Jakarta – Pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia terus menunjukkan kemajuan signifikan. Kementerian Keuangan mengungkapkan bahwa pendanaan seluruh proyek strategis tersebut berasal dari dana publik, khususnya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Sabtu, 5 April 2025.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa negara turut memberikan dukungan besar terhadap berbagai proyek pembangunan, salah satunya jalur kereta api Bogor–Sukabumi. Proyek tersebut kini dalam tahap pengembangan jalur ganda untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi transportasi.
“Untuk mendukung pembangunan jalur ganda kereta api Bogor–Sukabumi, kami mengalokasikan dana melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) serta dukungan pembebasan lahan oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) dengan nilai mencapai Rp91,5 miliar,” ujar Sri Mulyani dalam keterangannya, dikutip Sabtu (5/4).
Mobilitas Warga Meningkat, Mudik Lebih Nyaman
Pengembangan jalur ganda ini diyakini akan berdampak besar pada mobilitas warga, terutama masyarakat Sukabumi yang selama ini kerap menghadapi keterbatasan akses transportasi. Dengan jalur baru yang lebih andal, perjalanan menjadi lebih cepat, nyaman, dan efisien, termasuk saat musim mudik.
“Infrastruktur kereta api yang terus kami tingkatkan akan membuat perjalanan ke Sukabumi jauh lebih lancar dan menyenangkan,” tambah Sri Mulyani.
Jalur ganda Bogor–Sukabumi merupakan bagian dari proyek strategis nasional (PSN) yang dirancang untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah dan pemerataan pembangunan. Proyek ini juga menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk mendorong moda transportasi massal yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
APBN Dorong Pembangunan Destinasi Wisata dan Jalan Tol
Tak hanya di sektor perkeretaapian, dana publik juga mengalir ke sektor pariwisata dan infrastruktur jalan tol. Salah satu contohnya adalah pengembangan destinasi wisata air Kali Kesek di Kendal, Jawa Tengah. Proyek ini direalisasikan melalui pemanfaatan Dana Desa sebesar Rp250 juta.
Wisata Kali Kesek dikelola oleh masyarakat lokal dan sejak dibuka pada 2022 telah menarik perhatian wisatawan lokal. Keberhasilan pengelolaan destinasi ini menunjukkan bahwa dana desa bisa dimanfaatkan secara produktif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi desa melalui sektor pariwisata.
“Dana Desa telah kami alokasikan untuk mendukung pembangunan desa, termasuk pengembangan potensi wisata. Kali Kesek adalah contoh nyata keberhasilan kolaborasi antara pemerintah pusat dan masyarakat desa,” jelas Sri Mulyani.
Tol Trans Jawa dan Sumatera Dapat Suntikan Dana Besar
Sementara itu, pembangunan jalan tol strategis seperti Tol Batang–Semarang di Jawa Tengah juga tidak luput dari dukungan APBN. Proyek ini dikembangkan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan mendapat penjaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII).
Tol ini dikenal dengan landmark Jembatan Kali Kuto yang ikonik dan berperan besar dalam meningkatkan konektivitas wilayah Jawa Tengah. Meski nilai pasti dukungan belum diungkap, proyek ini menjadi salah satu simbol keberhasilan sinergi pemerintah dan swasta dalam membangun infrastruktur modern.
Di luar Jawa, proyek tol Padang–Sicincin di Sumatera Barat menyerap anggaran yang fantastis. Sri Mulyani mengungkapkan bahwa LMAN telah mengalokasikan dana pembebasan lahan sebesar Rp906,24 miliar untuk mendukung percepatan proyek ini.
“Dana tersebut kami siapkan agar pembangunan Tol Padang–Sicincin bisa berjalan tanpa kendala, khususnya terkait pembebasan lahan yang selama ini menjadi tantangan besar dalam pembangunan infrastruktur di daerah,” ujarnya.
Tol Padang–Sicincin merupakan bagian dari Tol Trans Sumatera yang akan menghubungkan berbagai provinsi di Pulau Sumatera, sehingga diharapkan mampu meningkatkan arus barang, jasa, serta mobilitas masyarakat lintas provinsi.
Komitmen Pemerintah Jaga Transparansi dan Efisiensi
Sri Mulyani menegaskan bahwa seluruh pendanaan infrastruktur yang bersumber dari APBN dilakukan secara transparan dan akuntabel. Pemerintah juga terus mendorong efisiensi dalam pelaksanaan proyek agar manfaatnya dapat segera dirasakan masyarakat luas.
“Kami berkomitmen menjaga akuntabilitas pengelolaan anggaran negara agar benar-benar memberikan dampak positif bagi rakyat,” tegasnya.
Dengan berbagai proyek strategis yang tengah berjalan, pembangunan infrastruktur Indonesia diyakini akan semakin merata, tidak hanya terpusat di Jawa tetapi juga menjangkau kawasan luar pulau Jawa. Pemerintah berharap bahwa infrastruktur yang andal dan merata akan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi ketimpangan, serta memperkuat daya saing Indonesia di masa depan.