JAKARTA - Pertandingan playoff degradasi Palembang Basketball League (PBL) pada Sabtu malam, 26 Juli 2025, mempertemukan dua tim dengan nasib berbeda: NMB dan BIMA. Bertempat di Canton Park Arena, Palembang, laga penentuan ini menjadi penentu siapa yang tetap bertahan di Divisi 1 dan siapa yang harus rela turun ke Divisi 2. Hasil akhir menunjukkan keunggulan NMB dengan skor 60–48, yang sekaligus memastikan posisi mereka tetap aman di kasta tertinggi PBL musim 2026.
Sejak tip-off, NMB langsung menunjukkan intensitas tinggi dan penguasaan permainan yang rapi. Mereka tak membiarkan BIMA mengembangkan tempo atau menemukan celah untuk mengejar ketertinggalan. Pengalaman menjadi senjata utama yang digunakan NMB untuk mengatasi tekanan dalam laga krusial ini.
Donni, pemain senior yang menjadi salah satu motor utama kemenangan NMB, mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan tim menghindari degradasi. Menurutnya, pengalaman bertanding di level atas menjadi faktor penting dalam menjaga mental dan fokus tim. “Pertandingan ini berat karena menentukan masa depan tim. Tapi kami fokus dan tidak menyerah,” ujar Donni.
- Baca Juga Jelajah Kuliner Legendaris Khas Kediri
Donni menyebut bahwa sejak awal timnya sudah menyiapkan strategi untuk meredam semangat muda para pemain BIMA. Meski secara fisik lawan terlihat unggul, namun konsistensi dan komunikasi di lapangan membuat NMB tampil solid. Kombinasi umpan cepat dan penyelesaian yang efisien membuat mereka unggul dalam perolehan poin sejak kuarter pertama.
BIMA sendiri bukannya tanpa perlawanan. Mereka mencoba bangkit di kuarter ketiga, namun setiap usaha untuk memperkecil selisih poin berhasil diredam oleh pertahanan rapat NMB. Ritme permainan yang tak mampu dipertahankan menjadi salah satu titik lemah BIMA sepanjang pertandingan.
Ilham, salah satu pemain BIMA, mengungkapkan kekecewaannya atas hasil akhir pertandingan. Ia mengakui bahwa timnya telah berusaha maksimal namun harus mengakui keunggulan lawan. “Ini jadi tamparan agar kami lebih serius lagi dalam latihan,” ujar Ilham dengan nada tegas.
Meski hasil ini mengecewakan bagi BIMA, Ilham melihatnya sebagai motivasi untuk bangkit. Ia berharap rekan-rekannya tetap semangat dan berkomitmen untuk memperbaiki kekurangan demi kembali bersaing di Divisi 1 musim-musim mendatang.
Dengan hasil ini, perjalanan musim 2025 berakhir kontras bagi dua tim tersebut. NMB bisa bernapas lega dan mulai merancang strategi jangka panjang untuk menghadapi musim 2026. Konsistensi permainan dan penguatan komposisi tim menjadi PR utama yang harus mereka kerjakan agar tidak kembali berada dalam ancaman degradasi.
Sementara itu, BIMA harus menatap musim depan dari Divisi 2. Pelatih dan pemain diharapkan dapat menggunakan masa jeda kompetisi sebagai momen evaluasi menyeluruh. Rotasi pemain, pengembangan teknik, serta mental bertanding harus menjadi fokus utama jika ingin kembali bersaing di tingkat tertinggi.
Pertandingan playoff ini bukan hanya soal hasil, namun juga mencerminkan betapa kompetitifnya liga basket lokal di Palembang. Setiap pertandingan memiliki bobot penting, terlebih dalam sistem degradasi-promosi yang membuat semua tim harus tampil maksimal di setiap laga.
Atmosfer pertandingan di Canton Park Arena pada malam itu juga mencerminkan antusiasme para penggemar basket di Palembang. Dukungan suporter, terutama bagi kedua tim yang sedang berjuang mempertaruhkan posisinya, turut menambah tensi laga. Sorak-sorai penonton menjadi penyemangat tersendiri bagi para pemain di lapangan.
Keberhasilan NMB bertahan di Divisi 1 juga memberikan harapan baru bagi pengembangan bakat-bakat muda yang mungkin dilirik untuk masuk dalam skuad musim depan. Stabilitas tim di divisi atas memungkinkan mereka membangun sistem pembinaan yang lebih berkelanjutan.
Sebaliknya, bagi BIMA, langkah mundur ini tak harus menjadi hambatan. Banyak tim besar yang pernah merasakan degradasi namun berhasil bangkit dengan kekuatan baru. Jika manajemen dan tim pelatih mampu merespons situasi ini dengan tepat, bukan tidak mungkin mereka akan kembali menjadi pesaing tangguh di Divisi 1 PBL di masa mendatang.
Musim kompetisi mungkin telah usai, namun cerita perjuangan para tim seperti NMB dan BIMA tetap meninggalkan kesan tersendiri. Di balik skor akhir, tersimpan semangat juang, pelajaran berharga, dan tekad untuk terus berkembang dalam dunia bola basket lokal. Baik bagi tim yang bertahan maupun yang terdegradasi, tantangan berikutnya sudah menanti.