Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru saja mengumumkan penyesuaian biaya Sertifikasi Laik Operasi (SLO) untuk instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah di Indonesia. Penyesuaian ini diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 2 Tahun 2025, yang merupakan perubahan kedua atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 27 Tahun 2017. Tujuannya adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan dan biaya terkait dengan penyaluran tenaga listrik oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.
Perubahan biaya ini tidak berlaku untuk semua pelanggan. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu, mengatakan bahwa penyesuaian ini tidak akan mempengaruhi pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA dan 900 VA. "Kami berkomitmen untuk memastikan akses listrik yang terjangkau dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama bagi mereka yang paling membutuhkannya," ujar Jisman dalam siaran pers resmi yang dirilis pada Senin, 3 Januari 2025.
Akses Listrik Terjangkau Tetap Menjadi Prioritas
Keputusan untuk mengecualikan pelanggan dengan kapasitas rendah dari penyesuaian biaya ini adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk menjaga aksesibilitas listrik yang terjangkau. Langkah ini sesuai dengan upaya pemerintah untuk melindungi masyarakat berpenghasilan rendah agar tidak terbebani oleh kenaikan biaya.
Jisman menegaskan bahwa pelayanan listrik yang terjangkau tetap menjadi fokus utama pemerintah. Dengan pengecualian ini, diharapkan tidak ada tambahan beban finansial bagi masyarakat yang menggunakan listrik dengan kapasitas daya rendah. Ini adalah langkah konkret untuk menjaga kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan ekonomi yang sedang berlangsung.
Peran Penting Lembaga Inspeksi Teknis
Penyesuaian biaya SLO ini juga menekankan perlunya peningkatan kualitas pelayanan oleh Lembaga Inspeksi Teknis Tegangan Rendah (LIT TR). Lembaga ini memiliki peran penting dalam memastikan keselamatan dan kelayakan operasi instalasi listrik. Dengan biaya yang disesuaikan, diharapkan LIT TR dapat meningkatkan standar pelayanan mereka.
Jisman mengungkapkan harapannya agar semua pihak yang terlibat dalam penerbitan SLO dapat lebih berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan ketenagalistrikan. "Dengan penyesuaian biaya SLO ini, kami berharap semua yang terlibat dapat meningkatkan pelayanan untuk keselamatan ketenagalistrikan," kata Jisman.
Kuntungan dan Dampak Penyesuaian
Penyesuaian biaya SLO bertujuan untuk menyeimbangkan kebutuhan operasional lembaga inspeksi teknis dengan kapasitas mereka dalam memberikan layanan berkualitas. Meski terdengar seperti hal yang memberatkan, perubahan biaya ini diharapkan dapat mendorong LIT TR untuk lebih siap menghadapi tantangan teknologi dan standarisasi internasional.
Namun demikian, bagi pelanggan yang tidak masuk dalam kategori pengecualian, penyesuaian biaya ini mungkin memerlukan penyesuaian anggaran. Pemerintah pun menyadari potensi dampak tersebut dan berkomitmen untuk terus memantau serta memastikan bahwa penyesuaian ini tidak menimbulkan dampak negatif yang signifikan bagi kehidupan sehari-hari masyarakat.
Kaitan dengan Kebijakan Listrik Nasional
Penyesuaian biaya SLO merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah dalam menjalankan kebijakan listrik nasional yang lebih efisien dan adil. Dengan adanya penyesuaian ini, pemerintah berharap dapat membangun sistem ketenagalistrikan yang dapat memberikan manfaat maksimal bagi seluruh masyarakat.
Kebijakan ini juga terkait erat dengan upaya meningkatkan penggunaan teknologi baru dan energi bersih dalam sistem ketenagalistrikan nasional. Dengan standar pelayanan yang lebih baik dan biaya operasional yang realistis, diharapkan sektor ketenagalistrikan bisa lebih siap mendukung transisi ke energi terbarukan yang sedang digalakkan oleh pemerintah.
Harapan Masa Depan
Ke depan, diharapkan penyesuaian ini tidak hanya meningkatkan kualitas layanan SLO tetapi juga memberi dampak positif bagi keseluruhan sektor ketenagalistrikan. Peningkatan mutu pelayanan dan biaya diselaraskan dengan pengembangan infrastruktur listrik yang lebih handal dan berkelanjutan.
Jisman Hutajulu mengakhiri pernyataannya dengan optimisme bahwa langkah ini akan membawa perubahan positif dalam layanan ketenagalistrikan di Indonesia. "Kita harus terus melangkah ke depan dengan fokus pada aksesibilitas, keselamatan, dan kualitas layanan listrik yang lebih baik untuk seluruh masyarakat."
Dengan adanya penyesuaian biaya SLO listrik ini, masyarakat diharap tetap mendapatkan layanan yang lebih baik tanpa harus mengkhawatirkan kenaikan biaya yang signifikan. Semua ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memberikan akses energi yang berkualitas dengan harga yang wajar bagi seluruh rakyat Indonesia.