UMKM

BRI Perkuat Dukungan UMKM Lewat Skema Pembiayaan Non KUR yang Fleksibel dan Inklusif

BRI Perkuat Dukungan UMKM Lewat Skema Pembiayaan Non KUR yang Fleksibel dan Inklusif

JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pertumbuhan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Pada 2025 ini, BRI menghadirkan skema pembiayaan Non Kredit Usaha Rakyat (Non KUR) yang semakin diminati masyarakat, terutama pelaku UMKM yang memerlukan alternatif pendanaan di luar skema KUR konvensional.

Program ini hadir sebagai solusi segar bagi pelaku usaha kecil yang membutuhkan akses pembiayaan yang lebih fleksibel. "Kami menyadari bahwa kebutuhan pembiayaan UMKM sangat beragam. Oleh karena itu, BRI menghadirkan Non KUR untuk memberikan kemudahan serta fleksibilitas dalam mengembangkan usaha," ungkap Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, dalam keterangannya.

Menurut Supari, skema Non KUR ini didesain untuk menjangkau lebih banyak pelaku UMKM yang belum tersentuh oleh program KUR. Dengan demikian, semakin banyak pengusaha kecil yang dapat mengakses pembiayaan dengan proses yang mudah dan cepat. "Kami ingin memastikan bahwa seluruh pelaku UMKM, baik yang sudah menjadi nasabah maupun yang belum, bisa mendapatkan akses pembiayaan yang inklusif," tambahnya.

Program Non KUR BRI ini menawarkan berbagai kemudahan, mulai dari persyaratan yang sederhana, tenor yang lebih panjang, hingga plafon pinjaman yang disesuaikan dengan kebutuhan pelaku usaha. Dengan karakteristik ini, BRI berharap dapat membantu UMKM dalam mengatasi berbagai tantangan permodalan, terutama di tengah situasi ekonomi yang dinamis.

Sebagai bank dengan jaringan terluas di Indonesia, BRI memaksimalkan perannya dalam mendorong pertumbuhan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Bank pelat merah ini juga memanfaatkan berbagai platform digital untuk memperluas jangkauan layanan Non KUR, sehingga pelaku usaha di pelosok daerah pun dapat merasakan manfaatnya.

"Transformasi digital menjadi salah satu kunci utama dalam mempercepat layanan pembiayaan kami. Dengan memanfaatkan teknologi, proses pengajuan hingga pencairan dana bisa dilakukan lebih cepat dan transparan," jelas Supari.

Lebih lanjut, BRI mencatat pertumbuhan signifikan dalam penyaluran pembiayaan Non KUR sepanjang kuartal pertama 2025. Permintaan yang tinggi dari pelaku UMKM menunjukkan antusiasme yang besar terhadap program ini. Data internal BRI menunjukkan bahwa sektor perdagangan, pertanian, dan jasa menjadi penyumbang terbesar dalam realisasi pembiayaan Non KUR.

BRI juga memastikan bahwa pendampingan bagi pelaku UMKM tetap berjalan secara optimal. Selain memberikan pembiayaan, bank ini secara aktif memberikan edukasi keuangan serta pelatihan manajemen usaha bagi para nasabahnya. "Kami tidak hanya menyalurkan kredit, tetapi juga memastikan pelaku usaha dapat memanfaatkan pembiayaan ini dengan sebaik-baiknya untuk pertumbuhan bisnis mereka," kata Supari.

Program Non KUR ini diharapkan mampu menjadi penggerak utama dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi dan memperkuat ketahanan ekonomi rakyat. Dengan dukungan pembiayaan yang inklusif, UMKM dapat terus berkembang dan bersaing di pasar domestik maupun internasional.

Sebagai informasi, sektor UMKM berkontribusi signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM menyumbang lebih dari 60% terhadap PDB nasional serta menyerap sekitar 97% dari total tenaga kerja di Tanah Air.

Dengan demikian, langkah strategis BRI dalam menghadirkan pembiayaan Non KUR dinilai sangat tepat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. "Kami optimistis, dengan kemudahan akses pembiayaan ini, pelaku UMKM dapat naik kelas dan lebih berdaya saing," ujar Supari menegaskan.

Selain itu, BRI juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, guna memperkuat ekosistem pendukung UMKM di Indonesia. Melalui sinergi ini, BRI berharap dapat menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif bagi pengembangan sektor usaha kecil dan menengah.

"Kolaborasi menjadi kunci dalam memperkuat dukungan kepada UMKM. Dengan bersinergi, kita dapat menghadirkan solusi yang lebih komprehensif bagi para pelaku usaha," pungkas Supari.

Langkah progresif BRI ini mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk pelaku usaha yang telah merasakan manfaat dari program Non KUR. Salah satu pelaku UMKM, Siti Nurjanah, pemilik usaha kuliner di Jakarta Selatan, mengaku terbantu dengan pembiayaan Non KUR dari BRI. "Dengan pembiayaan ini, saya bisa memperbesar usaha dan menambah variasi menu. Prosesnya cepat dan tidak ribet," tutur Siti.

Ke depan, BRI berkomitmen untuk terus berinovasi dalam menyediakan produk dan layanan terbaik bagi nasabah, khususnya sektor UMKM. Melalui program pembiayaan Non KUR yang fleksibel dan inklusif, BRI optimis dapat mendorong pemberdayaan ekonomi rakyat secara lebih luas.

Dengan langkah nyata ini, BRI tidak hanya memperkuat posisinya sebagai bank nasional terdepan, tetapi juga menjadi mitra strategis bagi jutaan pelaku UMKM di seluruh penjuru negeri. Transformasi layanan dan inovasi berkelanjutan akan terus dilakukan demi terwujudnya visi besar BRI dalam membangun Indonesia yang lebih sejahtera melalui pemberdayaan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index