Pertambangan

Pertumbuhan Kredit Didorong Sektor Pertambangan, Stabilitas Keuangan Kaltim Tetap Terjaga

Pertumbuhan Kredit Didorong Sektor Pertambangan, Stabilitas Keuangan Kaltim Tetap Terjaga
Pertumbuhan Kredit Didorong Sektor Pertambangan, Stabilitas Keuangan Kaltim Tetap Terjaga

SAMARINDA - Sistem keuangan di Kalimantan Timur menunjukkan stabilitas yang menjanjikan, berkat peningkatan signifikan dalam penyaluran kredit. Berdasarkan data terbaru dari Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kaltim, penyaluran kredit tercatat tumbuh sebesar 7,25 persen pada triwulan III 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Pertumbuhan ini sebagian besar didorong oleh lonjakan permintaan kredit dari sektor pertambangan, yang tumbuh pesat hingga 21,74 persen (yoy). Peningkatan ini seiring dengan meningkatnya aktivitas produksi di sektor tersebut yang memberikan dampak positif pada penyaluran kredit.

Kepala KPw BI Kaltim, Budi Widihartanto, mengungkapkan bahwa meskipun pertumbuhan kredit Kaltim cukup positif, masih berada di bawah pertumbuhan kredit nasional yang mencapai 10,85 persen pada periode yang sama. "Pertumbuhan kredit Kaltim lebih rendah dibanding nasional mulai tercatat sejak awal 2024, setelah sebelumnya melampaui rata-rata nasional," ujar Budi dalam keterangannya pada Jumat, 27 Desember 2024.

Sektor Pengolahan Mengalami Perlambatan

Di sisi lain, meski pertumbuhan kredit keseluruhan menunjukkan tren positif, beberapa sektor justru mengalami perlambatan. Salah satunya adalah sektor industri pengolahan yang mengalami kontraksi cukup tajam sebesar 24,48 persen (yoy) dikarenakan menurunnya permintaan produk industri. Hal ini menjadi tantangan tersendiri mengingat sektor ini sebelumnya menjadi salah satu penopang utama perekonomian Kaltim.

Kontribusi Konsumsi dan Korporasi dalam Penyaluran Kredit

Peningkatan kredit konsumsi juga terlihat cukup signifikan, yang terutama didorong oleh meningkatnya aktivitas konsumsi masyarakat. Hal ini beriringan dengan pertumbuhan aktivitas di lapangan usaha perdagangan besar dan eceran serta penyediaan akomodasi makan dan minum pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim triwulan III 2024 yang menunjukkan peningkatan dari triwulan sebelumnya.

Dari segi golongan debitur, korporasi mendominasi penyaluran kredit dengan pangsa mencapai 64,89 persen dari total kredit. Sementara itu, kredit yang disalurkan kepada perseorangan dan pemerintah masing-masing menyumbang 30,06 persen dan 0,003 persen.

Non-Performing Loan Terjaga di Level Rendah

Bersamaan dengan pertumbuhan kredit, kualitas kredit di Kaltim juga tetap terjaga dengan baik. Tingkat Non-Performing Loan (NPL) atau kredit macet di wilayah ini berada di bawah 2 persen, menandakan bahwa para debitur masih mampu memenuhi kewajibannya secara tepat waktu. "Tingkat NPL tercatat 1,24 persen, mengalami kenaikan tipis dibandingkan sebelumnya yang tercatat 1,17 persen. Risiko kredit modal kerja, investasi, dan konsumsi terjaga di level rendah, dengan risiko kredit investasi tercatat 0,46 persen dan risiko kredit modal kerja 1,82 persen. Risiko kredit konsumsi tercatat 1,95 persen," jelas Budi.

Keberlanjutan Pertumbuhan Ekonomi dan Tantangan ke Depan

Keberlanjutan pertumbuhan ekonomi di Kaltim tidak terlepas dari peran vital sektor pertambangan yang menjadi salah satu tulang punggung perekonomian daerah. Dengan adanya alokasi dana yang mencapai Rp 56,88 miliar untuk kelanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), diharapkan dapat menjadi stimulus tambahan bagi pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.

Namun, tantangan masih membayangi, terutama dalam hal diversifikasi ekonomi agar tidak terlalu bergantung pada satu sektor saja, seperti pertambangan. Perlunya upaya untuk mendorong sektor lain seperti industri pengolahan dan jasa agar kembali bangkit dan berkontribusi positif terhadap ekonomi Kaltim.

Potensi besar yang dimiliki Kaltim seharusnya dapat dimanfaatkan secara optimal dengan strategi pengembangan yang tepat, agar dapat menjamin pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif bagi seluruh masyarakat Kaltim. Dengan kerjasama semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat, Kaltim diharapkan dapat terus menunjukkan kestabilan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan warganya di masa yang akan datang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index