PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan transportasi utama di Indonesia dengan berkomitmen mempertahankan infrastruktur berkualitas tinggi. Salah satu elemen penting dari jaringan transportasi kereta api adalah terowongan-terowongan yang memungkinkan kereta melintasi berbagai medan geografis yang ada di Indonesia. PT KAI telah mengidentifikasi lima terowongan terpanjang yang menjadi bagian esensial dalam jaringan transportasinya.
Terowongan Sasaksaat: Terpanjang dan Pivotal
Terowongan Sasaksaat merupakan yang terpanjang di jajaran terowongan milik PT KAI, membentang sepanjang 950 meter. Terowongan ini terletak di Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, Jawa Barat, dan menjadi bagian kritis yang menghubungkan kota Bandung dengan Jakarta. Infrastruktur ini sangat penting dalam mendukung frekuensi perjalanan dan kenyamanan penumpang dalam rute padat ini.
Terowongan Karangkates 2: Penghubung Kunci Jawa Timur
Terletak di Daop 8 Surabaya, Jawa Timur, Terowongan Karangkates 2 memiliki panjang 892 meter. Sebagai penghubung vital, terowongan ini memungkinkan jalur kereta menghubungkan Surabaya dengan kota-kota selatan Jawa Timur, mempercepat arus ekonomi dan sosial di kawasan tersebut.
Terowongan Lubuk Kalam: Tantangan Medan Perbukitan
Terowongan Lubuk Kalam, yang terletak di Divisi Regional (Divre) II Sumatera Barat, memiliki panjang 828 meter. Lokasinya yang berada di tengah perbukitan menambah tantangan tersendiri dalam pembangunan dan perawatannya. Namun, terowongan ini memberikan kontribusi besar dalam menembus hambatan geografi dan menghubungkan wilayah Sumatera Barat.
Terowongan Mrawan: Kunci Mobilitas di Jawa Timur
Terowongan Mrawan, dengan panjang 690 meter, berada di Daop 9 Jember, Jawa Timur. Terowongan ini memainkan peran penting dalam memastikan konektivitas antarkota di wilayah Jawa Timur, memfasilitasi mobilitas warga dan distribusi barang.
Terowongan Lampegan: Sejarah dan Fungsi di Bandung
Bagian dari Daop 2 Bandung, Terowongan Lampegan membentang sepanjang 680 meter. Selain menjadi bagian integral dari jalur kereta api di wilayah Bandung, terowongan ini juga menyimpan nilai historis.
Selain lima terowongan utama ini, PT KAI mengoperasikan 11 terowongan lain yang mampu meningkatkan efektivitas jalur kereta api di seluruh wilayah operasi. Terowongan tersebut mencakup Daop 5 Purwokerto seperti Terowongan Notog dan Ijo, hingga berbagai terowongan di Divre III Palembang dan Divre IV Tanjungkarang.
Untuk menunjang keselamatan dan kenyamanan, pihak KAI berkomitmen melakukan perawatan dan peningkatan infrastruktur secara rutin. Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menekankan pentingnya perawatan dan peningkatan infrastruktur sebagai prioritas utama perusahaan. "Program perawatan dan peningkatan keandalan prasarana dilakukan dengan mematuhi standar keselamatan yang ketat dan prosedur operasi yang teruji. Langkah ini mendukung upaya KAI meningkatkan frekuensi perjalanan kereta api, serta on-time performance," jelas Anne dalam pernyataannya.
Anne juga menambahkan bahwa dalam rangka meningkatkan keselamatan perjalanan, sepanjang tahun 2024 PT KAI terus mengganti dan memperbarui material prasarana jalan rel. Hingga akhir tahun ini, PT KAI telah berhasil melakukan penggantian rel baru sepanjang 495.563 meter, pemasangan 24.007 batang bantalan sintetis, serta penambahan 251.565 m³ batu balas dan penggantian 210 unit wesel baru.
Investasi strategis ini menandai komitmen KAI terhadap penyediaan layanan transportasi modern dan berkelanjutan. Kolaborasi dengan PT INKA untuk menghadirkan 612 kereta baru Stainless Steel New Generation (SSNG) merupakan langkah nyata menuju sistem transportasi yang lebih efisien dan nyaman. Kereta baru ini diharapkan mulai beroperasi secara bertahap hingga tahun 2027, memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi penumpang.
Melalui perkembangan dan perawatan infrastruktur ini, PT KAI terus berupaya untuk mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat serta memperkuat perannya dalam mendukung transportasi berkelanjutan di Indonesia.