Pemerintah Indonesia telah memulai persiapan yang matang untuk menghadapi lonjakan perjalanan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Fokus utama persiapan kali ini adalah memastikan kesiapan angkutan jalan serta angkutan sungai, danau, dan penyeberangan demi menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam melakukan perjalanan.
Kesiapan Angkutan Jalan
Untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas di darat, pemerintah telah menyiapkan sejumlah fasilitas dan armada yang memadai. Sebagai bagian dari upaya ini, terdapat 113 terminal yang telah dipersiapkan dengan detail, di mana 80 terminal berada di jalan arteri dan 33 terminal lainnya berada pada akses masuk dan keluar jalan tol. Dengan adanya terminal-terminal ini, penataan arus lalu lintas diharapkan dapat dikoordinasikan dengan lebih baik, sehingga mampu mengurangi kepadatan kendaraan yang kerap terjadi selama momen liburan.
Di samping itu, sebanyak 49 Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) telah dialihfungsikan sebagai rest area. Penyediaan tempat istirahat ini bertujuan mengurangi risiko kelelahan pada pengemudi dan penumpang, sehingga dapat meningkatkan keselamatan perjalanan. Penyediaan rest area ini juga merupakan langkah strategis guna mendukung kenyamanan dalam bertransportasi umum maupun pribadi.
Mengenai armada bus, pemerintah telah menyiagakan hingga 32.130 unit bus untuk berbagai keperluan. Dari total tersebut, 14.044 armada disiapkan untuk Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), 16.266 armada untuk Angkutan Pariwisata, dan 1.820 armada untuk Angkutan Antar Jemput Antar Provinsi (AJAP) serta kendaraan sewa. "Dengan jumlah armada yang signifikan ini, kami optimis dapat mencukupi kebutuhan transportasi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan antar kota dan provinsi," ujar seorang pejabat dari Kementerian Perhubungan.
Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan
Selain angkutan darat, ketersediaan angkutan sungai, danau, serta penyeberangan turut menjadi penopang penting dalam menghubungkan berbagai wilayah di Indonesia. Pemerintah telah menyiapkan 21 pelabuhan yang menjadi lintas pelabuhan pantauan nasional, termasuk 11 lintas utama yang dipantau secara khusus. Beberapa lintas utama tersebut meliputi Ketapang-Gilimanuk, Jangkar-Lembar, Padangbai-Lembar, Kayangan-Pototano, serta lintas strategis lainnya seperti Sibolga-Nias dan Ajibata-Ambarita. Lintas-lintas ini akan dipantau secara ketat oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) untuk memastikan kelancaran dan keamanan penyeberangan.
Selain itu, pemerintah telah menyiapkan 159 unit kapal yang siap melayani kebutuhan penyeberangan masyarakat. Dengan dukungan ini, diharapkan penyeberangan dapat berjalan dengan lancar, mengingat tingginya permintaan perjalanan selama periode liburan. Tidak hanya itu, sejumlah 48 dermaga siap dioperasikan, yang mencakup 29 Jembatan Bergerak (MB), 2 Ponton sebagai Dermaga Apung, dan 17 Plengsengan atau Dermaga Beton.
Dengan kesiapan infrastruktur yang serta persiapan sarana transportasi yang matang, diharapkan perjalanan masyarakat selama periode Nataru 2024/2025 dapat berlangsung dengan aman dan nyaman. Pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan transportasi. "Kami akan tetap memantau situasi dan melakukan penyesuaian jika diperlukan untuk memastikan tidak ada kendala berarti bagi masyarakat yang melakukan perjalanan," tambah pejabat tersebut.
Kesiapan ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mendukung mobilitas masyarakat dengan aman dan efisien, sekaligus merupakan upaya nyata dalam meningkatkan pelayanannya. Menyikapi periode liburan Nataru yang dikenal dengan tingginya mobilitas penduduk, kesiapan fasilitas transportasi tidak hanya menjadi keharusan, tetapi juga kewajiban untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan seluruh pengguna transportasi.