JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memulai awal tahun 2025 dengan torehan positif. Bank syariah terbesar di Tanah Air ini berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 1,16 triliun hingga akhir Februari 2025. Capaian ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sekitar 10 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Kinerja mengesankan BSI ini menjadi sorotan mengingat tantangan yang dihadapi sektor perbankan nasional dalam menavigasi kondisi ekonomi global yang masih dipenuhi ketidakpastian, serta dinamika kebijakan moneter domestik. Kenaikan laba bersih BSI tersebut bahkan melampaui pertumbuhan laba yang dibukukan oleh sejumlah bank pelat merah lainnya pada periode yang sama.
Keberhasilan ini tak lepas dari strategi ekspansi bisnis yang agresif sekaligus terukur yang diterapkan manajemen BSI. Dalam keterangan resminya, BSI menyebutkan bahwa peningkatan laba ini ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan serta optimalisasi dana murah (current account saving account/CASA) yang berhasil dikumpulkan bank.
“Per Februari 2025, BSI membukukan laba bersih sebesar Rp 1,16 triliun atau tumbuh sekitar 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ungkap manajemen BSI, seperti dikutip dari Kontan.co.id, Jumat 4 April 2025.
Pertumbuhan laba ini juga didorong oleh membaiknya kualitas pembiayaan yang berdampak positif pada penurunan rasio kredit bermasalah atau non-performing financing (NPF). Dengan demikian, BSI mampu menjaga kualitas asetnya di tengah tantangan ekonomi.
Selain itu, BSI juga mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang stabil. Optimalisasi penghimpunan dana murah menjadi salah satu strategi utama yang diusung bank syariah ini untuk menjaga stabilitas likuiditas sekaligus meningkatkan efisiensi biaya dana.
“Kami terus mendorong penghimpunan dana murah melalui inovasi layanan digital dan optimalisasi jaringan kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia,” tambah manajemen BSI.
Sebagai bagian dari upaya transformasi digital, BSI semakin gencar memperkuat layanan digital banking mereka. Melalui aplikasi BSI Mobile, nasabah dapat mengakses berbagai layanan perbankan secara mudah dan aman. Transformasi digital ini tidak hanya mempermudah transaksi nasabah, tetapi juga mendorong efisiensi operasional bank secara keseluruhan.
Lebih lanjut, BSI juga berkomitmen untuk terus memperluas pembiayaan kepada sektor-sektor produktif, termasuk UMKM, yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Strategi ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong inklusi keuangan serta penguatan perekonomian berbasis syariah di Indonesia.
"BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, salah satunya dengan memperluas akses pembiayaan kepada pelaku usaha kecil dan menengah," jelas manajemen BSI.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2024, BSI juga mencatatkan berbagai pencapaian signifikan yang memperkuat posisi mereka sebagai pemimpin pasar di industri perbankan syariah nasional. Salah satunya adalah keberhasilan BSI dalam meraih sejumlah penghargaan bergengsi di bidang inovasi layanan digital dan kontribusi terhadap pengembangan ekonomi syariah.
Ekspansi layanan internasional juga menjadi fokus BSI dalam rangka memperkuat eksistensinya di kancah global. BSI telah menjalin kerja sama strategis dengan berbagai lembaga keuangan syariah di Timur Tengah dan Asia Tenggara guna memperluas jaringan bisnis dan menjangkau pasar internasional.
Di sisi lain, analis perbankan menilai pertumbuhan laba BSI ini merupakan bukti keberhasilan transformasi model bisnis yang diterapkan perseroan. Analis pasar modal dari Bahana Sekuritas, Andi Saputra, mengungkapkan bahwa BSI mampu menunjukkan ketahanan bisnis yang baik di tengah volatilitas ekonomi.
“BSI berhasil menjaga momentum pertumbuhan positif dengan fokus pada pembiayaan sektor produktif dan optimalisasi pendanaan murah. Ke depan, BSI diperkirakan akan terus mencatatkan kinerja yang solid, terutama dengan penetrasi layanan digital yang semakin kuat,” ujar Andi.
Dengan capaian ini, BSI optimistis dapat mencapai target-target kinerja yang telah ditetapkan untuk sepanjang tahun 2025. Perseroan menargetkan pertumbuhan pembiayaan dua digit dan peningkatan fee-based income guna mendukung pendapatan operasional yang berkelanjutan.
Sebagai catatan, BSI juga terus memperkuat peran sosialnya melalui berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR), khususnya dalam pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekosistem halal. Program-program ini mencakup pemberdayaan ekonomi pesantren, dukungan terhadap pelaku UMKM halal, serta peningkatan literasi keuangan syariah di berbagai daerah.
“BSI tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui berbagai inisiatif sosial dan pemberdayaan ekonomi,” tegas manajemen BSI.
Menutup kuartal pertama 2025, prospek kinerja BSI dinilai akan tetap cerah, terutama dengan didorong oleh potensi besar pasar keuangan syariah di Indonesia yang terus berkembang. Apalagi, pemerintah juga tengah gencar mendorong penguatan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah sebagai bagian dari strategi nasional.
Dengan performa impresif yang telah dicapai dalam dua bulan pertama ini, BSI semakin meneguhkan posisinya sebagai motor penggerak utama dalam pengembangan perbankan syariah di Indonesia. Ke depan, langkah strategis BSI diprediksi akan semakin dinantikan, baik oleh nasabah, investor, maupun pelaku industri perbankan nasional.