PT Kereta Api Indonesia (KAI) memproyeksikan puncak arus balik libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) akan terjadi pada 2 Januari 2025. Antisipasi dan persiapan telah dilakukan untuk mengatasi lonjakan penumpang pada periode tersebut. Langkah ini diambil dengan tujuan untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan penumpang di tengah peningkatan volume pengguna jasa kereta api.
Dalam konferensi pers yang diadakan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada 23 Desember 2024, Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan tambahan tenaga kerja sebanyak 2.000 orang yang akan ditempatkan di 50 stasiun strategis. "Termasuk customer service mobile di stasiun sekitar 600 orang, di sepanjang 50 stasiun itu. Sehingga itu memadai untuk melayani kenaikan penumpang kereta api," ujar Didiek.
Perusahaan mengantisipasi bahwa stasiun-stasiun utama seperti Pasar Senen dan Gambir akan menjadi pusat keramaian penumpang yang hendak kembali ke kota asal mereka setelah liburan panjang. Prediksi ini tidak hanya berfokus pada arus balik, tetapi juga mencakup arus mudik yang diperkirakan memuncak pada tanggal 24 dan 29 Desember 2024. Pada saat arus mudik, Didiek menambahkan bahwa tanggal 22 Desember 2024 akan menjadi hari dengan lonjakan penumpang tertinggi. "Jadi ada beberapa tanggal, tapi tanggal 22 Desember 2024 itu cukup tertinggi (lonjakan penumpang kereta api)," katanya.
Berkaitan dengan jenis layanan yang paling diminati, Didiek mencatat bahwa kereta kelas ekonomi menjadi pilihan utama bagi sebagian besar penumpang yang merayakan libur Nataru. "Terutama kelas ekonomi karena ternyata penumpang yang paling banyak untuk mudik Nataru," ujarnya.
Data operasional dari 19 hingga 23 Desember menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam jumlah penumpang, dengan rata-rata 200 ribu penumpang diberangkatkan dari berbagai stasiun setiap harinya selama periode ini. PT KAI telah menyiapkan 3.544.000 kapasitas tempat duduk untuk kereta api jarak jauh selama masa libur Nataru. Hingga saat ini, sebanyak 2 juta tiket telah terjual, masih menyisakan sekitar 1,5 juta tiket yang dapat diakses masyarakat hingga 5 Januari 2025. "Artinya masih ada 1,5 juta lagi yang tersisa. Sampai dengan tanggal 5 Januari 2025. Itu masih sekitar 13 hari lagi, karena masa angkatan Nataru adalah 18 hari," jelas Didiek.
Untuk mempermudah masyarakat dalam merencanakan perjalanan, Didiek mengimbau agar pemesanan tiket dilakukan jauh-jauh hari sebelum tanggal keberangkatan yang diinginkan. Ini penting untuk mendapatkan harga tiket yang lebih terjangkau, seiring dengan kebijakan harga dinamis yang diterapkan PT KAI. "Untuk itu tolong yang berencana untuk pepergian, segera pesan tiket, melalui aplikasi Akses by KAI. Semakin cepat memesan, maka harganya akan mendapatkan harga yang paling efisien," himbaunya.
Selain itu, Didiek juga menekankan pentingnya memanfaatkan layanan digital yang disediakan PT KAI untuk mempermudah proses pembelian tiket dan pemeriksaan jadwal keberangkatan. Layanan digital ini diharapkan dapat membantu mengurangi antrian dan kepadatan di loket penjualan tiket konvensional.
Sebagai tambahan informasi, PT KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan penumpang dengan menempatkan lebih banyak tenaga operasional di lapangan serta menyediakan layanan tambahan di stasiun untuk mengantisipasi berbagai kebutuhan penumpang selama masa Nataru. Dengan berbagai persiapan ini, PT KAI berharap dapat memastikan perjalanan yang lancar dan aman bagi seluruh penumpang selama libur panjang akhir tahun ini.