Dalam upaya mempercepat penyelesaian pembangunan jalan tol seksi 4 Jambi-Betung, PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) telah melakukan koordinasi strategis dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Jambi. Koordinasi ini terutama berfokus pada penggunaan Jalan Ness, yang menjadi akses penting dalam pengangkutan material proyek tol tersebut.
Project Manager PT HKI Proyek Jalan Tol Betung-Jambi Seksi 4, Dony Afi Hardono, mengungkapkan bahwa Jalan Ness memiliki peran krusial sebagai satu-satunya jalur yang dapat digunakan untuk memasok material ke lokasi proyek. "HKI telah berkoordinasi dengan pihak terkait dalam penggunaan Jalan Ness sebagai akses material kebutuhan proyek," ungkap Dony.
Koordinasi dengan Bina Marga Dinas PUPR Provinsi Jambi selaku pemegang wewenang atas Jalan Ness merupakan langkah penting yang diambil oleh HKI. Dony menegaskan bahwa ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk memastikan kelancaran proyek tanpa menimbulkan dampak negatif pada infrastruktur jalan yang ada.
Pemakaian Jalan Ness memang menimbulkan kekhawatiran terkait potensi kerusakan jalan akibat tingginya aktivitas armada angkutan berat. Namun, HKI telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi untuk mengatasi masalah ini. "Terkait perbaikan Jalan Ness yang rusak akibat material proyek, akan diperbaiki secara berkala sesuai spot-spot yang mengalami kerusakan," tegas Dony.
Dony menyatakan bahwa perbaikan jalan tidak hanya untuk memenuhi kewajiban tetapi juga sebagai bukti responsifnya HKI terhadap keluhan dan kekhawatiran masyarakat setempat. Proyek besar seperti jalan tol ini tentu melalui berbagai tahap yang harus berkoordinasi dengan pihak terkait agar tidak menimbulkan masalah pada masyarakat sekitar.
Selain melakukan perbaikan, HKI juga melakukan tindakan lain guna meminimalisir dampak penggunaan Jalan Ness. "Kita juga melakukan penyiraman setiap hari. Satu hari itu bisa sampai 4 kali penyiraman agar jalan tersebut tidak berdebu," jelas Dony. Penyiraman rutin ini dimaksudkan untuk mengurangi dampak polusi debu yang bisa mengganggu pengguna jalan dan penduduk di sekitar area tersebut.
Langkah-langkah proaktif yang diambil oleh HKI mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak. Selain menunjukkan tanggung jawab sosial perusahaan, hal ini juga menjadi referensi bagi penyelenggaraan proyek infrastruktur lainnya di Indonesia yang memerlukan koordinasi lintas instansi.
Penggunaan Jalan Ness mendapat perhatian serius dari HKI karena potensi dampaknya terhadap proyek tol Jambi-Betung. Kehati-hatian dalam penggunaan dan pengelolaannya merupakan cerminan dari komitmen HKI untuk menjalankan proyek dengan integritas dan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
Ke depan, diharapkan koordinasi yang lebih intensif dan solusi inovatif dari proyek-proyek infrastruktur lain dapat semakin meningkatkan sinergi antara perkembangan pembangunan fisik dengan kesejahteraan masyarakat sekitar. Keterlibatan komprehensif dari pemerintah daerah, seperti Dinas PUPR dan perusahaan seperti HKI, menjadi contoh optimalisasi potensi serta pengelolaan dampak proyek infrastruktur.
Demikian laporan terkini mengenai proyek tol Jambi-Betung, khususnya perihal penggunaan Jalan Ness. Dukungan penuh dari masyarakat serta koordinasi berkelanjutan dengan instansi terkait menjadi kunci sukses dan berkelanjutannya proyek ini ke depan. Ketika proyek infrastruktur skala besar seperti ini dapat dituntaskan dengan baik, dampak positifnya akan dirasakan dalam jangka panjang oleh semua pihak.