BMKG Peringatkan Potensi Hujan Petir di Kalbar

Senin, 16 Juni 2025 | 12:30:57 WIB
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Petir di Kalbar

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Supadio kembali mengeluarkan peringatan dini terkait prakiraan cuaca di sejumlah wilayah Kalimantan Barat (Kalbar). Berdasarkan prakiraan terbaru, beberapa daerah di Kalbar diprediksi berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dalam periode 16-17 Juni 2025. Masyarakat pun diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan gangguan aktivitas hingga potensi bencana hidrometeorologi.

Dalam laporan resminya, BMKG Supadio menyampaikan prakiraan cuaca berlaku mulai Senin, 16 Juni 2025 pukul 07.00 WIB hingga Selasa, 17 Juni 2025 pukul 07.00 WIB. Secara umum, cuaca di wilayah Kalbar diprediksi didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan, namun beberapa wilayah diperkirakan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga hujan petir.

“Hujan disertai petir diprakirakan terjadi di wilayah Kubu Raya sekitar pukul 13.00 WIB. Selain itu, hujan dengan intensitas sedang juga berpotensi terjadi di wilayah Sintang dan Sekadau sekitar pukul 16.00 WIB,” ungkap Prakirawan BMKG Supadio Pontianak, Yohana Tri Lestari.

Menurut Yohana, kondisi cuaca ekstrem ini merupakan bagian dari dinamika atmosfer lokal serta pengaruh faktor regional seperti adanya pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Kalimantan yang meningkatkan pembentukan awan hujan. Selain itu, suhu muka laut yang hangat di perairan sekitar Kalimantan turut mendukung peningkatan potensi pembentukan awan konvektif.

Prakiraan Cuaca di Beberapa Wilayah Kalbar

BMKG Supadio merinci kondisi cuaca untuk beberapa kabupaten/kota di Kalimantan Barat selama 24 jam ke depan. Di antaranya, Pontianak, Singkawang, dan Sambas diperkirakan cerah berawan hingga cerah menjelang pagi, khususnya pada rentang pukul 01.00 hingga 07.00 WIB esok hari.

“Sementara itu, untuk masyarakat yang beraktivitas di siang hingga sore hari, kami imbau untuk lebih berhati-hati terutama di daerah Kubu Raya, Sintang, dan Sekadau, mengingat potensi hujan petir yang dapat disertai angin kencang,” jelas Yohana.

Suhu udara di Kalimantan Barat selama periode tersebut diprakirakan berkisar antara 18°C hingga 34°C. Suhu minimum tercatat di wilayah Kapuas Hulu sebesar 18°C, sementara suhu maksimum diprediksi terjadi di Kubu Raya, Mempawah, dan Pontianak dengan suhu mencapai 34°C.

Kecepatan angin secara umum berkisar antara 4 hingga 22 kilometer per jam (km/jam), dengan wilayah Sintang dan Ketapang diprediksi akan mengalami hembusan angin paling kencang. Tingkat kelembaban udara juga tercatat tinggi, berkisar antara 54% hingga 100%. Beberapa wilayah seperti Ketapang, Sekadau, dan Kubu Raya mencatatkan kelembaban tertinggi, sedangkan daerah Sambas menjadi wilayah dengan tingkat kelembaban terendah.

Imbauan BMKG kepada Warga Kalbar

Mengingat kondisi cuaca yang berpotensi ekstrem, BMKG Supadio Pontianak mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada, khususnya yang tinggal di daerah rawan banjir dan genangan. Potensi sambaran petir juga perlu diantisipasi oleh masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan, terutama pada siang hingga sore hari.

“Kami meminta masyarakat untuk selalu memperhatikan informasi cuaca terkini yang dirilis oleh BMKG. Jika mendapati awan gelap yang berkembang dengan cepat, segera cari tempat berlindung yang aman. Hindari berteduh di bawah pohon besar atau tiang listrik ketika terjadi hujan petir,” kata Yohana.

Selain itu, BMKG juga mengingatkan warga di daerah yang diprediksi mengalami suhu tinggi dan kelembaban ekstrem untuk menjaga kondisi tubuh dengan memastikan kecukupan asupan cairan, mengenakan pakaian yang nyaman, serta menghindari aktivitas berat di siang hari.

“Kelembaban tinggi dikombinasikan dengan suhu panas dapat meningkatkan risiko dehidrasi atau heatstroke, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia,” tambahnya.

Warga Diminta Aktif Mengakses Informasi Cuaca

Lebih lanjut, BMKG mendorong masyarakat untuk lebih aktif memanfaatkan berbagai kanal informasi resmi, baik melalui situs web BMKG maupun aplikasi Info BMKG yang dapat diunduh secara gratis. Informasi cuaca yang akurat dan terkini sangat penting agar masyarakat dapat merencanakan aktivitas dengan aman.

“Informasi cuaca lengkap dapat diakses melalui laman www.bmkg.go.id atau aplikasi Info BMKG. Kami juga rutin menyampaikan peringatan dini melalui media sosial agar masyarakat tidak terlambat mendapatkan informasi,” tegas Yohana.

Selain imbauan terkait cuaca, BMKG juga mengingatkan pemerintah daerah setempat untuk mempersiapkan langkah mitigasi terhadap potensi dampak cuaca ekstrem. Hal ini mencakup kesiapsiagaan petugas kebersihan untuk menjaga saluran air tetap bersih agar genangan air dapat diminimalisasi, serta kesiapan tim penanggulangan bencana untuk merespons kejadian jika diperlukan.

Ancaman Hidrometeorologi Masih Mengintai

BMKG juga menegaskan bahwa Indonesia, termasuk wilayah Kalimantan Barat, masih berpotensi mengalami cuaca ekstrem dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini terkait dengan fenomena global seperti Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang atmosfer Kelvin yang dapat memicu peningkatan curah hujan secara tiba-tiba.

“Beberapa wilayah Indonesia masih berpotensi mengalami hujan lebat secara sporadis. Oleh karena itu, kesiapsiagaan menghadapi ancaman hidrometeorologi harus terus ditingkatkan,” ujar Yohana Tri Lestari.

BMKG meminta seluruh elemen masyarakat Kalbar untuk tidak mengabaikan peringatan cuaca. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap potensi cuaca ekstrem, risiko kerugian akibat bencana hidrometeorologi diharapkan dapat ditekan seminimal mungkin.

Terkini