JAKARTA – Harga bahan pangan di Bali mengalami peningkatan yang signifikan, seperti yang terlihat pada data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Pada hari ini, Kamis, 2 Januari 2025, tepat pukul 10.56 WIB, terlihat ada pergerakan harga yang cukup mencolok di antara 21 komoditas pangan yang dimonitor, dengan 12 komoditas mengalami kenaikan sementara 8 lainnya mengalami penurunan.
Kenaikan harga bahan pangan ini menjadi perhatian karena memengaruhi kesejahteraan masyarakat Bali yang sangat bergantung pada sejumlah komoditas tersebut. Beberapa komoditas yang dilaporkan mengalami kenaikan termasuk minyak goreng kemasan sederhana, beras SPHP, daging ayam ras, daging sapi murni, dan ikan bandeng. Kenaikan ini dipandang sebagai bagian dari fluktuasi biasa yang juga dipengaruhi oleh faktor cuaca dan distribusi yang belum optimal.
Salah satu komoditas yang mengalami kenaikan harga paling signifikan adalah cabai merah keriting. Harganya melonjak sebesar Rp12.860 atau sekitar 28,37%, menjadikannya Rp58.190 per kilogram. "Kenaikan harga cabai merah keriting sebesar ini jarang terjadi dalam waktu singkat. Ini mungkin disebabkan oleh faktor cuaca yang mempengaruhi panen di beberapa sentra produksi," ujar seorang pedagang pasar tradisional di Bali yang tidak ingin disebutkan namanya.
Adapun ikan kembung mencatat penurunan harga yang paling dalam. Harga turun Rp3.850 atau 8,9% menjadi Rp39.390 per kilogram. Penurunan harga ikan kembung diperkirakan karena pasokan yang melimpah berkat banyaknya tangkapan dari nelayan lokal. Beberapa pedagang mengamati bahwa penurunan ini dapat memicu permintaan lebih tinggi dari biasanya karena harga yang lebih bersahabat.
"Sebaliknya, ikan kembung bisa jadi contoh bagaimana faktor pasokan dan cuaca menguntungkan nelayan dan konsumen saat ini. Perubahan harga seperti ini bisa memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan protein yang terjangkau," terangnya lagi.
Di sisi lain, minyak goreng kemasan sederhana juga mencatat kenaikan harga, yakni 2,49% menjadi Rp18.140 per liter. Minyak goreng seringkali mengalami fluktuasi harga karena bergantung pada pasokan bahan baku seperti kelapa sawit yang produksinya bisa sangat dipengaruhi oleh musim.
Gula konsumsi juga tidak luput dari pergerakan harga. Tercatat naik 0,64% dengan harga menjadi Rp17.390 per kilogram. Kenaikan ini dihubungkan dengan tingginya permintaan akibat mempelajari pola konsumsi masyarakat yang masih tinggi.
Berikut adalah daftar lengkap harga 21 bahan pangan di Bali menurut Bapanas per Kamis, 2 Januari 2025:
- Daging Sapi Murni: Rp117.450 per kg (naik 0,31%)
- Cabai Rawit Merah: Rp76.940 per kg (naik 5,27%)
- Cabai Merah Keriting: Rp58.190 per kg (naik 28,37%)
- Daging Ayam Ras: Rp39.940 per kg (naik 3,58%)
- Ikan Kembung: Rp39.390 per kg (turun 8,9%)
- Ikan Bandeng: Rp37.290 per kg (naik 1,41%)
- Bawang Putih Bonggol: Rp36.030 per kg (turun 6,0%)
- Bawang Merah: Rp35.970 per kg (turun 5,94%)
- Ikan Tongkol: Rp29.590 per kg (turun 2,18%)
- Telur Ayam Ras: Rp27.570 per kg (naik 0,8%)
- Minyak Goreng Curah: Rp18.160 per liter (turun 5,81%)
- Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp18.140 per liter (naik 2,49%)
- Gula Konsumsi: Rp17.390 per kg (naik 0,64%)
- Beras Premium: Rp15.790 per kg (naik 0,51%)
- Beras Medium: Rp14.040 per kg (turun 0,14%)
- Garam Halus Beryodium: Rp12.240 per kg (naik 4,62%)
- Beras SPHP: Rp12.050 per kg (naik 0,33%)
- Tepung Terigu Kemasan (non-curah): Rp11.790 per kg (turun 3,2%)
- Kedelai Biji Kering (Impor): Rp11.000 per kg (tetap)
- Tepung Terigu (Curah): Rp10.200 per kg (turun 5,99%)
- Jagung Tingkat Peternak: Rp5.770 per kg (naik 4,72%)
Situasi harga pangan seperti ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi masyarakat akan pentingnya strategi belanja yang efektif, serta mendorong pemerintah dan pengusaha untuk selalu memperhatikan aspek distribusi dan produksi pangan agar stabilitas harga bisa terjaga.