BMKG

BMKG: Sungai Musi Alami Pasang 3,4 Meter, Warga Palembang Diminta Waspada

BMKG: Sungai Musi Alami Pasang 3,4 Meter, Warga Palembang Diminta Waspada
BMKG: Sungai Musi Alami Pasang 3,4 Meter, Warga Palembang Diminta Waspada

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan melaporkan bahwa Sungai Musi mengalami pasang dengan ketinggian mencapai 3,4 meter. Fenomena ini berpotensi berdampak pada pemukiman di sekitar aliran sungai, terutama di wilayah Palembang.

Kepala Unit Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sinta Andayani, mengungkapkan bahwa pasang maksimum terjadi pada dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Ketinggian air laut di muara Sungai Musi yang mencapai 3,4 meter ini diperkirakan akan berimbas pada wilayah Palembang sekitar lima jam setelahnya.

“Kondisi ini bisa berdampak pada pemukiman masyarakat di sekitar Sungai Musi karena aliran air sungai akan terhambat oleh pasang laut yang tinggi di muaranya,” ujar Sinta.
 

Dampak di Wilayah Palembang
 

Fenomena pasang ini sudah mulai dirasakan oleh warga di beberapa kawasan di Palembang. Di wilayah Hoktong, Keramasan, genangan air telah merendam jalan hingga setinggi lutut orang dewasa. Sejumlah warga mengaku khawatir jika pasang ini terus berlangsung, terutama menjelang puncak arus mudik Lebaran yang meningkatkan aktivitas masyarakat di sekitar bantaran sungai.

Salah seorang warga Keramasan, Andi (42), mengatakan bahwa kondisi ini bukan kali pertama terjadi. “Setiap kali air pasang tinggi, jalanan di sekitar sini pasti tergenang. Kami berharap ada upaya pencegahan dari pemerintah agar dampaknya bisa diminimalisir,” katanya.

Menurut BMKG, meskipun ketinggian air cukup tinggi di pagi hari, dalam skala harian, air pasang di Sungai Musi akan mulai surut pada sore hingga malam hari. Diperkirakan, ketinggian air akan berangsur turun hingga mencapai 0,9 meter di muara sungai.
 

Cuaca Berpotensi Hujan Lebat
 

Selain pasang tinggi, BMKG juga memperkirakan bahwa Kota Palembang akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada malam hari. Kondisi ini bisa memperburuk situasi karena tingginya curah hujan berpotensi memperlambat surutnya air di kawasan yang terdampak genangan.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di wilayah pesisir Sungai Musi. Hujan lebat yang terjadi pada malam hari dapat menyebabkan genangan lebih lama,” tambah Sinta.
 

Antisipasi dan Tindakan Pemerintah
 

Menghadapi situasi ini, pemerintah daerah telah melakukan berbagai langkah antisipasi. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang telah menyiagakan tim untuk memantau kondisi drainase dan memastikan aliran air tetap lancar.

Kepala Dinas PUPR Palembang, Budi Santoso, menyatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan petugas ke titik-titik rawan genangan. “Kami sudah menugaskan tim untuk membersihkan saluran drainase agar air dapat mengalir dengan lebih baik. Kami juga terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau perkembangan cuaca,” jelasnya.

Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palembang juga telah menyiapkan posko siaga banjir untuk membantu warga yang terdampak. Kepala BPBD Palembang, Rudi Hartono, mengungkapkan bahwa pihaknya siap memberikan bantuan jika terjadi kondisi darurat.

“Kami sudah menyiapkan tim siaga serta peralatan evakuasi. Jika diperlukan, kami juga akan mendirikan posko darurat di wilayah yang paling terdampak,” kata Rudi.
 

Warga Diminta Waspada
 

Dengan kondisi pasang tinggi yang terjadi bersamaan dengan potensi hujan lebat, masyarakat di sekitar Sungai Musi diminta untuk lebih waspada. BMKG menyarankan warga yang tinggal di bantaran sungai untuk mengamankan barang-barang berharga dan tetap memantau informasi terbaru mengenai kondisi cuaca dan ketinggian air.

Sinta juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai untuk mengurangi risiko banjir akibat penyumbatan aliran air. “Penyumbatan drainase akibat sampah dapat memperburuk kondisi banjir. Kami mengajak warga untuk tidak membuang sampah ke sungai agar aliran air tidak terhambat,” ujarnya.

BMKG akan terus memantau perkembangan cuaca dan memberikan pembaruan informasi secara berkala. Masyarakat diimbau untuk mengakses informasi resmi dari BMKG atau instansi terkait guna mendapatkan data akurat mengenai kondisi cuaca dan potensi bencana di wilayahnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index