Angkasa Pura

Pemko Tanjungpinang dan PT. Angkasa Pura Gelar Program CSR untuk Anak Stunting dan Disabilitas

Pemko Tanjungpinang dan PT. Angkasa Pura Gelar Program CSR untuk Anak Stunting dan Disabilitas
Pemko Tanjungpinang dan PT. Angkasa Pura Gelar Program CSR untuk Anak Stunting dan Disabilitas

TANJUNGPINANG – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang bekerjasama dengan PT Angkasa Pura I Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan memberikan bantuan berupa sembako kepada sejumlah kelompok rentan di Kecamatan Tanjungpinang Kota, termasuk anak-anak yang mengalami stunting, penyandang disabilitas, serta keluarga kurang mampu. Kegiatan ini berlangsung pada hari Senin, 23 Desember 2024, bertempat di Gedung Wanita Tun Fatimah, Sekretariat PKK Kota Tanjungpinang.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak termasuk Staff Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM), Muhammad Yatim, serta Camat Tanjungpinang Kota, Ridwan Budo. Selain itu, turut hadir pula para lurah se-Kecamatan Tanjungpinang Kota dan perwakilan dari PT. Angkasa Pura I yang diwakili oleh Kepala Departemen Administrasi Bandara Raja Haji Fisabilillah, Raden Abdul Aziz Tantowi Wahab.

Raden Abdul Aziz dalam kesempatan tersebut menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksananya program sosial ini. Ia menekankan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen PT. Angkasa Pura I untuk mendukung pembangunan sosial di sekitar wilayah operasional perusahaan. Menurutnya, keberhasilan perusahaan harus mampu memberikan dampak positif kepada masyarakat di sekitarnya.

“Kami percaya bahwa keberhasilan perusahaan harus memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitar. Bantuan sembako ini kami fokuskan kepada anak-anak stunting, penyandang disabilitas, dan keluarga kurang mampu sebagai wujud perhatian kami terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Tanjungpinang Kota. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban serta membantu mereka yang membutuhkan,” jelas Abdul Aziz.

Di sisi lain, Muhammad Yatim sebagai perwakilan dari Pemko Tanjungpinang, menyampaikan apresiasi atas inisiatif PT. Angkasa Pura I dalam mendukung program penanggulangan stunting di Kota Tanjungpinang. Dalam sambutannya, Yatim membagikan informasi terbaru terkait kondisi stunting di Tanjungpinang Kota berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Kampung Bugis per November 2024.

“Berdasarkan data bulan November 2024 dari Puskesmas Kampung Bugis, tercatat ada 42 balita stunting di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Kota. Rinciannya, dua anak di Kelurahan Penyengat, enam anak di Kelurahan Senggarang, dan 33 anak di Kelurahan Kampung Bugis. Ini menjadi perhatian utama kami, mengingat stunting memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan kualitas sumber daya manusia di masa depan,” ujar Yatim.

Lebih lanjut, Yatim menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menangani isu-isu sosial, seperti stunting. “Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dapat terus terjalin demi mewujudkan Tanjungpinang sejahtera dan bebas dari stunting,” tambahnya.

Program CSR seperti ini bukan hanya sekadar memberikan bantuan materi, namun juga merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dan pemerintah untuk memikirkan solusi jangka panjang dalam mengatasi permasalahan stunting. Stunting sendiri adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Dampak jangka panjang dari stunting bisa mempengaruhi perkembangan kognitif anak yang berpotensi mengganggu masa depan mereka.

Tindakan nyata seperti yang dilakukan ini merupakan langkah penting dalam memperbaiki kualitas hidup serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Dengan adanya kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta seperti PT. Angkasa Pura I, harapannya adalah masalah sosial seperti stunting dan kesejahteraan penyandang disabilitas bisa diminimalisir di masa mendatang. Keberlanjutan dari program semacam ini diperlukan agar manfaat yang dirasakan masyarakat bisa tetap berkesinambungan.

Ini pun menjadi contoh bagaimana perusahaan bisa menjadi agen perubahan sosial yang berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat di wilayah operasionalnya, menunjukkan bahwa tanggung jawab perusahaan melampaui sekadar kinerja finansial namun juga mencakup kontribusi positif terhadap lingkungan sosial sekitarnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index