JAKARTA - Fenomena maraknya penggunaan pinjaman online (pinjol) ilegal oleh generasi muda menjadi perhatian serius di tengah kemudahan akses digital saat ini. Tak sedikit kalangan pelajar, khususnya generasi milenial dan Gen Z, tergiur menggunakan pinjaman online instan demi memenuhi gaya hidup semata, bukan untuk kebutuhan mendesak.
Di balik kemudahan tersebut, risiko jeratan utang justru menjadi ancaman nyata. Kondisi inilah yang mendorong pentingnya membangun kesadaran finansial sejak dini dan menumbuhkan semangat berwirausaha di kalangan pelajar. Guna menjawab tantangan tersebut, sekelompok mahasiswa Akuntansi Universitas Pamulang (Unpam) menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Dari Hobi Jadi Cuan: Membangun Jiwa Bisnis, Melek Finansial, dan Menolak Jeratan Pinjaman Online.”
Kegiatan edukasi yang menyasar kalangan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) ini digelar secara langsung pada Jumat, 7 Mei 2025 di SMK Nusantara 1 Ciputat, Tangerang Selatan. Program ini diinisiasi untuk mengatasi tiga persoalan utama yang kerap dihadapi pelajar SMK, yakni rendahnya jiwa kewirausahaan, minimnya literasi finansial, dan tingginya risiko terjebak pinjol ilegal.
Dorong Siswa Manfaatkan Hobi untuk Berbisnis
Kegiatan PKM ini secara khusus ditujukan agar para siswa mampu mengembangkan hobi yang dimiliki menjadi potensi bisnis bernilai ekonomi. Selain itu, melalui edukasi literasi finansial, siswa juga dibimbing agar lebih bijak dalam mengelola keuangan pribadi, serta memahami secara utuh bahaya pinjaman online ilegal.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong siswa SMK agar melihat potensi bisnis dari hobi yang mereka miliki, meningkatkan literasi finansial sejak dini, serta memberikan pemahaman akan bahayanya penggunaan pinjaman online ilegal,” ujar Anjar Dini Astuti, ketua pelaksana PKM.
Kegiatan ini dihadiri oleh 36 siswa SMK Nusantara 1 Ciputat, yang mengikuti seluruh rangkaian acara dengan penuh antusias. Para siswa tidak hanya mendapatkan materi berupa paparan langsung, tetapi juga terlibat aktif dalam diskusi interaktif dan sesi tanya jawab.
Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Sekolah
Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa Unpam, pihak sekolah, serta dosen pembimbing. Hadir dalam kegiatan tersebut Nurhayati, S.E., M.Ak. selaku dosen pembimbing PKM, Drs. Rasuddin HB, M.M., M.Pd. selaku Kepala SMK Nusantara 1 Ciputat, serta Ibu Inung Indahwati, S.E., yang turut memberikan sambutan mewakili pihak sekolah.
Dalam sambutannya, Ibu Inung menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang dilakukan mahasiswa Unpam. Menurutnya, kegiatan ini sangat relevan dengan kebutuhan siswa dalam menghadapi tantangan finansial dan ekonomi masa kini. “Kami menyambut baik kegiatan seperti ini, karena sangat penting untuk membangun kesadaran finansial siswa sejak dini, agar mereka bisa lebih bijak dalam mengelola keuangan pribadi dan tidak terjerat godaan pinjaman online,” ujar Inung.
Selain Anjar Dini Astuti selaku ketua, tim mahasiswa yang terlibat juga terdiri dari Alifah Nindya Hantoro, Fatika Maulidayanti, dan Zihan Nurhaliza.
Metode Edukasi yang Interaktif
Dalam pelaksanaan PKM, mahasiswa Unpam menggunakan pendekatan sosialisasi langsung dan diskusi interaktif. Para siswa diajak memahami konsep dasar pengelolaan keuangan, seperti mencatat pemasukan dan pengeluaran, membedakan kebutuhan dan keinginan, serta strategi menabung yang tepat.
Tak kalah penting, siswa juga diperkenalkan pada risiko penggunaan pinjaman online ilegal. Salah satu materi yang disampaikan mengupas ciri-ciri pinjaman online ilegal, cara mengenali aplikasi pinjol legal yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta bahaya utang berbunga tinggi yang dapat menjerat penggunanya ke dalam lingkaran utang berkepanjangan.
Selain itu, salah satu sesi menarik dalam kegiatan ini adalah identifikasi peluang bisnis dari hobi pribadi. Para siswa diminta menuliskan hobi masing-masing, kemudian dibimbing untuk menggali potensi bisnis dari aktivitas yang mereka sukai, mulai dari berjualan produk handmade, jasa desain, hingga bisnis kuliner sederhana.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan mindset bahwa hobi bisa menjadi peluang bisnis. Kalau dikelola dengan baik, hobi bukan hanya jadi kesenangan, tapi juga bisa menghasilkan cuan,” ungkap Fatika Maulidayanti, anggota tim PKM.
Antusiasme Siswa dan Harapan ke Depan
Kegiatan PKM ini mendapat respon positif dari para siswa. Salah satu peserta, Dika (17), siswa kelas XI SMK Nusantara 1 Ciputat, mengaku baru memahami secara menyeluruh risiko pinjaman online setelah mengikuti kegiatan tersebut.
“Biasanya saya hanya tahu pinjol bisa cepat cair, tapi ternyata ada risikonya. Setelah ikut acara ini, saya jadi paham kalau lebih baik cari uang dari hobi atau usaha kecil-kecilan daripada terjebak utang,” katanya.
Di akhir kegiatan, dilakukan sesi dokumentasi bersama sebagai bentuk penguatan kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah menengah dalam mendukung pendidikan karakter dan literasi finansial.
Komitmen Membangun Generasi Melek Finansial
Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Unpam ini merupakan salah satu bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada aspek pendidikan berkualitas dan pemberdayaan ekonomi generasi muda.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal agar siswa SMK bisa lebih percaya diri menggali potensi diri, berani memulai usaha dari hal-hal yang sederhana, serta mampu mengelola keuangan secara bijak agar tidak terjerumus pada praktik pinjaman online ilegal yang merugikan,” tutup Anjar Dini Astuti.
Ke depan, mahasiswa Unpam berencana melanjutkan program serupa di sekolah-sekolah lain dengan cakupan materi yang lebih luas, agar semakin banyak generasi muda yang sadar akan pentingnya literasi keuangan.