Penerbangan Mamuju Makassar Kembali Dibuka Batik Air

Senin, 16 Juni 2025 | 11:34:44 WIB
Penerbangan Mamuju Makassar Kembali Dibuka Batik Air

JAKARTA — Kabar baik datang bagi masyarakat Sulawesi Barat (Sulbar), khususnya para pelaku usaha dan warga yang selama ini mengandalkan jalur udara untuk mobilitas ke luar daerah. Setelah sempat terhenti, penerbangan rute Mamuju-Makassar akhirnya akan kembali beroperasi. Maskapai Batik Air dipastikan membuka kembali rute penerbangan tersebut dengan frekuensi tiga kali seminggu.

Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), mengonfirmasi kepastian tersebut. Ia menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) telah menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan pihak manajemen Batik Air untuk kembali membuka rute penerbangan yang sangat dinantikan masyarakat tersebut.

"Sore tadi sudah tanda tangan MoU dengan direktur Batik Air untuk kembali terbang 3 kali seminggu rute Mamuju-Makassar PP (pulang pergi). Mulai terbang segera setelah semua kesepakatan ditindaklanjuti," kata Suhardi Duka.

Rencananya, penerbangan perdana rute Mamuju-Makassar tersebut akan mulai beroperasi kembali pada 22 Juni 2025, setelah seluruh persyaratan administrasi dan teknis rampung. “Insya Allah tanggal 22 setelah semua syarat kerja sama selesai, semoga bisa cepat,” ujar Gubernur Suhardi Duka dalam keterangannya kepada awak media.

Rute Vital Bagi Warga Sulbar

Penerbangan langsung Mamuju-Makassar merupakan salah satu jalur transportasi vital bagi masyarakat Sulawesi Barat. Makassar sebagai salah satu kota pusat perekonomian di Kawasan Timur Indonesia (KTI) menjadi gerbang utama bagi berbagai kebutuhan, baik di sektor perdagangan, pendidikan, maupun layanan kesehatan.

Sejak operasionalnya dihentikan awal Juni 2025 lalu, akses masyarakat Sulbar ke Makassar menjadi terganggu. Warga harus menempuh jalur darat yang memakan waktu lebih dari 8 jam perjalanan, tergantung kondisi cuaca dan jalan.

Keputusan Batik Air menghentikan penerbangan kala itu disebabkan oleh rendahnya tingkat okupansi atau keterisian penumpang yang tidak mencapai batas minimal 70 persen. Kondisi tersebut membuat operasional penerbangan dinilai tidak ekonomis bagi pihak maskapai.

Namun, menyadari pentingnya jalur penerbangan tersebut, Pemprov Sulbar langsung bergerak cepat untuk mencari solusi, termasuk menjajaki kemungkinan kerja sama dengan maskapai lain seperti Wings Air jika negosiasi dengan Batik Air gagal.

"Kami memang langsung melakukan langkah antisipasi. Jika Batik Air tidak beroperasi lagi, kami sudah siapkan opsi lain," ujar Suhardi.

Selain itu, Pemprov Sulbar juga melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) guna mendapatkan dukungan tambahan terkait operasional penerbangan di kawasan tersebut. Kerja sama antarprovinsi menjadi salah satu langkah strategis dalam menjaga konektivitas transportasi antarwilayah.

Dorong Perekonomian dan Mobilitas Warga

Dibukanya kembali rute penerbangan Mamuju-Makassar tentu disambut antusias oleh masyarakat. Kehadiran jalur udara langsung ini diyakini dapat mempercepat arus mobilitas orang dan barang yang akan berimplikasi positif terhadap pertumbuhan perekonomian daerah.

Akses yang lebih mudah ke Makassar akan mendorong pelaku UMKM di Sulawesi Barat memperluas jaringan bisnisnya. Tak hanya itu, sektor pariwisata juga diperkirakan akan kembali bergeliat, mengingat wisatawan dari berbagai daerah sering menjadikan Makassar sebagai titik transit sebelum melanjutkan perjalanan ke Sulawesi Barat.

“Dengan dibukanya kembali rute ini, warga Sulbar akan kembali memiliki akses penerbangan langsung ke Makassar. Ini akan memudahkan mobilitas masyarakat dan tentu sangat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, menegaskan.

Selain manfaat ekonomi, keberadaan penerbangan reguler ini juga sangat membantu masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan rujukan ke rumah sakit besar di Makassar, serta mendukung aktivitas pendidikan bagi mahasiswa dan pelajar Sulbar yang menempuh pendidikan di luar daerah.

Komitmen Pemerintah Jaga Konektivitas

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menegaskan komitmennya untuk menjaga konektivitas antarwilayah, terutama melalui jalur udara, sebagai bagian dari strategi pembangunan daerah.

Dalam beberapa tahun terakhir, Pemprov Sulbar terus berupaya memperbaiki sarana dan prasarana infrastruktur pendukung transportasi. Upaya ini juga dilakukan seiring dengan pembangunan Bandara Tampa Padang di Mamuju agar semakin representatif dan memadai dalam melayani kebutuhan penerbangan domestik.

"Prinsip kami, konektivitas adalah salah satu kunci pembangunan daerah. Konektivitas yang baik akan meningkatkan aktivitas ekonomi, pendidikan, dan pelayanan kesehatan,” tutur Gubernur Suhardi Duka.

Selain bekerja sama dengan Batik Air, Pemprov Sulbar juga akan terus menjajaki peluang kerja sama dengan maskapai lain untuk menambah frekuensi penerbangan, agar layanan transportasi udara ke dan dari Sulawesi Barat semakin optimal.

Jadwal dan Frekuensi Penerbangan

Berdasarkan hasil kesepakatan, frekuensi penerbangan rute Mamuju-Makassar akan dijadwalkan tiga kali dalam seminggu. Jadwal penerbangan reguler ini diharapkan dapat menyesuaikan kebutuhan masyarakat, baik untuk perjalanan bisnis, pendidikan, maupun kebutuhan keluarga.

“Setelah 22 Juni nanti, penerbangan akan mulai berjalan normal, tiga kali seminggu. Mudah-mudahan okupansi penumpangnya semakin baik agar keberlanjutannya dapat terjaga,” tambah Suhardi Duka.

Kehadiran kembali rute ini menandai keseriusan pemerintah daerah bersama pelaku usaha transportasi udara untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.

Dengan sinergi antara pemerintah daerah, maskapai penerbangan, dan dukungan masyarakat, rute Mamuju-Makassar diharapkan dapat terus beroperasi secara berkelanjutan, sekaligus memperkuat posisi Sulawesi Barat dalam peta konektivitas nasional.

Terkini