Wijaya Karya

Wijaya Karya Rampungkan Restorasi Tangki Balongan

Wijaya Karya Rampungkan Restorasi Tangki Balongan
Wijaya Karya Rampungkan Restorasi Tangki Balongan

JAKARTA - Transformasi infrastruktur energi nasional kembali diperkuat melalui penyelesaian salah satu proyek strategis sektor hilir migas. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) sukses merampungkan proyek restorasi empat tangki gasoline milik PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) yang berlokasi di Refinery Unit VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Penuntasan proyek ini ditandai secara resmi melalui seremoni Handover Operational Acceptance (OA), yang menandai kesiapan fasilitas untuk beroperasi penuh.

Proyek bernilai Rp279,3 miliar ini menjadi bagian penting dari agenda nasional untuk memperkuat sistem distribusi energi, meningkatkan kapasitas penyimpanan bahan bakar, serta menunjang efisiensi operasional kilang. Empat unit tangki yang dibangun dalam proyek ini masing-masing berkapasitas 29.000 meter kubik, lengkap dengan sarana pendukung serta sistem keselamatan modern berstandar tinggi.

Restorasi Tangki Mogas Balongan ini dinilai sebagai langkah konkret dalam mendukung ketahanan energi Indonesia. Tidak hanya dari sisi infrastruktur, proyek ini juga membawa manfaat ekonomi dan sosial yang signifikan, baik bagi Pertamina, WIKA, maupun masyarakat sekitar.

Dorongan terhadap Ketahanan Energi dan Industri Hilir

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, menyampaikan bahwa proyek restorasi ini merupakan wujud nyata kontribusi perusahaan terhadap Program Prioritas Nasional Pemerintah, khususnya dalam mendukung sektor energi dan hilirisasi industri berbasis sumber daya alam.

“Proyek ini mendukung pilar ketahanan energi dan hilirisasi industri berbasis sumber daya alam. Penambahan kapasitas penyimpanan sangat penting bagi stabilitas pasokan energi nasional,” ujar Agung.

Keberadaan tangki-tangki baru ini akan mendukung peningkatan produksi kilang dan optimalisasi margin, terutama untuk memasok wilayah-wilayah strategis seperti DKI Jakarta dan Banten yang merupakan area suplai utama dari Kilang Balongan. Ketahanan distribusi BBM pun diharapkan semakin kuat, terutama dalam menghadapi fluktuasi permintaan di masa mendatang.

Efisiensi Operasional dan Dampak Sosial Ekonomi

Selain memperkuat sektor energi, WIKA juga menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan masyarakat lokal. Dalam proses pelaksanaan proyek ini, lebih dari 400 tenaga kerja lokal dilibatkan. Tidak hanya itu, UMKM setempat juga turut berperan dalam penyediaan barang dan jasa pendukung proyek.

Keterlibatan masyarakat menjadi bukti nyata bahwa proyek-proyek infrastruktur energi dapat menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi daerah, bukan hanya pembangunan fisik semata. Hal ini juga menunjukkan peran BUMN dalam menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi lingkungan sekitar proyek.

Inovasi Teknologi dan Praktik Berkelanjutan

Keberhasilan proyek ini tidak lepas dari penerapan teknologi dan pendekatan keberlanjutan yang dijalankan WIKA. Perusahaan memanfaatkan tim engineering in-house yang berpengalaman serta mengadopsi teknologi Building Information Modeling (BIM) dalam setiap tahap perencanaan hingga eksekusi proyek.

Penerapan BIM memberikan banyak keuntungan, mulai dari efisiensi waktu pengerjaan, akurasi desain, hingga transparansi dalam pengawasan proyek. Pendekatan digital ini menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam penyelesaian proyek secara tepat waktu dan sesuai spesifikasi.

Keberhasilan proyek juga tercermin dari capaian lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Proyek ini mencatat risk rating ESG sebesar 53/100 dari lembaga pemeringkat internasional S&P Global skor tertinggi untuk sektor konstruksi nasional sejauh ini. Capaian ini memperlihatkan keseriusan WIKA dalam menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan di seluruh proyeknya.

Menuju Final Acceptance dan Apresiasi KPI

Setelah memasuki fase Operational Acceptance, proyek ini akan dilanjutkan ke tahap Final Acceptance yang direncanakan rampung pada Juli 2025. Seluruh sistem dan fasilitas tangki saat ini telah siap beroperasi secara optimal, dan proses commissioning dinyatakan berhasil sesuai standar yang ditentukan.

KPI sebagai pemilik fasilitas memberikan apresiasi terhadap keberhasilan proyek, khususnya atas pencapaian 243.000 jam kerja selamat tanpa kecelakaan. Ini mencerminkan standar keselamatan dan kesehatan kerja yang tinggi, serta kedisiplinan tim proyek dalam menjaga integritas pekerjaan.

Lebih lanjut, KPI juga memberikan pengakuan terhadap keberhasilan proyek menjalankan prinsip OTOBOSOROR (On Time, On Budget, On Scope, On Risk, dan On Return). Konsep ini menjadikan proyek restorasi tangki Balongan sebagai proyek percontohan di lingkungan internal KPI.

Sinergi dan Kolaborasi Antar-BUMN

Keberhasilan proyek ini tidak lepas dari kolaborasi erat antara WIKA, PT KPI, serta seluruh pemangku kepentingan lainnya. Koordinasi yang solid menjadi fondasi utama dalam memastikan proyek berjalan lancar, tanpa deviasi signifikan, baik dari sisi teknis maupun waktu.

Kolaborasi ini memperlihatkan bahwa sinergi antar-BUMN mampu melahirkan capaian strategis yang mendukung ketahanan energi dan pertumbuhan industri nasional. Selain mempercepat proses pemulihan infrastruktur pascakebakaran kilang Balongan pada tahun 2021, proyek ini juga menunjukkan kapabilitas WIKA dalam proyek-proyek EPC berskala besar.

Ke depan, WIKA berkomitmen untuk terus memperluas kontribusinya di sektor energi melalui berbagai proyek strategis. Dengan pengalaman, inovasi, dan praktik keberlanjutan yang diterapkan, WIKA menegaskan posisinya sebagai mitra andal pemerintah dalam pembangunan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan kedaulatan energi nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index