Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo (Solo-Yogya) yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) akan difungsikan pada ruas Klaten-Prambanan guna mendukung kelancaran arus mudik dan balik selama libur Lebaran 2025. Sebelumnya, ruas ini telah berperan penting dalam mendukung mobilitas saat Natal dan Tahun Baru 2024/2025 dengan dilalui lebih dari 113.686 kendaraan. Ruas tol fungsional Klaten-Prambanan memiliki panjang 8,6 km dan akan dilanjutkan dengan ruas Prambanan-Exit Fungsional Tamanmartani sepanjang 7 km jika terjadi kepadatan di Gerbang Tol (GT) Prambanan. Kedua ruas ini juga terkoneksi dengan ruas Kartasura-Klaten sepanjang 22,3 km yang telah beroperasi sejak Oktober 2024. Dengan demikian, selama libur Lebaran nanti, total ruas tol yang dapat digunakan mencapai 37,9 km, yang akan mempercepat perjalanan pemudik.

ADHI juga menyiapkan ruas Klaten-Prambanan-Exit Fungsional Tamanmartani yang akan difungsikan mulai 24 Maret hingga 7 April, dengan jam operasional dari pukul 06.00 hingga 18.00. Ruas tol fungsional Prambanan-Exit Fungsional Tamanmartani akan menerapkan sistem buka-tutup, menyesuaikan kapasitas jalan penyangga setelah keluar tol dan kepadatan di GT Prambanan. Ruas ini hanya memiliki satu lajur dan diperuntukkan bagi kendaraan Golongan I. Untuk mengantisipasi kepadatan, PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian lalu lintas setempat. Selain itu, jalur tol fungsional ini masih digratiskan bagi pengguna.

Jalan Tol Solo-Yogya menjadi rute favorit bagi pemudik karena terhubung dengan Tol Trans Jawa, termasuk Tol Semarang-Solo dan Tol Solo-Kertosono. Sepanjang jalur ini, beberapa gerbang tol yang sudah beroperasi, seperti GT Banyudono, GT Polanharjo, dan GT Ngawen, akan memudahkan akses ke berbagai kota di sekitarnya yang memiliki banyak destinasi wisata. Selain itu, rest area sementara di KM 19 arah Jogja juga disediakan bagi pemudik, dengan fasilitas mushola, toilet, dan posko. Para pengguna jalan diimbau untuk mematuhi rambu lalu lintas, terutama di exit tol fungsional. Pembukaan ruas tol fungsional ini merupakan bagian dari komitmen ADHI dalam mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran, serta diharapkan dapat meningkatkan konektivitas sekaligus memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat di Solo dan Yogyakarta.

PT Adhi Karya (Persero) Tbk., dengan kode saham ADHI, merupakan BUMN yang bergerak di sektor konstruksi dan menjadi perusahaan konstruksi pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak Maret 2004, dengan 36% sahamnya dimiliki oleh publik. Selain bisnis konstruksi dan engineering, ADHI juga mengelola tiga lini bisnis lainnya, yaitu properti & perhotelan, manufaktur, serta investasi & konsesi. Mengusung tagline "Beyond Construction", ADHI tidak hanya menyediakan jasa konstruksi, tetapi juga layanan yang memberikan manfaat berkelanjutan bagi lingkungan, sosial, dan bisnis perusahaan.

ADHI berkontribusi dalam berbagai Proyek Strategis Nasional, termasuk pembangunan Tol Trans Jawa seperti Tol Cisumdawu, Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, dan Tol Probolinggo-Banyuwangi, serta pembangunan Tol Trans Sumatera seperti Tol Sigli-Banda Aceh, Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, dan Jalan Lintas Timur Sumatera. Selain itu, ADHI turut berperan dalam pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN), termasuk Hunian Pekerja Konstruksi, Jalan Tol Kariangau-Karangjoang Seksi 3A, Jembatan Pulau Balang, dan Intake Sepaku.

Di bidang transportasi, ADHI membuktikan dirinya sebagai pemimpin dalam proyek perkeretaapian, termasuk LRT Jabodebek, MRT Jakarta Fase 2A, serta proyek regional North-South Commuter Railway di Manila, Filipina. Selain itu, ADHI juga menjadi pelopor konstruksi ramah lingkungan dengan menggarap proyek pengolahan sampah terbesar di Indonesia, RDF Bantargebang, serta mengembangkan fasilitas pengelolaan limbah terpadu (FPLT) di kawasan industri Medan. Dengan berbagai proyek ini, ADHI terus berinovasi untuk mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.