Energi

Pemerintah Fokus Kembangkan Energi Terbarukan untuk Wujudkan Swasembada Energi

Pemerintah Fokus Kembangkan Energi Terbarukan untuk Wujudkan Swasembada Energi
Pemerintah Fokus Kembangkan Energi Terbarukan untuk Wujudkan Swasembada Energi

JAKARTA – Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk tidak hanya mandiri dalam produksi minyak dan gas bumi (migas) tetapi juga memperluas fokusnya pada pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi besar negara untuk mewujudkan swasembada energi yang berkelanjutan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan, "Kami ingin menjadikan Indonesia sebagai negara yang tidak hanya mandiri dalam migas, tetapi juga di sektor energi terbarukan." Pernyataan ini disampaikannya dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Sabtu, 28 Desember 2024.

Langkah Strategis menuju Swasembada Energi

Pemerintah Indonesia sedang mengupayakan berbagai langkah strategis untuk mencapai swasembada energi, yang juga sejalan dengan rencana pembangunan nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia dalam peta transisi energi global menuju sumber energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Pemerintah terus mendorong peningkatan kapasitas energi terbarukan dengan target yang lebih ambisius dalam beberapa tahun mendatang.

Salah satu langkah konkret yang diambil adalah melalui mandatori biodiesel. Bahlil menjelaskan bahwa mulai 1 Januari 2025, pemerintah akan mendorong implementasi mandatori biodiesel 40 persen atau B40, dengan ambisi untuk meningkatkannya menjadi B50. Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor minyak solar. Bahlil menambahkan, "Kalau B50, maka kita tidak akan lagi impor solar. Arahan Presiden Prabowo, begitu lifting kita belum mencapai untuk memenuhi konsumsi dalam negeri, maka mau tidak mau, kita harus dorong ke B100, baik solar maupun bensin."

Manfaat Ekonomi dari Biodiesel

Penggunaan biodiesel dalam negeri mencapai 12,2 juta kiloliter pada 2023, dengan target peningkatan sebesar 12,5 juta kiloliter pada 2025. Program ini juga berdampak positif secara ekonomis, menghemat devisa hingga sebesar 7,9 miliar dolar AS atau senilai 120,54 triliun rupiah pada 2023. Selain itu, konversi minyak kelapa sawit mentah (CPO) menjadi biodiesel menghasilkan nilai tambah ekonomi sebesar 15,82 triliun rupiah.

Pemanfaatan Geothermal dan Energi Lainnya

Menteri Bahlil menekankan pentingnya memaksimalkan pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi yang ramah lingkungan dan memiliki tingkat keandalan tertinggi. Kementerian ESDM memperkirakan, pada akhir 2024, proporsi EBT dalam bauran energi nasional akan mencapai 14,1 persen, dengan panas bumi sebagai salah satu andalan utama.

Saat ini, pemanfaatan EBT dalam bauran energi nasional mencapai 13,9 persen, dengan kontribusi listrik dari panas bumi sekitar lima persen dari total bauran energi nasional. Ini berarti sekitar 40 persen dari bauran EBT berasal dari energi panas bumi. Hal ini menunjukkan peran penting energi panas bumi dalam mendukung dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan di Indonesia.

Sejak 2014, kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) telah meningkat sebesar 1,2 GW, sehingga total kapasitas terpasang saat ini mencapai 2,6 GW. Ini setara dengan 11 persen dari total potensi panas bumi di Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai produsen listrik panas bumi terbesar kedua di dunia.

Menuju Kemandirian Energi yang Lebih Kuat

Selain fokus pada energi terbarukan dan panas bumi, pemerintah Indonesia juga fokus pada peningkatan lifting migas dan pengoptimalan blok migas. Diharapkan langkah ini dapat membawa Indonesia menuju kemandirian energi yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Pemerintah juga mengusung agenda percepatan penggunaan kendaraan listrik dan peningkatan efisiensi energi. Pendekatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil, tetapi juga untuk memenuhi komitmen Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim.

Pada akhirnya, dengan kombinasi strategi ini, Indonesia berharap dapat mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin dalam transisi energi global dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tahun-tahun mendatang. Diharapkan inisiatif ini dapat menarik investasi lebih lanjut di sektor energi terbarukan dan memfasilitasi pengembangan teknologi energi bersih di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index