Pada masa liburan Natal dan Tahun Baru 2024-2025, PT KAI Commuter mencatat layanan angkutan kereta api mengalami lonjakan jumlah pengguna yang signifikan. Hingga hari ketiga pelaksanaan posko pada 25 Desember, tercatat sebanyak 336.133 penumpang telah dilayani di Wilayah 2 Bandung. Laporan ini menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk menggunakan moda transportasi kereta api, baik untuk berwisata maupun bepergian ke tempat-tempat belanja dan rekreasi.
Joni Martinus, VP Corporate Secretary KAI Commuter, mengungkapkan bahwa puncak penggunaan layanan terjadi pada Minggu, 22 Desember, dengan jumlah penumpang mencapai 64.729 orang yang bepergian menggunakan Commuter Line. "Stasiun Bandung menjadi pusat layanan dengan jumlah pengguna tertinggi mencapai 46.485 orang," ujar Joni pada Minggu, 29 Desember 2024.
Selama periode Angkutan Natal dan Tahun Baru ini, KAI Commuter di Wilayah 2 Bandung mengoperasikan total 58 perjalanan Commuter Line harian. Selain itu, terdapat 10 perjalanan untuk Commuter Line Walahar Ekspres, 40 perjalanan Commuter Line Bandung Raya, 4 perjalanan Commuter Line Garut-Cibatuan, 2 perjalanan Commuter Line Cibatuan, dan 2 perjalanan Commuter Line Jatiluhur.
Salah satu stasiun yang turut mencatat tingginya volume penumpang adalah Stasiun Cikarang. Stasiun ini terintegrasi dengan Commuter Line Jabodetabek dan menyediakan dua keberangkatan menuju Bandung lewat Commuter Line Walahar dan Jatiluhur. Data menunjukkan sebanyak 31.882 penumpang berangkat dari Stasiun Cikarang menuju Bandung dan sekitarnya selama periode ini.
Data penumpang pada Senin, 24 Desember, menunjukkan jumlah kumulatif pengguna mencapai 59.693 orang. Stasiun Bandung mencatat angka tertinggi dengan 8.839 penumpang, diikuti oleh Stasiun Cikarang dengan 5.323 orang, Stasiun Cicalengka mencapai 5.208 penumpang, sementara Stasiun Rancaekek dan Kiara Condong masing-masing melayani 4.185 dan 4.141 penumpang.
Fenomena ini tidak hanya menggambarkan tingginya mobilitas masyarakat pada masa libur, tetapi juga meningkatnya kepercayaan terhadap moda transportasi kereta api sebagai pilihan utama perjalanan. Infrastruktur dan layanan yang memadai serta kemudahan akses menjadi faktor pendorong utama penumpang memilih menggunakan kereta api dibandingkan moda transportasi lainnya.
Joni Martinus menambahkan, "Peningkatan volume penumpang ini menunjukan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap KAI Commuter sebagai moda transportasi yang aman dan nyaman, terlebih di musim liburan yang tinggi seperti ini," tuturnya. Joni juga menggarisbawahi bahwa penambahan frekuensi perjalanan kereta api selama masa angkutan liburan merupakan upaya KAI Commuter untuk memastikan setiap penumpang dapat merasakan kenyamanan dan ketepatan jadwal yang diharapkan.
Sejalan dengan ini, kemampuan KAI Commuter mengelola volume penumpang dengan layanan dan fasilitas yang ada menunjukkan kesiapan perusahaan menghadapi periode dengan tekanan tinggi seperti musim liburan. Kenaikan jumlah penumpang ini juga menjadi indikasi positif bagi kelanjutan layanan KAI Commuter dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi publik yang efisien dan dapat diandalkan.
Di masa mendatang, tantangan bagi KAI Commuter adalah mempertahankan dan terus meningkatkan kualitas layanan mereka agar tetap menjadi pilihan utama masyarakat yang mencari moda transportasi publik yang ekonomis, cepat, dan tepat waktu. Sebagai perusahaan yang melayani publik dengan skala besar, adaptasi dan inovasi dalam menghadapi dinamika kebutuhan penumpang menjadi kunci utama kesuksesan berkelanjutan.