Kebocoran Gas Picu Kebakaran Hebat di Tulungagung, Rumah dan Toko Ludes, Kerugian Capai Rp60 Juta

Senin, 07 April 2025 | 12:11:07 WIB

JAKARTA - Kebakaran hebat melanda sebuah rumah sekaligus toko milik warga di Desa Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pada Minggu pagi, 6 April 2025. Insiden tragis ini dipicu oleh kebocoran gas LPG yang terjadi saat pemilik rumah, Rukini (45), tengah memasak ketupat di dapurnya. Api yang dengan cepat membesar melalap seluruh bagian rumah dan toko, menyebabkan kerugian material yang ditaksir mencapai Rp60 juta.

Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 07.30 WIB, ketika suasana pagi di lingkungan sekitar masih cukup tenang. Menurut keterangan resmi dari pihak kepolisian, api bermula dari kebocoran gas yang kemudian menyambar barang-barang mudah terbakar di dapur. Dalam hitungan menit, kobaran api meluas hingga ke bagian toko milik korban yang penuh dengan barang dagangan.

Kasihumas Polres Tulungagung, Ipda Nanang, membenarkan kejadian tersebut. Dalam keterangannya, ia menjelaskan bahwa sumber api berasal dari kebocoran selang gas yang terhubung ke kompor.

"Api bermula dari kebocoran gas LPG yang menyambar saat korban sedang menyalakan kompor untuk memasak ketupat," ujar Ipda Nanang, Minggu 6 April 2025.

Kronologi Kejadian: Api Cepat Membesar, Warga Panik

Menurut laporan yang diterima, Rukini saat itu tengah mempersiapkan masakan untuk keluarga. Tanpa disadari, selang gas yang digunakan mengalami kebocoran. Saat api dari kompor dinyalakan, gas yang telah memenuhi area dapur langsung tersulut dan menyambar berbagai barang yang ada di sekitarnya.

Melihat api yang tiba-tiba menyala besar, Rukini berteriak meminta pertolongan. Jeritan korban memicu reaksi cepat dari warga sekitar yang langsung berhamburan datang untuk membantu memadamkan api dengan alat seadanya.

Namun, upaya warga untuk memadamkan api secara manual tidak membuahkan hasil maksimal. Api semakin membesar dan merembet ke area toko yang menyatu dengan rumah korban. Toko tersebut diketahui menjual berbagai kebutuhan harian yang sebagian besar merupakan barang mudah terbakar, seperti sembako dalam kemasan plastik, minyak goreng, dan produk berbahan kertas.

"Saat kejadian, korban sedang memasak ketupat. Tiba-tiba saja gas bocor dan api langsung membesar, menyambar barang-barang yang ada di dapur, kemudian menjalar ke toko," terang Ipda Nanang, menggambarkan situasi mencekam saat insiden terjadi.

Tim Pemadam Kebakaran Bergerak Cepat

Beruntung, laporan kebakaran cepat diterima oleh pihak berwenang. Tidak lama setelah warga sekitar berusaha memadamkan api, tim pemadam kebakaran Kabupaten Tulungagung beserta aparat kepolisian tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 07.45 WIB, atau hanya 15 menit setelah kebakaran mulai berlangsung.

Dengan sigap, tim pemadam kebakaran langsung melakukan penyemprotan air ke titik api utama. Proses pemadaman sempat mengalami kesulitan akibat besarnya kobaran api serta banyaknya barang mudah terbakar di lokasi. Namun, berkat kerja keras petugas dan bantuan warga, api berhasil dikendalikan dan dipadamkan sepenuhnya pada pukul 09.00 WIB.

"Api berhasil kita padamkan sekitar pukul 09.00 WIB setelah dilakukan penyemprotan intensif oleh tim damkar," jelas Ipda Nanang.

Beruntung dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa. Rukini dan anggota keluarganya berhasil menyelamatkan diri keluar dari rumah sebelum api semakin membesar. Meski demikian, kerugian material yang diderita korban diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

"Kerugian material ditaksir mencapai Rp60 juta. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," tambah Ipda Nanang.

Kerugian dan Dampak Kebakaran

Kebakaran ini menghanguskan hampir seluruh bagian rumah dan toko milik Rukini. Selain bangunan, barang dagangan di toko yang sebagian besar merupakan produk kebutuhan sehari-hari juga tidak terselamatkan. Kondisi rumah pasca kebakaran pun tampak memprihatinkan, dengan sisa-sisa puing bangunan yang hitam gosong akibat dilalap si jago merah.

Menurut taksiran awal, kerugian mencakup kerusakan total bangunan rumah dan toko, serta hilangnya seluruh stok barang dagangan korban. Warga sekitar menyatakan keprihatinannya atas musibah yang menimpa keluarga Rukini, terlebih menjelang Idulfitri, di mana biasanya aktivitas perdagangan meningkat.

"Kami semua prihatin dengan musibah ini. Apalagi sebentar lagi Lebaran, biasanya dagangan Bu Rukini laris-manis. Semoga ada bantuan dari pemerintah atau pihak lain," ujar Suparman, salah satu warga yang turut membantu proses pemadaman.

Imbauan Pihak Kepolisian: Waspadai Instalasi Gas

Menanggapi insiden ini, pihak kepolisian mengimbau seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan peralatan dapur yang memanfaatkan bahan bakar gas. Pengecekan rutin terhadap kondisi selang dan regulator gas sangat dianjurkan guna mencegah kebocoran yang bisa berujung pada kebakaran.

"Pastikan selang gas dan regulator dalam kondisi baik serta terpasang dengan benar. Jika tercium bau gas, segera matikan kompor dan buka ventilasi," tegas Ipda Nanang dalam imbauannya.

Selain itu, warga juga diingatkan untuk selalu menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) di rumah, terutama bagi mereka yang menjalankan usaha toko atau kuliner, guna meminimalisasi risiko kebakaran akibat insiden serupa.

Penanganan Pasca-Kebakaran

Pasca-kejadian, pihak berwenang langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab pasti kebakaran. Selain itu, pemerintah desa bersama perangkat kecamatan setempat mulai berkoordinasi untuk memberikan bantuan darurat kepada korban.

Upaya pembersihan puing-puing sisa kebakaran pun dilakukan oleh warga sekitar secara gotong royong. Solidaritas warga Desa Sendang terlihat jelas saat mereka bersama-sama membantu Rukini membereskan sisa kebakaran, sekaligus memberikan dukungan moril bagi korban yang kehilangan tempat tinggal sekaligus sumber penghidupan.

Kebakaran yang dipicu kebocoran gas LPG di Desa Sendang, Tulungagung ini menjadi pengingat penting bagi seluruh masyarakat tentang bahaya laten penggunaan gas di rumah tangga. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian material yang mencapai Rp60 juta tentu menjadi pukulan berat bagi korban.

Pihak kepolisian dan pemadam kebakaran pun mengingatkan agar masyarakat selalu waspada dan rutin memeriksa instalasi gas di rumah mereka. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, insiden serupa diharapkan dapat dihindari di masa mendatang.

Terkini