JAKARTA – Masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun ini mencatatkan lonjakan signifikan dalam konsumsi energi kendaraan listrik di Indonesia. Peningkatan ini merupakan bagian dari langkah transformasi energi bersih dan upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Berdasarkan data dari PT PLN (Persero), konsumsi listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) tercatat melonjak lebih dari lima kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa jumlah kendaraan listrik yang digunakan untuk mudik pada tahun ini mengalami peningkatan drastis. “Lonjakan ini luar biasa, dan sejauh ini belum ada laporan kendaraan listrik yang kehabisan daya di tengah perjalanan,” ujar Darmawan
Di tahun lalu, konsumsi listrik di SPKLU selama Nataru tercatat 139.335 kWh. Namun, pada tahun ini, angka tersebut meningkat signifikan menjadi 706.579 kWh. Jumlah transaksi di SPKLU juga mengalami lonjakan lebih dari 430 persen, dari 6.712 transaksi pada periode Nataru tahun sebelumnya menjadi 29.237 transaksi saat ini.
Peningkatan konsumsi ini sejalan dengan proyeksi PLN yang memperkirakan peningkatan penggunaan kendaraan listrik untuk mudik. Tahun ini, jumlah kendaraan listrik yang mengikuti mudik diperkirakan mencapai lebih dari 7.500 hingga 8.000 unit, meningkat drastis dibandingkan dengan sekitar 2.800 unit pada tahun lalu.
Untuk mendukung kelancaran perjalanan para pemudik, PLN telah melakukan penambahan jumlah SPKLU yang kini mencapai 3.069 unit, tersebar di 2.906 lokasi strategis di seluruh Indonesia. Di jalur utama mudik Trans Jawa-Sumatra, PLN telah menyediakan 500 unit SPKLU di 297 lokasi. Jarak antar SPKLU yang hanya sekitar 23 kilometer di jalur ini, memudahkan para pemudik untuk mengakses fasilitas pengisian daya.
“Meski ada lonjakan signifikan, kami bersyukur tidak ada laporan antrean panjang di SPKLU berkat penambahan jumlah unit di jalur Trans Jawa-Sumatra, dari 64 unit menjadi 500 unit di lokasi strategis, khususnya di rest area,” kata Darmawan.
Tidak hanya memperbanyak SPKLU, PLN juga meningkatkan layanan dengan menghadirkan infrastruktur digital. Salah satunya adalah fitur trip planner pada aplikasi PLN Mobile. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menemukan SPKLU terdekat dan merencanakan perjalanan dengan lebih lancar. Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pemudik, sekitar 6.000 petugas PLN juga disiagakan di setiap SPKLU di seluruh Indonesia.
Darmawan menegaskan komitmen perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik untuk menjamin kelancaran perjalanan para pemudik. “PLN berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk memastikan perjalanan pemudik kendaraan listrik berjalan lancar dan aman,” pungkasnya.
Tantangan dalam menghadapi lonjakan ini juga tidak terlepas dari inisiatif pemerintah untuk menambah infrastruktur pendukung kendaraan listrik di Indonesia. Pemerintah berencana mendorong penerapan kendaraan listrik sebagai bagian dari upaya strategi nasional dalam transisi energi bersih.
Keberhasilan PLN dalam mengelola lonjakan konsumsi listrik selama periode Nataru ini sekaligus menandakan kesiapan infrastruktur yang terus berkembang mengikuti meningkatnya minat dan penggunaan kendaraan listrik. Ini juga menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat Indonesia yang mulai memprioritaskan opsi transportasi yang lebih ramah lingkungan.
Dengan semakin banyaknya kendaraan listrik yang digunakan masyarakat, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, penyedia layanan, dan pengguna kendaraan itu sendiri, untuk memastikan transisi ini berlangsung lancar. Selain itu, investasi dalam riset dan pengembangan teknologi baterai serta peningkatan efisiensi energi juga perlu terus dipacu agar semakin banyak masyarakat yang beralih ke kendaraan listrik.
Kesuksesan ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi transformasi industri transportasi di Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Melalui pengembangan infrastruktur yang tepat dan dukungan regulasi yang mendukung, target penggunaan kendaraan listrik akan semakin mudah tercapai, sehingga dapat berkontribusi positif terhadap pengurangan emisi karbon dan pencapaian target Nasional untuk Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Dengan strategi ini, Indonesia tidak hanya akan mencapai keunggulan di tingkat nasional, tetapi juga memainkan peran penting dalam upaya global mencapai lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Managerial level serta stakeholders harus terus berkolaborasi sehingga road map dan peta jalan menuju elektrifikasi transportasi dapat tercapai dengan sukses.