TIMIKA - Pertamina berkomitmen untuk menjaga ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM), terutama jenis Pertamax, di wilayah Timika, Papua Tengah. Sempat mengalami kekosongan stok, Pertamina kini mengambil langkah proaktif dengan menambah armada kapal dalam upaya memastikan kelancaran distribusi BBM ke daerah tersebut. Langkah ini diharapkan bisa mengatasi kendala yang sempat mengganggu suplai BBM di wilayah yang bergantung pada jaringan distribusi laut ini.
Kekosongan BBM dan Penyebabnya
Dilaporkan oleh Vifki Leondo, Sales Branch Manager (SBM) Pertamina Rayon II Papua Tengah, kekosongan Pertamax disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kondisi air pasang di terminal BBM (Jobber) yang sempat menghambat kegiatan operasional penyaluran. "Memang sempat kosong, namun pagi ini sudah bisa didrop ke SPBU, karena kemarin sore stok BBM sudah aman," ujar Vifki Leondo saat dihubungi Salampapua.com, Kamis, 19 Desember 2024.
Air pasang diketahui mengganggu proses distribusi pada pagi hari, dan ini berujung pada penyaluran yang harus dilakukan hingga larut malam. Kendala tambahan juga ditemukan pada sistem monitoring dan penebusan orderan dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang kerap baru dilakukan sehari sebelum pengiriman (H-1), sehingga memperlambat penebusan orderan tersebut.
Tambahan Armada untuk Suplai BBM
Sebagai respons atas situasi ini, Pertamina memutuskan untuk mengalokasikan kapal tambahan guna menjamin ketersediaan pasokan BBM di Timika. "Semoga dengan penambahan kapal ini, stok bisa tetap aman," harap Vifki. Keberadaan kapal tambahan ini diharapkan dapat memastikan distribusi BBM berjalan lancar, mengantisipasi kendala cuaca, dan meningkatkan fleksibilitas operasional dalam memenuhi kebutuhan BBM harian masyarakat Timika.
Kenyamanan Masyarakat sebagai Prioritas
Melalui langkah strategis ini, Pertamina menunjukkan komitmennya untuk mengutamakan kenyamanan dan kebutuhan masyarakat akan BBM, khususnya di daerah yang akses distribusinya tergantung pada jaringan maritim. Seiring dengan upaya peningkatan infrastruktur distribusi, peningkatan efisiensi sistem monitoring dan penebusan SPBU juga menjadi fokus untuk menghindari keterlambatan di masa depan.
Stok Pertalite Tersedia Hingga Akhir Tahun
Selain fokus pada Pertamax, Vifki juga memastikan bahwa stok Pertalite diperkirakan aman hingga akhir tahun. Strategi ini dilakukan demi menghindari kekhawatiran masyarakat terkait ketersediaan BBM jenis apapun, yang merupakan elemen penting dalam kehidupan sehari-hari dan penggerak perekonomian lokal.
"Pelaporan dari SPBU terkadang menunjukkan pengiriman BBM yang terkesan lambat, namun kami terus berupaya melakukan perbaikan sistem agar lebih responsif," kata Vifki, meyakinkan bahwa setiap kendala di lapangan akan ditindaklanjuti dengan solusi yang tepat.
Perencanaan Jangka Panjang
Pertamina menyadari bahwa menjaga stabilitas pasokan BBM bukan hanya tentang menambah armada kapal, melainkan juga tentang memikirkan aspek jangka panjang terkait dengan infrastruktur dan pengelolaan sumber daya. Kolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk membangun sistem distribusi yang lebih tahan terhadap gangguan alam adalah bagian dari strategi menyeluruh yang sedang digodok.
Pentingnya koordinasi antara SPBU, konsumen, serta pengelola distribusi diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang lebih baik dalam hal ketahanan energi, khususnya di wilayah timur Indonesia yang kaya akan potensi namun masih rawan terisolasi secara logistik.
Dengan langkah-langkah ini, Pertamina berharap bisa memberikan pelayanan yang lebih baik dan menyokong kesejahteraan masyarakat setempat. Apapun situasinya, komitmen untuk tidak menghambat aktivitas masyarakat menjadi landasan dalam setiap keputusan yang diambil.
Dalam jangka panjang, Pertamina juga terbuka terhadap masukan dan evaluasi dari berbagai pihak guna memformulasikan strategi efektif dan terintegrasi, yang tidak hanya berfokus pada penguatan suplai BBM tetapi juga pada pengembangan sarana prasarana pendukung yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim dan kebutuhan masyarakat yang dinamis.
Sebagai kesimpulan, langkah Pertamina menambah armada kapal demi menjaga stabilitas suplai BBM di Timika menunjukkan keseriusan perusahaan dalam menangani isu distribusi BBM di wilayah yang dipengaruhi oleh faktor geografis dan cuaca. Dengan terus memperbaiki sistem dan infrastruktur, Pertamina optimis dapat menciptakan distribusi BBM yang lebih efisien dan handal, mendukung aktivitas masyarakat, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup di wilayah tersebut.