah konsep one way untuk penyeberangan. Perhatian kami adalah memastikan akomodasi secara cepat sehingga tidak terjadi penumpukan,” ujar Dudy saat memantau langsung kondisi arus balik di Pelabuhan Bakauheni, Ahad 6 April 2025.

Menurut Dudy, sistem TBB ini merupakan langkah responsif dalam menghadapi lonjakan arus balik, di mana kapal-kapal yang sudah selesai menurunkan muatan di Pelabuhan Merak, Banten, langsung kembali ke Bakauheni tanpa harus menunggu muatan balik. Dengan demikian, waktu tunggu kapal berkurang drastis dan proses bongkar muat menjadi lebih efisien.

Arus Kendaraan Melonjak, Lebih dari 41.000 Kendaraan Menyeberang dalam Sehari

PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry, sebagai operator utama lintasan Bakauheni-Merak, mencatat lonjakan signifikan kendaraan yang menyeberang pada puncak arus balik Lebaran tahun ini. Data ASDP menunjukkan, sebanyak 41.073 kendaraan berhasil menyeberang dari Sumatera menuju Jawa hanya dalam kurun waktu 24 jam, yakni dari Sabtu hingga Ahad kemarin.

Angka ini mencerminkan tingginya mobilitas masyarakat yang kembali ke Pulau Jawa setelah merayakan Idulfitri di kampung halaman di Sumatera. Dari jumlah tersebut, mayoritas adalah kendaraan pribadi, yang menjadi pilihan utama pemudik dalam mobilisasi selama musim libur Lebaran.

Lonjakan ini sebelumnya sudah diprediksi oleh pihak otoritas pelabuhan dan pemerintah, mengingat tingginya tren mudik menggunakan jalur darat dan penyeberangan laut, terutama untuk tujuan ke Jakarta dan sekitarnya.

“Proses penyeberangan kendaraan dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak terbilang lancar. Antrean kendaraan yang hendak menyeberang tidak terlalu padat karena penerapan sistem Tiba Bongkar Berangkat (TBB),” jelas Menteri Dudy Purwagandhi.

Sistem TBB, Strategi One Way di Laut

Sistem Tiba Bongkar Berangkat (TBB) yang diimplementasikan di lintas Bakauheni-Merak pada puncak arus balik ini sejatinya merupakan adaptasi dari skema one way yang biasa diterapkan di jalur tol darat. Bedanya, di laut, sistem ini memfokuskan pada percepatan rotasi kapal untuk menghindari penumpukan kendaraan di pelabuhan.

Kapal ferry yang selesai menurunkan penumpang dan kendaraan di Merak, tanpa membuang waktu, segera kembali ke Bakauheni dalam kondisi kosong untuk mengangkut kendaraan berikutnya yang sudah menunggu giliran. Hal ini memungkinkan frekuensi keberangkatan kapal meningkat secara signifikan selama periode sibuk.

Menurut keterangan Menteri Perhubungan, perhatian utama pemerintah adalah memastikan seluruh pemudik dapat terakomodasi dengan cepat, aman, dan nyaman.

“Dengan sistem TBB ini, kapal yang telah bongkar muatan di Pelabuhan Merak langsung kembali ke Bakauheni tanpa perlu menunggu isi muatan kembali,” jelas Dudy lebih lanjut dalam keterangannya.

Antisipasi Lonjakan Pemudik dan Strategi ASDP

ASDP sebelumnya telah mempersiapkan berbagai skenario untuk menghadapi puncak arus balik Lebaran, termasuk menyiagakan tambahan kapal dan memperpanjang jam operasional pelabuhan. Kapal-kapal yang melayani lintas Bakauheni-Merak pun dipastikan dalam kondisi prima guna menunjang kelancaran operasional.

Selain penerapan sistem TBB, ASDP juga menerapkan sistem penjualan tiket daring melalui aplikasi dan situs resmi mereka. Langkah ini bertujuan untuk meminimalkan antrean pembelian tiket di lokasi dan mempercepat proses boarding penumpang.

“Dengan penjualan tiket online, kami harap bisa menekan antrean di pelabuhan dan mempercepat layanan di area keberangkatan,” ujar salah satu perwakilan ASDP yang turut memantau situasi di lapangan.

Pengaturan kendaraan dan penumpang di area pelabuhan pun dilakukan secara lebih tertib, dengan pengamanan tambahan dari pihak kepolisian dan TNI untuk memastikan tidak terjadi kepadatan berlebih atau insiden yang tidak diinginkan.

Imbauan bagi Masyarakat

Meski kondisi penyeberangan terpantau lancar, pemerintah tetap menghimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan dengan baik dan mematuhi aturan yang berlaku. Pemudik diminta untuk memanfaatkan jalur resmi pembelian tiket, datang sesuai jadwal keberangkatan, dan mengikuti arahan petugas di lapangan demi kelancaran bersama.

Selain itu, pengguna kendaraan pribadi juga diingatkan untuk melakukan pemeriksaan kendaraan sebelum perjalanan guna memastikan keamanan dan kenyamanan selama perjalanan.

Kementerian Perhubungan dan ASDP juga terus memantau perkembangan arus balik secara real-time, guna melakukan penyesuaian strategi jika diperlukan.

Harapan Pemerintah: Arus Balik Aman dan Lancar

Dengan sejumlah strategi yang diterapkan, pemerintah berharap puncak arus balik Lebaran 2025 dapat berlangsung aman, tertib, dan lancar, tanpa kendala berarti yang dapat mengganggu perjalanan pemudik.

“Perhatian kami adalah memastikan akomodasi secara cepat sehingga tidak terjadi penumpukan,” tegas Menteri Dudy Purwagandhi menutup keterangannya.

Puncak arus balik diperkirakan berlangsung hingga awal pekan depan, seiring dengan berakhirnya cuti bersama dan dimulainya kembali aktivitas kerja dan sekolah. Pemerintah, ASDP, dan seluruh pemangku kepentingan terus bersinergi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang hendak kembali ke perantauan setelah merayakan Idulfitri bersama keluarga di kampung halaman.

Penerapan sistem TBB pada penyeberangan Bakauheni-Merak selama puncak arus balik Lebaran 2025 terbukti efektif mereduksi antrean kendaraan dan mempercepat proses penyeberangan. Dengan lebih dari 41.000 kendaraan berhasil menyeberang hanya dalam sehari, upaya ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah, operator pelabuhan, dan masyarakat dapat menciptakan arus mudik dan balik yang aman serta nyaman.

Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi terbaru seputar jadwal penyeberangan dan mematuhi arahan petugas demi kelancaran perjalanan. Dengan persiapan matang dan pelaksanaan yang terstruktur, momentum arus balik tahun ini diharapkan menjadi salah satu yang paling sukses dalam sejarah pelayaran lintas Sumatera-Jawa.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index