JAKARTA - Kalurahan Gari melalui acara Festival Kuliner Ramadhan ke-8 telah kembali menyemarakkan bulan suci dengan berbagai suguhan yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga mengangkat ekonomi masyarakat setempat. Festival tahunan ini menjadi agenda dinanti yang menyatukan inisiatif dari berbagai elemen masyarakat untuk meningkatkan hasil perekonomian melalui produk UMKM khas setempat dan kegiatan budaya.
Kolaborasi Antar Komunitas
Acara ini merupakan hasil kolaborasi apik dari Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKAL), Paguyuban Pedagang, Paguyuban Parkir, pengurus pasar, dan Karang Taruna. Sinergi antar organisasi lokal ini tidak hanya bertujuan untuk menyajikan aneka kuliner bagi masyarakat tetapi juga untuk memberikan dampak ekonomi yang berkelanjutan bagi warga Kalurahan Gari.
"Program ini adalah bentuk nyata dari kebersamaan kita dalam mencapai kesejahteraan bersama. Dengan menyatukan sumber daya dan ide-ide kreatif, kami mampu menjadikan Festival Kuliner Ramadhan sebagai wadah untuk memperkenalkan dan memasarkan produk-produk lokal," ujar Naryanto, Lurah Pasar Ekologis Argowijil.
Ragam Kuliner dan Hiburan yang Menarik
Festival ini menawarkan pengalaman yang tidak terlupakan dengan ragam kuliner yang menggugah selera dari takjil kekinian hingga jajanan tradisional. Mulai dari maklor, salad buah, dan dimsum, hingga panganan tradisional seperti kue apem, jamu, dan peyek dapat dinikmati oleh pengunjung yang berburu takjil dari berbagai desa.
Tidak hanya menyajikan kuliner, festival ini juga menjadi ajang unjuk gigi bagi seni dan budaya lokal dengan acara hiburan yang beragam. Hiburan musik bernuansa religi, tari tradisional, dan pentas seni budaya seperti Jatilan menjadi bagian dari acara yang menemani pengunjung hingga waktu berbuka tiba.
Dimas Diajenk Gunungkidul dipercaya sebagai Master of Ceremony bersama dengan musisi lokal lainnya untuk memandu acara. "Untuk tahun ini, kami telah mempersiapkan berbagai hiburan menarik mulai dari pentas musik hingga kesenian tari dari komunitas lokal. Kami berharap ini akan menambah kemeriahan suasana dan memperkaya pengalaman pengunjung," tambah Naryanto.
Jadwal Festival dan Puncak Acara
Festival Kuliner Ramadhan ke-8 ini berlangsung selama satu bulan penuh, yakni dari tanggal 1 hingga 30 Maret 2025. Setiap hari, kegiatan sore dimulai pukul 16.00 hingga selesai, dengan acara dan talenta yang berbeda tiap harinya sehingga pengunjung selalu mendapatkan pengalaman baru yang menarik.
Puncak acara sendiri akan diadakan dengan pentas yang lebih besar dan meriah dari tahun-tahun sebelumnya. Ini diharapkan akan menarik lebih banyak pengunjung dan memberikan pengaruh positif yang lebih besar pada ekonomi lokal.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Festival ini telah membantu menggerakkan roda perekonomian lokal dengan meningkatnya jumlah pengunjung yang membeli aneka kuliner dan produk lainnya. Lebih dari sekadar acara, festival ini menjadi platform penting bagi pedagang lokal untuk memasarkan produk mereka kepada khalayak yang lebih luas.
"Ke depan, kami berharap Pasar Ekologis Argowijil akan terus ramai pengunjung dan mampu menyejahterakan para pedagang pasar secara berkelanjutan," kata Naryanto menutup wawancara.
Dengan festival ini, Kalurahan Gari tidak hanya berupaya menghadirkan suasana Ramadhan yang penuh kenangan, tetapi juga menyuguhkan kesempatan bagi UMKM lokal untuk berkembang dan berkontribusi bagi ekonomi regional. Inovasi dalam menyelenggarakan acara, ditambah dengan partisipasi aktif dari berbagai lapisan masyarakat, menjadikan Festival Kuliner Ramadhan di Argowijil sebagai model pengembangan ekonomi lokal berbasis budaya dan kuliner yang patut dicontoh.