Saham

10 Saham Top Gainers Pekan Ini, IHSG Tertahan Koreksi

10 Saham Top Gainers Pekan Ini, IHSG Tertahan Koreksi
10 Saham Top Gainers Pekan Ini, IHSG Tertahan Koreksi

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan pergerakan fluktuatif sepanjang pekan perdagangan 23-26 Juni 2025. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup melemah 0,14 persen ke level 6.897 dibanding penutupan pekan sebelumnya di 6.907. Meski koreksi terjadi, kejatuhan IHSG berhasil tertahan oleh laju impresif sejumlah saham yang mencatat kenaikan signifikan dan masuk daftar top gainers pekan ini.

Secara teknikal, IHSG pekan ini bergerak di rentang sempit akibat tekanan global dari ketidakpastian suku bunga Amerika Serikat (The Fed) dan gejolak pasar kawasan Asia. Namun, investor domestik masih optimistis terhadap saham-saham berfundamental kuat yang bergerak positif dalam pekan ini. Tercatat 10 saham mencatatkan kenaikan tajam, bahkan sebagian besar di antaranya melonjak di atas 20 persen hanya dalam empat hari perdagangan.

Berikut daftar lengkap 10 saham top gainers pekan ini, berdasarkan data resmi BEI:

1. Mitra Pack (PTMP)
Saham PT Mitra Pack Tbk (PTMP) menjadi top gainer nomor satu dengan kenaikan harga fantastis 65,57 persen atau melonjak 40 poin ke posisi Rp101 per saham dari pekan sebelumnya Rp61. Kenaikan ini didorong sentimen positif atas ekspansi perusahaan ke pasar ekspor kemasan plastik.

2. Master Print (PTMR)
Saham PT Master Print Tbk (PTMR) menyusul dengan kenaikan 55,83 persen atau setara 134 poin, menjadi Rp374 dari harga pekan sebelumnya Rp240. Pergerakan harga PTMR semakin solid setelah perseroan merilis laporan keuangan triwulan I/2025 yang mencatat lonjakan laba bersih.

3. Suryamas (SMDM)
PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) meroket 40,71 persen dengan kenaikan 285 poin, sehingga harga sahamnya naik dari Rp700 menjadi Rp985. Sentimen positif datang dari rencana perseroan melakukan pembangunan kawasan perumahan baru yang akan mendongkrak pendapatan.

4. Jakarta Setiabudi (JSPT)
Saham PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) naik 40,55 persen setara 1.630 poin, ke level Rp5.650 dari pekan sebelumnya Rp4.020. Lonjakan JSPT seiring kabar suksesnya penjualan unit apartemen premium mereka di pusat Jakarta.

5. Indah Perkasa Sentosa (INPS)
PT Indah Perkasa Sentosa Tbk (INPS) juga masuk daftar top gainers dengan kenaikan 37,84 persen atau 42 poin, ke harga Rp153 dari Rp111. Analis menilai kenaikan INPS didorong spekulasi pasar atas potensi akuisisi oleh perusahaan besar di sektor distribusi.

6. Bank Permata (BNLI)
Saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) berhasil tumbuh 30,40 persen, menambah 760 poin ke level Rp3.260 dari Rp2.500 per saham. Kenaikan signifikan ini berkat rilis laporan kinerja bank yang mencatat peningkatan kredit korporasi dan ritel pada kuartal I/2025.

7. Steady Safe (SAFE)
PT Steady Safe Tbk (SAFE) mencatatkan kenaikan 30,11 persen atau setara 56 poin, menjadi Rp242 dari sebelumnya Rp186. Saham ini sempat mencuri perhatian investor ritel setelah perusahaan mengumumkan rencana ekspansi armada transportasi di Jabodetabek.

8. Bangun Karya Perkasa (KRYA)
PT Bangun Karya Perkasa Tbk (KRYA) mengalami penguatan 26,80 persen atau 26 poin, naik ke harga Rp123 dari pekan sebelumnya Rp97. Kenaikan KRYA dipicu kabar penandatanganan proyek konstruksi baru senilai ratusan miliar rupiah.

9. Informasi Teknologi Indonesia (JATI)
Saham PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) menanjak 24,43 persen atau 32 poin, ke posisi Rp163 dari harga sebelumnya Rp131. Pergerakan JATI dikaitkan dengan pengumuman kerja sama strategis di bidang pengembangan solusi software berbasis AI.

10. Bumi Citra Permai (BCIP)
Terakhir, saham PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) menguat 21,35 persen atau 19 poin, ke harga Rp108 dari Rp89. Sentimen positif BCIP dipengaruhi kabar perusahaan meraih kontrak pembangunan kawasan industri baru di Jawa Barat.

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Nico Omer Jonckheere, menilai pergerakan saham-saham top gainers tersebut menunjukkan investor masih berburu saham-saham dengan prospek cerah di tengah tekanan eksternal. “Aksi beli selektif terlihat mendominasi perdagangan pekan ini. Saham-saham yang punya fundamental solid dan rencana ekspansi jelas, berhasil menjadi buruan investor,” kata Nico.

Lebih lanjut, Nico menambahkan bahwa sektor properti, keuangan, konstruksi, dan teknologi menjadi penopang utama pergerakan positif IHSG pekan ini. Ia juga mengingatkan investor untuk tetap waspada terhadap volatilitas global yang masih tinggi, terutama menjelang rilis data inflasi AS pekan depan.

Sementara itu, analis PT Panin Sekuritas, Edwin Sebayang, menyebut pergerakan IHSG yang turun tipis 0,14 persen masih terbilang wajar di tengah tekanan global dan ketidakpastian arah kebijakan moneter The Fed. Menurutnya, peluang rebound tetap terbuka jika data ekonomi domestik mendukung dan aliran modal asing kembali menguat ke pasar modal Indonesia.

“Data-data perekonomian seperti inflasi, cadangan devisa, dan neraca perdagangan akan menjadi katalis IHSG dalam beberapa pekan mendatang,” ujar Edwin.

Melihat daftar top gainers, para analis menyarankan investor tetap selektif dengan mempertimbangkan fundamental emiten, prospek sektor, dan momentum teknikal agar dapat memanfaatkan peluang di tengah pasar yang masih bergejolak.

Dengan top gainers yang solid, IHSG pekan ini relatif tertahan dari tekanan lebih dalam. Namun, pelaku pasar diingatkan untuk memperhatikan risiko eksternal yang masih membayangi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index