Minyak

Kenaikan Harga Minyak Akibat Penundaan Tarif AS untuk Meksiko Menjadi Sorotan

Kenaikan Harga Minyak Akibat Penundaan Tarif AS untuk Meksiko Menjadi Sorotan
Kenaikan Harga Minyak Akibat Penundaan Tarif AS untuk Meksiko Menjadi Sorotan

Kenaikan harga minyak menjadi berita utama pada perdagangan awal Februari 2025. Keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk menunda penerapan tarif impor baru atas barang dari Meksiko selama satu bulan telah memberikan dampak signifikan pada dinamika pasar minyak global. Keputusan ini diambil setelah negosiasi intensif antara kedua negara yang mencapai kesepakatan untuk memperkuat perbatasan utara dalam upaya mengurangi penyelundupan narkoba ilegal, termasuk fentanyl.

Menurut laporan dari Reuters, harga minyak Brent untuk pengiriman April naik 0,4%, menambah 29 sen dan menetap di angka USD 75,96 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga mengalami kenaikan 0,9%, atau 63 sen, menjadi USD 73,16 per barel.

Pengaruh Kebijakan Tarif Terhadap Pasar

Penundaan tarif oleh Trump memberikan ruang bernapas sementara bagi pasar yang sebelumnya khawatir dengan kemungkinan eskalasi perang dagang antara AS dan Meksiko, serta negara lain seperti Kanada dan China. Rencana ini sebelumnya dikhawatirkan akan memperlambat laju pertumbuhan ekonomi global dan meningkatkan inflasi, yang bisa berdampak buruk pada sejumlah industri, termasuk energi.

Amarpreet Singh, seorang analis dari Barclays, menyoroti bahwa tarif potensial pada impor energi dari Kanada dapat lebih mengganggu pasar energi domestik dibandingkan dengan tarif untuk barang dari Meksiko. “Kebijakan ini bisa saja bertentangan dengan salah satu tujuan utama Presiden Trump yaitu menurunkan biaya energi di AS," ungkap Singh. Kanada dan Meksiko menyuplai sekitar 25% dari total minyak mentah yang diolah oleh kilang-kilang di Amerika Serikat, yang kemudian diproduksi menjadi bahan bakar seperti bensin dan minyak pemanas, menurut data Departemen Energi AS.

Dampak Pada Industri Domestik dan Global

Industri manufaktur AS menunjukkan kenaikan pertumbuhan pertama sejak lebih dari dua tahun ke belakang pada bulan Januari. Namun analisis menunjukkan kenaikan ini bisa bersifat temporer, disebabkan ancaman tarif yang akan menaikkan biaya bahan baku dan mengganggu rantai pasokan. Presiden The Fed Boston, Susan Collins, menyoroti bahwa tarif yang diumumkan berpotensi mendorong inflasi lebih tinggi, yang bisa memaksa Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga guna menekan kenaikan harga. Langkah ini bisa berdampak negatif terhadap permintaan energi karena kenaikan biaya pinjaman dan potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Mukesh Sahdev dari Rystad Energy menambahkan bahwa harga bensin di AS diperkirakan akan meningkat sejalan dengan berkurangnya pasokan minyak mentah dan produk impor. Peringatan ini datang setelah Trump mengakui bahwa kebijakan tarifnya dapat menyebabkan ‘rasa sakit jangka pendek’ bagi warga Amerika Serikat.

Dinamika OPEC+ dan Masa Depan Pasar Minyak

Dalam skala global, OPEC dan sekutunya yang dikenal sebagai OPEC+, termasuk Rusia, memutuskan untuk tetap dengan kebijakan peningkatan produksi minyak secara bertahap mulai April. Langkah ini diambil meski ada kondisi pasar yang tidak menentu. Mereka juga menghapus Energy Information Administration (EIA) AS dari daftar sumber yang digunakan untuk memantau produksi dan kepatuhan terhadap kesepakatan pasokan.

Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak, mengungkapkan bahwa Komite Pemantauan Menteri Bersama (JMMC) OPEC+ telah membahas permintaan dari pihak AS untuk meningkatkan produksi minyak, walaupun permintaan ini menunggu tindak lanjut yang lebih konstruktif.

Sementara itu, Vitol, sebuah perusahaan perdagangan energi dan komoditas ternama, memperkirakan bahwa permintaan minyak global akan tetap stabil hingga tahun 2040. Kenaikan konsumsi diproyeksi akan terjadi hingga akhir dekade ini dan diimbangi dengan penurunan menjelang akhir 2030-an, sebuah tren yang perlu diantisipasi oleh para pelaku industri.

Kenaikan harga minyak akibat kebijakan penundaan tarif impor AS dari Meksiko menegaskan kompleksitas dan ketergantungan ekonomi global terhadap keputusan kebijakan dari satu negara. Dampak dari keputusan ini tidak hanya dirasakan secara domestik oleh Amerika Serikat, tetapi juga mempengaruhi dinamika pasar dan strategi kebijakan energi global. Industri dan pemerintah di seluruh dunia harus terus memantau perkembangan perundingan dagang internasional ini supaya dapat merespons dengan bijak dan tepat waktu.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index