JAKARTA - Pergerakan pemudik yang menggunakan transportasi umum mulai menunjukkan tren penurunan pada hari ketiga Lebaran 2025, Rabu 2 April 2025. Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan, menyatakan bahwa fenomena ini menandai peralihan menuju puncak arus balik yang diprediksi akan terjadi pada 5-7 April 2025.
“Meskipun sudah mulai terjadi penurunan dibanding hari-hari sebelumnya, lonjakan diperkirakan akan terjadi menjelang arus balik mudik, terutama volume kendaraan seperti bus yang juga mengakomodasi program-program mudik gratis,” ujar Budi Gunawan dalam keterangannya, Jumat 4 April 2025.
Penurunan Pergerakan Penumpang di Berbagai Moda Transportasi
Di sektor transportasi udara, Bandara Soekarno-Hatta mencatat jumlah penumpang keberangkatan mencapai 58.392 orang, sementara kedatangan mencapai 48.098 orang. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya yang menunjukkan kepadatan lebih tinggi.
Selain itu, moda transportasi darat seperti bus antar kota antar provinsi (AKAP) juga mengalami penurunan jumlah penumpang dibandingkan dengan puncak mudik sebelum Lebaran. Beberapa operator bus menyatakan bahwa mereka mulai mengantisipasi lonjakan arus balik dengan menyiapkan tambahan armada dan jadwal keberangkatan lebih banyak.
Sementara itu, pergerakan penumpang kereta api juga mengalami tren serupa. Data dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) menunjukkan adanya penurunan jumlah penumpang yang naik dari beberapa stasiun besar di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Namun, peningkatan jumlah pemesanan tiket untuk arus balik mulai terlihat di berbagai platform penjualan tiket online.
Antisipasi Lonjakan Arus Balik
Pemerintah dan operator transportasi telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi lonjakan arus balik dalam beberapa hari mendatang. Program mudik gratis yang difasilitasi oleh pemerintah serta beberapa perusahaan swasta diharapkan dapat membantu mengurangi beban kendaraan pribadi di jalan raya.
“Kami terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait, termasuk operator bus, kereta api, dan maskapai penerbangan untuk memastikan kelancaran arus balik. Kami juga mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan dengan baik agar tidak terjadi penumpukan penumpang pada satu waktu tertentu,” tambah Budi Gunawan.
Selain itu, Kementerian Perhubungan bersama pihak kepolisian telah menyiapkan rekayasa lalu lintas, termasuk sistem one way dan contraflow di beberapa titik rawan macet, seperti Tol Trans Jawa dan Tol Cipali. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan yang diprediksi akan terjadi pada puncak arus balik.
Kondisi di Terminal dan Stasiun
Pantauan di beberapa terminal bus utama menunjukkan adanya penurunan jumlah penumpang dibandingkan dengan periode puncak mudik. Namun, pengelola terminal tetap siaga dengan menyiapkan fasilitas tambahan, seperti tenda darurat dan pos kesehatan bagi penumpang yang membutuhkan layanan medis.
Di Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, calon penumpang mulai berdatangan untuk perjalanan arus balik ke berbagai daerah. PT KAI telah menyiapkan tambahan rangkaian kereta api untuk memenuhi lonjakan permintaan tiket yang terus meningkat menjelang akhir pekan.
Salah satu pemudik, Andi Pratama, yang akan kembali ke Jakarta setelah merayakan Lebaran di Semarang, mengungkapkan bahwa dirinya memilih perjalanan lebih awal untuk menghindari kepadatan arus balik.
“Saya sengaja pulang lebih awal agar tidak terjebak macet di jalan atau kehabisan tiket. Tahun lalu, saya mengalami kesulitan mendapatkan tiket kereta api, jadi tahun ini saya lebih waspada dalam merencanakan perjalanan,” kata Andi.
Imbauan bagi Pemudik
Pemerintah mengimbau para pemudik untuk selalu memantau informasi terkini mengenai kondisi lalu lintas dan jadwal keberangkatan transportasi umum. Selain itu, pemudik juga disarankan untuk menghindari puncak arus balik guna mengurangi risiko kemacetan dan kepadatan di terminal, stasiun, maupun bandara.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, diharapkan arus balik Lebaran 2025 dapat berjalan dengan lancar dan aman bagi seluruh pemudik. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama dalam menjaga kelancaran lalu lintas dan kenyamanan perjalanan kembali ke kota masing-masing.