UMKM

Bazar Ramadhan Probolinggo 2025: Dorong Pertumbuhan UMKM dan Wujudkan Keberkahan Ekonomi Syariah

Bazar Ramadhan Probolinggo 2025: Dorong Pertumbuhan UMKM dan Wujudkan Keberkahan Ekonomi Syariah

JAKARTA - Momentum bulan suci Ramadan tahun ini dimanfaatkan secara maksimal oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Melalui gelaran "Bazar Ramadhan Probolinggo 2025", perekonomian daerah menggeliat dengan semangat kebersamaan dan keberkahan yang dibawa oleh prinsip-prinsip ekonomi syariah.

Acara yang diinisiasi langsung oleh Bupati Probolinggo, Gus dr. H. Muhammad Haris atau yang akrab disapa Gus Haris, sukses menggandeng sekitar 475 pelaku UMKM dari berbagai sektor. Mulai dari kuliner khas daerah, produk fesyen lokal, hingga kerajinan tangan yang memamerkan kekayaan budaya Kabupaten Probolinggo, semuanya hadir meramaikan bazar yang dipusatkan di alun-alun kota.

"Bazar Ramadhan ini bukan sekadar tempat jual beli. Lebih dari itu, ini adalah ruang silaturahmi ekonomi dan ajang promosi potensi daerah kita," ujar Gus Haris saat membuka acara secara resmi, Jumat 4 April 2025.

UMKM Jadi Motor Penggerak Ekonomi Daerah

Penyelenggaraan bazar ini menjadi bukti nyata bagaimana UMKM menjadi motor penggerak utama perekonomian daerah. Menurut data Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian Kabupaten Probolinggo, jumlah pelaku UMKM yang terlibat tahun ini meningkat 15% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan momentum Ramadan untuk meningkatkan pendapatan.

"Kami melihat semangat luar biasa dari para pelaku UMKM. Mereka memanfaatkan kesempatan ini tidak hanya untuk meraih keuntungan, tetapi juga untuk membangun jejaring usaha yang lebih luas," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian Kabupaten Probolinggo, Nur Hasanah.

Dalam bazar ini, berbagai produk unggulan lokal ditampilkan. Makanan khas seperti sate laler, tape Probolinggo, hingga aneka takjil kekinian laris manis diburu pengunjung. Begitu juga dengan produk fesyen dan aksesori berbahan lokal yang mampu bersaing dengan produk luar daerah.

Implementasi Ekonomi Syariah

Lebih dari sekadar transaksi ekonomi, Bazar Ramadhan Probolinggo 2025 juga menjadi ajang implementasi prinsip ekonomi syariah. Setiap pelaku usaha diimbau untuk menjalankan praktik bisnis yang adil dan transparan, sesuai dengan nilai-nilai Islam yang mengedepankan keberkahan dan semangat berbagi.

"Kami ingin memastikan bahwa bazar ini membawa manfaat tidak hanya secara materi, tetapi juga spiritual. Dengan menerapkan prinsip ekonomi syariah, kita berharap usaha para pelaku UMKM semakin berkah," jelas Gus Haris.

Selain itu, bazar ini juga menyediakan ruang edukasi bagi pengunjung dan pelaku UMKM tentang ekonomi syariah. Workshop singkat dan diskusi panel diadakan untuk membahas bagaimana menerapkan keuangan syariah dalam aktivitas bisnis sehari-hari.

Pengunjung Membeludak, Transaksi Meningkat

Sejak hari pertama pembukaan, bazar ini dibanjiri pengunjung. Antusiasme masyarakat sangat tinggi, terlebih menjelang waktu berbuka puasa. Suasana yang semarak dengan beragam pilihan kuliner dan produk lokal menjadikan bazar ini sebagai destinasi favorit warga Kabupaten Probolinggo selama Ramadan.

"Setiap hari kami mencatat rata-rata 2.000 hingga 3.000 pengunjung yang datang. Ini luar biasa dan membuktikan bahwa bazar ini sangat diminati," ungkap Nur Hasanah.

Volume transaksi pun mengalami lonjakan signifikan. Berdasarkan catatan panitia, total transaksi selama lima hari pertama bazar sudah menembus angka Rp1,2 miliar. Angka ini diprediksi terus bertambah hingga penutupan bazar menjelang Idul Fitri.

Dukungan Penuh Pemerintah Daerah

Kesuksesan Bazar Ramadhan Probolinggo 2025 tak lepas dari dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Selain menyediakan fasilitas gratis bagi pelaku UMKM, pemerintah daerah juga menggandeng sejumlah mitra strategis seperti perbankan syariah dan lembaga keuangan mikro untuk memberikan akses pembiayaan yang lebih mudah.

"Kami ingin memastikan pelaku UMKM mendapatkan akses yang luas, termasuk akses permodalan yang memadai. Dengan demikian, mereka bisa terus berkembang bahkan setelah Ramadan usai," terang Gus Haris.

Di samping itu, pemerintah daerah juga menjamin kelancaran distribusi bahan baku agar para pelaku UMKM tidak kesulitan dalam memenuhi permintaan pasar yang meningkat selama bazar berlangsung.

Harapan Berkelanjutan Pasca-Ramadhan

Melihat kesuksesan pelaksanaan bazar tahun ini, pemerintah daerah berencana menjadikan kegiatan serupa sebagai agenda tahunan. Selain untuk menyemarakkan bulan Ramadan, bazar ini diharapkan mampu menjadi platform berkelanjutan bagi UMKM lokal untuk mempromosikan produknya.

"Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti di sini saja. Ke depan, kami akan terus mendukung geliat UMKM melalui berbagai program pembinaan dan fasilitasi," tutur Nur Hasanah.

Sebagai penutup, Gus Haris juga menyampaikan harapan agar semangat kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat ini terus terjaga. "Bazar Ramadhan ini adalah wujud nyata sinergi kita semua. Mari kita lanjutkan semangat ini untuk membangun Probolinggo yang lebih maju dan sejahtera," pungkasnya.

Dengan demikian, Bazar Ramadhan Probolinggo 2025 tak hanya menghadirkan kemeriahan Ramadan, tetapi juga menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi lokal yang memberdayakan UMKM serta menghidupkan nilai-nilai keberkahan dalam setiap transaksi. Momentum ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam perjalanan pembangunan ekonomi inklusif berbasis syariah di Kabupaten Probolinggo.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index