JAKARTA - Holding BUMN Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, menegaskan komitmennya dalam mendukung program elektrifikasi nasional dengan menargetkan pasokan listrik untuk seluruh Pulau Sumatera. Upaya ini merupakan bagian dari strategi besar mewujudkan swasembada energi nasional melalui optimalisasi pemanfaatan sumber daya batu bara domestik yang dikelola secara berkelanjutan.
Komitmen tersebut ditegaskan langsung oleh Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, saat melakukan kunjungan kerja ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel-8 atau PLTU Tanjung Lalang, Sumatera Selatan, Selasa, 15 April 2025. PLTU berkapasitas besar ini dikelola oleh PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP), perusahaan patungan strategis antara PT Bukit Asam Tbk (anggota MIND ID) dan China Huadian Group.
Kunjungan tersebut turut dihadiri oleh jajaran direksi dan dewan komisaris dari MIND ID dan Bukit Asam, termasuk Direktur Utama Bukit Asam, Arsal Ismail.
Maroef mengatakan bahwa MIND ID melihat PLTU Tanjung Lalang sebagai infrastruktur energi strategis yang berperan vital dalam menjawab kebutuhan listrik skala besar, terutama untuk Pulau Sumatera yang memiliki potensi industri dan populasi terus bertumbuh.
“Kita harus punya target yang besar, dan kami percaya Bukit Asam bersama Huadian Group mampu mewujudkannya. HBAP harus menjadi garda terdepan dalam memasok kebutuhan listrik seluruh Sumatera,” ujar Maroef Sjamsoeddin di sela kunjungan tersebut.
Kapasitas Besar, Teknologi Canggih, dan Ramah Lingkungan
PLTU Sumsel-8 memiliki kapasitas 2×660 MW dan beroperasi dengan tingkat utilisasi sekitar 50% saat ini. Dengan kapasitas penuh, pembangkit ini mampu menyuplai daya secara signifikan, tidak hanya untuk Sumatera Selatan, namun juga bagi provinsi-provinsi lain di Sumatera melalui sistem interkoneksi kelistrikan regional.
Tak hanya berkapasitas besar, pembangkit listrik ini juga mengadopsi teknologi Flue Gas Desulfurization (FGD) yang mampu mereduksi emisi gas buang dari proses pembakaran batu bara secara signifikan, hingga di bawah ambang batas yang ditetapkan pemerintah.
“PLTU MT Sumsel-8 ini adalah salah satu pembangkit listrik mulut tambang terbesar di Asia Tenggara. Kami bangga bahwa operasionalnya telah menggunakan teknologi rendah emisi yang mendukung prinsip keberlanjutan,” jelas Maroef.
Teknologi FGD memungkinkan pengolahan gas buang yang mengandung sulfur sebelum dilepas ke udara, sehingga tidak mencemari lingkungan sekitar. Hal ini menjadikan PLTU Sumsel-8 sebagai salah satu contoh implementasi terbaik dari clean coal technology di kawasan Asia Tenggara.
Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Kepentingan Nasional
Sebagai Holding BUMN sektor pertambangan, MIND ID saat ini mengelola sumber daya batu bara nasional melalui entitas usahanya PT Bukit Asam Tbk. Saat ini, Bukit Asam mencatat total sumber daya batu bara sebesar 5,8 miliar ton, dengan cadangan sebesar 2,9 miliar ton.
Cadangan energi fosil tersebut, menurut Maroef, akan dioptimalkan tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan energi nasional, namun juga untuk mendukung agenda hilirisasi nasional demi meningkatkan nilai tambah dari kekayaan sumber daya alam Indonesia.
“Seluruh inisiatif pengembangan energi kami jalankan untuk memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan mendukung arah pembangunan nasional,” tutur Maroef.
“Langkah ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, dalam mewujudkan kemandirian energi sebagai fondasi kedaulatan bangsa,” imbuhnya.
Maroef menekankan bahwa kedaulatan energi bukan hanya tentang pasokan listrik yang cukup, tetapi juga menyangkut kontrol atas rantai pasok energi, keberlanjutan produksi, serta kepemilikan atas aset dan teknologi.
Elektrifikasi Sumatera Sebagai Pilar Transformasi Energi
Dengan daya dari PLTU Sumsel-8 dan pembangkit lainnya yang berada di bawah pengelolaan Grup MIND ID, target elektrifikasi penuh Pulau Sumatera diyakini dapat dicapai dalam beberapa tahun ke depan.
Direktur Utama Bukit Asam, Arsal Ismail, juga menambahkan bahwa pihaknya siap menjadikan PLTU ini sebagai pusat penyalur energi andalan untuk mendukung pertumbuhan industri, khususnya di kawasan Sumatera dan sekitarnya.
“Bukit Asam melalui HBAP siap mendukung kebutuhan listrik nasional, terutama untuk kawasan Sumatera, baik untuk kebutuhan rumah tangga, industri, maupun sektor hilirisasi,” ucap Arsal Ismail.
PLTU Sumsel-8 Jadi Model Pembangkit Berkelanjutan Berbasis Batu Bara
PLTU Sumsel-8 yang berlokasi di Tanjung Lalang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, dibangun dengan konsep "mulut tambang", yaitu berada dekat dengan lokasi tambang batu bara. Ini secara signifikan menekan biaya logistik pengangkutan bahan bakar dan menjadikan operasionalnya lebih efisien.
Pembangkit ini menjadi simbol transformasi sektor batu bara nasional ke arah pengelolaan yang lebih modern dan berkelanjutan. Di tengah desakan global terhadap transisi energi bersih, Indonesia tetap mengembangkan PLTU berbasis batu bara dengan pendekatan teknologi rendah emisi sebagai solusi antara menuju net-zero emission.
Pemerintah sendiri melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tetap membuka peluang investasi pembangkit berbasis energi fosil yang memiliki komitmen terhadap keberlanjutan dan efisiensi teknologi.
MIND ID Dorong Sinergi Investasi Energi Masa Depan
Tak hanya fokus pada pembangkit berbasis batu bara, MIND ID melalui roadmap energinya juga tengah menjajaki pengembangan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) seperti PLTS, PLTA, hingga pembangkit berbasis nuklir, sejalan dengan peta jalan transisi energi nasional menuju 2060.
Namun demikian, batu bara tetap menjadi tulang punggung pasokan energi nasional dalam jangka menengah, dengan catatan bahwa setiap penggunaannya harus memperhatikan standar lingkungan dan efisiensi teknologi yang tinggi.
Kehadiran PLTU Sumsel-8 yang beroperasi dengan tingkat emisi terkendali menjadi bukti bahwa sektor energi fosil pun bisa bersaing dalam hal keberlanjutan dan ramah lingkungan.