JAKARTA - Kalsel Jadi Tuan Rumah Panen Raya Regional, Produksi Padi Nasional Capai Rekor Tertinggi dalam 7 Tahun
Barito Kuala, Kalimantan Selatan – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman, memimpin kegiatan panen raya padi secara serentak di 14 provinsi pada Senin (7/4/2025). Acara utama dipusatkan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sementara daerah lain, termasuk Kalimantan Selatan, turut melaksanakan panen secara virtual.
Kegiatan panen raya yang dilakukan secara serentak ini melibatkan 5.702 petani, 13 gubernur, 3 wakil gubernur, 181 bupati dan wali kota, 20 wakil bupati/wali kota, unsur Forkopimda, Bulog, Badan Pusat Statistik (BPS), serta PT Pupuk Indonesia. Total luas lahan padi yang dipanen mencapai 123.228 hektar dengan estimasi stok beras nasional hingga April 2025 sebesar 2,4 juta ton.
“Momentum ini sangat penting karena menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan produksi beras nasional. Ini adalah hasil tertinggi dalam tujuh tahun terakhir,” ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Kalsel Berkontribusi Besar dalam Peningkatan Produksi
Di Kalimantan Selatan, panen raya terpusat di Desa Panca Karya, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, dan dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan mewakili Gubernur. Dalam kegiatan ini, turut hadir Bupati Barito Kuala, Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian Kementerian Pertanian, unsur Forkopimda, Kepala BPS, Pimpinan Bulog Wilayah Kalimantan Selatan, dan berbagai stakeholder pertanian lainnya.
Kalsel, yang merupakan salah satu sentra utama produksi padi nasional, mencatat produksi padi sebesar 1,2 juta ton pada tahun 2024. Provinsi ini juga menempati posisi ke-11 terbesar dalam kontribusi terhadap produksi beras nasional.
“Melalui program optimasi lahan (oplah) dan cetak sawah, kami berhasil meningkatkan indeks pertanaman menjadi dua kali bahkan tiga kali dalam satu tahun. Ini didukung oleh ketersediaan pupuk yang lebih merata dan tepat sasaran,” terang perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan.
Pada panen kali ini, luas lahan yang dipanen mencapai 20.237 hektar. Sebagian besar petani menanam varietas lokal siam madu dengan rata-rata produksi 6,2 ton per hektare. Bahkan beberapa petani di Barito Kuala telah menanam hingga tiga kali dalam setahun.
Presiden Dorong Swasembada dan Ketahanan Pangan
Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya melalui video conference menyatakan bahwa Indonesia kini semakin optimis mencapai swasembada pangan. Ia menekankan pentingnya semangat dan kerja keras petani di tengah kondisi global yang tidak menentu.
“Ketahanan pangan adalah prioritas utama kita. Dengan kerja sama pemerintah pusat dan daerah, serta petani yang gigih, saya yakin Indonesia akan mampu berdiri di atas kaki sendiri dalam urusan pangan,” tegas Presiden Prabowo.
Melalui konferensi virtual, Presiden juga memastikan bahwa panen raya benar-benar dilaksanakan secara serentak oleh seluruh kepala daerah yang tersebar di 13 provinsi lain seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
BULOG Serap Gabah dengan Harga Kompetitif
Sebagai bentuk dukungan terhadap petani, Kementerian Pertanian bersama BULOG memberikan jaminan harga untuk serapan gabah yang dihasilkan dalam panen raya ini. Pemerintah menetapkan harga Rp6.500 per kilogram gabah, yang dinilai menguntungkan petani.
“Jaminan harga dan penyerapan gabah oleh BULOG telah memberikan keuntungan dan kebahagiaan bagi petani kita. Saat ini, serapan BULOG bahkan naik hingga 2.000 persen,” ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga beras nasional serta mengamankan stok pangan menjelang berbagai tantangan ekonomi global.
Penyebaran Panen di Seluruh Kalimantan Selatan
Selain Barito Kuala, panen raya juga berlangsung serentak di berbagai kabupaten sentra produksi padi di Kalimantan Selatan. Daerah-daerah tersebut meliputi:
-Kabupaten Banjar (Desa Lok Tangga)
-Kabupaten Hulu Sungai Utara (Desa Hambuku Hulu)
-Kabupaten Balangan (Desa Sikontan)
-Kabupaten Tabalong (Desa Pangelak)
-Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Desa Padang Batung)
-Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Desa Cukan Lipai)
-Kabupaten Tapin (Desa Timbaan)
Kegiatan ini menjadi bukti komitmen kolektif pemerintah daerah untuk mendukung program nasional dalam membangun kedaulatan pangan. Pemerintah provinsi memastikan bahwa program peningkatan produksi padi akan terus diperkuat melalui bantuan infrastruktur pertanian, irigasi, pelatihan petani, dan penyediaan alat mesin pertanian (alsintan).
Alokasi Pupuk Subsidi Naik Jadi 9,55 Juta Ton
Untuk mendukung target peningkatan produksi, Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui usulan Menteri Pertanian untuk menaikkan alokasi pupuk subsidi nasional menjadi 9,55 juta ton pada tahun 2025. Hal ini diharapkan akan memberikan kepastian bagi petani dalam mendapatkan pupuk dengan harga terjangkau.
“Ketersediaan pupuk yang mudah dijangkau menjadi stimulan utama bagi petani untuk terus menanam. Ini bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan,” kata perwakilan PT Pupuk Indonesia saat menghadiri panen raya di Kalsel.