JAKARTA– Hari Kamis, 26 Desember 2024, menjadi hari yang bersejarah bagi sektor energi tanah air. PT Pertamina Hulu Energi (PHE), yang beroperasi sebagai Subholding Upstream Pertamina, berhasil menemukan sumber daya gas bumi signifikan sebesar 1.8 triliun kaki kubik (TCF) atau sekitar 320 juta barel minyak setara minyak (MMBOE) di kawasan Sulawesi Tengah. Penemuan ini menandai langkah besar dalam mendukung upaya swasembada energi nasional dan transisi menuju sumber energi yang lebih ramah lingkungan.
Eksplorasi yang dilakukan oleh PHE mencakup struktur gas di Wolai-East Wolai, Morea, dan yang terbaru di struktur Tedong, dengan pengeboran terakhir dilakukan pada tahun 2024. Dari berbagai struktur ini, sumber daya yang berhasil ditemukan mencapai 875.47 miliar kaki kubik gas (BCFG), atau ekuivalen dengan 151.13 juta barel minyak setara minyak (MMBOE), hasil eksplorasi di Tedong-001. Ini menandakan validasi sumber daya yang sangat potensial untuk memenuhi kebutuhan energi domestik yang terus meningkat.
Komitmen Pertamina dalam Transisi Energi
Temuan ini memperlihatkan komitmen kuat Pertamina dalam meningkatkan cadangan seiring dengan pertumbuhan ekonomi sekaligus mendukung target produksi nasional. Gas bumi, sebagai sumber daya energi transisi yang lebih bersih, dipandang sebagai komponen vital dalam upaya mereduksi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang lebih kotor. Dengan penemuan signifikan ini, diharapkan dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan energi domestik yang ramah lingkungan.
"Keberhasilan PHE dalam menemukan sumber daya migas ini tidak terlepas dari dukungan Kementerian ESDM dan SKK Migas. Dengan pengeboran eksplorasi ini PHE juga berupaya menjaga keberlanjutan energi dalam negeri," ungkap Chalid Said Salim, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi.
Strategi Ekplorasi dan Inovasi Berkelanjutan
PHE mengambil pendekatan holistik dan strategis dalam penemuan sumber daya di wilayah Indonesia Timur, termasuk penerapan teknologi canggih seperti survei seismik dan studi bersama. Melalui strategi ini, PHE berhasil meningkatkan kapasitas produksi dan diversifikasi pasokan energi nasional. Selain itu, penemuan ini merupakan refleksi dari integrasi rencana kerja yang komprehensif untuk mengelola produksi dasar (baseline production) dan penambahan cadangan sumber daya secara bertahap.
Dengan fokus pada inovasi dan keberlanjutan, PHE juga terus mengembangkan rencana kerja untuk mempertahankan pertumbuhan produksi dan resource growth, menjaga ketahanan energi nasional agar tetap kuat dan berkelanjutan.
Keberlanjutan Operasi dengan Prinsip ESG
Sebagai bagian dari komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), Pertamina Hulu Energi menekankan pentingnya menjaga operasi yang bersih dan beretika. Dalam menjaga integritas operasional, PHE mengadopsi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang sudah terstandardisasi sesuai ISO 37001:2016. Dengan pendekatan ini, PHE memastikan bahwa tidak ada toleransi terhadap korupsi, dengan mengimplementasikan langkah pencegahan fraud dan menjaga perusahaan dari praktik penyuapan.
Masa Depan Energi di Indonesia
Temuan sumber daya gas yang signifikan ini menjadi dorongan untuk masa depan energi Indonesia yang lebih mandiri dan berkelanjutan. PHE terus berkomitmen untuk berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas agar dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, serta mendukung transisi energi yang sejalan dengan tuntutan lingkungan global. Dengan dukungan dari pemerintah pusat, termasuk Kementerian ESDM dan SKK Migas, diharapkan industri energi tanah air dapat berkembang secara berkelanjutan, memberikan manfaat bagi masyarakat luas, serta menjaga keseimbangan ekosistem energi yang harmonis.