Bsi

BSI Perkuat Implementasi ESG untuk Dorong Bisnis Berkelanjutan dan Ekonomi Hijau

BSI Perkuat Implementasi ESG untuk Dorong Bisnis Berkelanjutan dan Ekonomi Hijau
BSI Perkuat Implementasi ESG untuk Dorong Bisnis Berkelanjutan dan Ekonomi Hijau

JAKARTA  – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) (IDX: BRIS) menegaskan komitmennya dalam memperkuat implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai bagian dari strategi transformasi bisnis dan operasional yang berkelanjutan. Langkah ini sejalan dengan upaya mendukung program pembangunan ekonomi hijau yang dicanangkan pemerintah melalui Asta Cita.

Komitmen tersebut disampaikan langsung oleh SVP ESG BSI, Rima Dwi Permatasari, dalam acara SDG Hive ASEAN di Kuala Lumpur beberapa waktu lalu. Menurutnya, penerapan ESG di BSI tidak hanya sebatas memenuhi kepatuhan syariah, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai keberlanjutan yang lebih luas.

"Implementasi ESG diharapkan tidak hanya memenuhi unsur kepatuhan syariah, tetapi juga menunjukkan spirit dan jiwa syariah yang nyata, termasuk dalam keberpihakan pada dampak sosial dan kelestarian lingkungan," ujar Rima.

Penerapan ESG Selaras dengan Prinsip Syariah

BSI telah mengadopsi berbagai kebijakan yang sejalan dengan prinsip ESG dan standar internasional. Salah satu langkah nyatanya adalah penerbitan ESG Sukuk pertama di Indonesia, yang mendapat respons positif dari investor global.

Menurut Rima, penerapan ESG juga sejalan dengan visi BSI untuk menjadi salah satu dari Top 5 Global Islamic Bank. Penerapan ini tidak hanya berorientasi pada profitabilitas, tetapi juga bertujuan memberikan dampak sosial dan spiritual yang lebih luas bagi masyarakat.

Dalam sesi "Unlocking Islamic Sustainable Finance", Rima menekankan bahwa keberlanjutan dalam perbankan syariah harus melibatkan semua pihak, termasuk nasabah dan masyarakat umum. "Literasi dan edukasi mengenai ESG sangat penting, tidak hanya dari perspektif lembaga keuangan, tetapi juga untuk masyarakat luas guna membangun ekosistem keuangan syariah yang berkelanjutan," tambahnya.

BSI sebagai Wakil Indonesia di Forum Keuangan Berkelanjutan

BSI hadir sebagai perwakilan Indonesia dalam SDG Hive ASEAN, bagian dari Ethical Finance ASEAN Summit. Acara ini digelar oleh Global Ethical Finance Initiative (GEFI) bekerja sama dengan Asian Institute of Chartered Bankers (AICB), Malaysia International Islamic Finance Centre Leadership Council (MLC), dan MBSB Bank.

Forum ini membahas strategi pendanaan transisi menuju ekonomi berkelanjutan serta tantangan dalam pengembangan keuangan syariah yang berkelanjutan. UMKM juga menjadi fokus utama dalam mendorong pembangunan ekonomi yang lebih inklusif.

Hadir dalam acara ini berbagai pemangku kepentingan perbankan, termasuk Menteri Sumber Daya Alam dan Keberlanjutan Lingkungan Malaysia, serta perwakilan bank syariah dari Malaysia dan Inggris.

Inovasi Digital untuk Pengurangan Emisi Karbon

Pada milad ke-4, BSI meluncurkan dua inovasi utama dalam mendukung penerapan ESG, yakni platform Digital Carbon Tracking serta penggunaan 139 kendaraan listrik (EV) untuk operasional perusahaan.

Platform Digital Carbon Tracking dirancang untuk mengukur, mengelola, dan melaporkan emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan dari kegiatan operasional BSI di kantor pusat dan 1.130 outlet di seluruh Indonesia.

"BSI menjadi bank syariah pertama yang memiliki Digital Carbon Tracking. Saat ini, sistem ini memantau dua cakupan emisi utama, yaitu konsumsi bahan bakar minyak dan pemakaian listrik dari kegiatan operasional," ungkap Rima.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi Green Business Culture yang diterapkan di internal BSI, bertujuan mengurangi jejak karbon secara bertahap dan memberikan dampak positif bagi lingkungan.

Apresiasi atas Komitmen ESG BSI

Berbagai upaya BSI dalam mengadopsi prinsip ESG telah mendapat apresiasi global. BSI berhasil meraih penghargaan "Best Mudharabah Sukuk in Southeast Asia 2024" dalam ajang 18th Annual Deal & Solution and ESG Award.

Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas kesuksesan penerbitan Sukuk Mudharabah Berlandaskan Keberlanjutan I, yang dirilis pada Mei 2024 dengan nilai Rp3 triliun. Sukuk ini bahkan mengalami lonjakan permintaan hingga oversubscribe 300%, mencapai total Rp9 triliun.

Selain itu, implementasi ESG juga terlihat dalam kontribusi BSI terhadap berbagai green activities dan keuangan berkelanjutan. Sepanjang 2024, BSI telah menyalurkan pembiayaan keuangan berkelanjutan sebesar Rp66,50 triliun.

Dari angka tersebut, Rp52,40 triliun disalurkan untuk pembiayaan sosial, sementara Rp14,10 triliun dialokasikan untuk green financing atau pembiayaan berbasis sumber daya alam yang berkelanjutan.

Kontribusi Zakat untuk Keberlanjutan Sosial

Sebagai bank syariah, BSI tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi. Salah satu bentuk kontribusinya adalah dengan mengalokasikan 2,5% dari laba kotor sebagai zakat perusahaan.

Pada tahun 2024, total zakat yang disalurkan oleh BSI mencapai Rp232 miliar, mengalami kenaikan sebesar 22% dibanding tahun sebelumnya. Dana zakat ini digunakan untuk berbagai program sosial dan pemberdayaan ekonomi berbasis syariah.

Komitmen BSI dalam ESG ke Depan

Dengan semakin kuatnya implementasi ESG, BSI menegaskan bahwa keuangan syariah yang berkelanjutan bukan hanya tren, tetapi kebutuhan global. Melalui inovasi seperti Digital Carbon Tracking, ESG Sukuk, dan Green Business Culture, BSI terus menunjukkan kepemimpinannya dalam industri keuangan syariah.

BSI juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran dan literasi ESG, baik di lingkungan internal maupun bagi nasabah dan masyarakat luas. Dengan langkah ini, BSI optimis dapat berkontribusi lebih besar dalam mewujudkan ekonomi yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index