JAKARTA - Kelangkaan gas Elpiji 3 kilogram yang dikeluhkan warga Kota Mataram mendapatkan perhatian serius dari aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Mataram. Tidak ingin persoalan tersebut berlarut-larut hingga mengganggu kebutuhan masyarakat kecil, jajaran Polsek Mataram langsung bergerak cepat melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah titik distribusi resmi Elpiji subsidi tersebut.
Langkah proaktif ini dilakukan menyusul meningkatnya keluhan dari masyarakat terkait kesulitan memperoleh gas Elpiji 3 Kg dalam beberapa waktu terakhir. Sebagai kebutuhan pokok yang menyangkut hajat hidup orang banyak, keterlambatan atau gangguan distribusi gas subsidi tentu berpotensi menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Kapolsek Mataram, AKP Mulyadi, S.H., menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam menghadapi situasi yang dapat mengganggu kestabilan sosial, terlebih yang menyangkut kebutuhan dasar masyarakat seperti gas subsidi.
"Kami ingin memastikan distribusi Elpiji 3 Kg berjalan aman, lancar, dan tidak jatuh ke tangan yang tidak berhak. Ini menyangkut kebutuhan primer masyarakat, terutama kalangan ekonomi menengah ke bawah," ujar AKP Mulyadi.
Inspeksi Langsung ke Distributor Resmi
Sebagai tindak lanjut, AKP Mulyadi bersama tim kepolisian melakukan inspeksi ke distributor resmi Elpiji di wilayah Mataram. Inspeksi ini tidak hanya berfokus pada pengecekan ketersediaan stok, tetapi juga menyasar seluruh aspek tata kelola distribusi, termasuk jalur distribusi dan kelengkapan dokumen resmi.
AKP Mulyadi menjelaskan, langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya praktik-praktik penyimpangan dalam distribusi gas subsidi, seperti pengalihan alokasi ke pihak-pihak yang tidak berhak atau spekulan yang berpotensi mempermainkan harga di tingkat pengecer.
"Kami ingin jalur distribusi benar-benar transparan, sesuai aturan, dan sampai ke masyarakat yang memang berhak. Jangan sampai ada pihak yang mengambil keuntungan di tengah situasi sulit," tegasnya.
Pemeriksaan juga dilakukan terhadap dokumen legalitas, perizinan, dan administrasi dari masing-masing distributor. Hal ini penting untuk memastikan bahwa alur distribusi Elpiji 3 Kg berjalan sesuai dengan regulasi pemerintah, termasuk ketentuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Instruksi Pengawasan Ketat oleh Bhabinkamtibmas
Tidak berhenti sampai di situ, Kapolsek Mataram juga mengambil langkah preventif lebih lanjut dengan menginstruksikan seluruh Bhabinkamtibmas di wilayah hukumnya untuk meningkatkan pengawasan di lapangan. Para Bhabinkamtibmas diminta untuk aktif turun langsung ke seluruh pangkalan Elpiji yang ada di wilayah binaan masing-masing.
"Kami sudah perintahkan agar para Bhabinkamtibmas aktif turun ke lapangan. Apabila ditemukan indikasi penyimpangan atau penumpukan stok yang tidak wajar, segera tindak lanjuti dan laporkan. Jangan beri ruang bagi praktik-praktik yang merugikan masyarakat," tegas AKP Mulyadi.
Dengan adanya pengawasan aktif ini, diharapkan distribusi gas subsidi dapat diawasi secara menyeluruh mulai dari tingkat distributor hingga ke pangkalan-pangkalan kecil yang langsung berhubungan dengan masyarakat.
Respons Positif dari Masyarakat
Langkah sigap yang diambil oleh Polsek Mataram ini mendapat apresiasi positif dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat pengguna Elpiji hingga pelaku usaha pangkalan dan distributor resmi. Mereka mengakui bahwa keterlibatan aparat kepolisian memberikan rasa aman dan kepastian distribusi berjalan sesuai ketentuan.
Salah satu pemilik pangkalan Elpiji di Mataram menyatakan, “Dengan adanya pengawasan langsung dari polisi, kami sebagai pangkalan merasa lebih tenang. Ini juga membuat konsumen kami percaya bahwa stok tidak akan dimainkan oleh oknum,” ujarnya.
Masyarakat berharap agar langkah ini terus dilakukan secara berkala agar distribusi Elpiji 3 Kg selalu terjaga stabil, terutama menjelang momentum hari-hari besar atau ketika terjadi lonjakan permintaan.
Elpiji 3 Kg, BBM Subsidi yang Rentan Penyimpangan
Sebagai informasi, gas Elpiji 3 Kg merupakan salah satu program subsidi energi dari pemerintah yang ditujukan khusus untuk masyarakat tidak mampu dan pelaku usaha mikro. Dengan skema subsidi yang diterapkan pemerintah, harga jual Elpiji 3 Kg jauh lebih murah dibandingkan dengan ukuran gas nonsubsidi seperti Elpiji 5,5 Kg atau Elpiji 12 Kg.
Sayangnya, kondisi harga yang murah tersebut sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk meraih keuntungan pribadi, misalnya dengan membeli Elpiji 3 Kg secara berlebihan lalu dijual kembali dengan harga lebih tinggi kepada konsumen atau dialihkan ke sektor usaha yang tidak berhak mendapatkan subsidi.
Oleh karena itu, pengawasan distribusi yang ketat sangat diperlukan agar program subsidi yang dianggarkan dari APBN benar-benar tepat sasaran.
Komitmen Polsek Mataram untuk Jaga Stabilitas Sosial Ekonomi
Lebih lanjut, Polsek Mataram menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kelancaran distribusi kebutuhan pokok masyarakat, termasuk Elpiji 3 Kg. Hal ini menjadi bagian dari upaya institusi kepolisian dalam menjaga stabilitas sosial ekonomi, terutama di tengah kondisi yang rawan gejolak akibat isu ketersediaan barang pokok.
"Kami berkomitmen untuk terus memantau dan mengawal distribusi kebutuhan pokok masyarakat, sebagai bentuk tanggung jawab kami dalam menjaga stabilitas sosial dan kepercayaan publik terhadap institusi negara," pungkas AKP Mulyadi.
Langkah Strategis Pemerintah dan Pertamina
Di sisi lain, pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM bersama PT Pertamina (Persero) selaku produsen Elpiji subsidi terus berupaya melakukan langkah-langkah strategis untuk memastikan stok Elpiji 3 Kg tetap aman. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penerapan program subsidi tepat sasaran dengan pendaftaran konsumen menggunakan data berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Selain itu, implementasi sistem barcode dan aplikasi digital di berbagai wilayah juga tengah dijalankan secara bertahap. Dengan cara ini, pemerintah berharap dapat meminimalisir potensi kebocoran subsidi dan memastikan Elpiji 3 Kg benar-benar dinikmati oleh masyarakat prasejahtera dan pelaku UMKM sesuai peruntukannya.
Harapan ke Depan
Dengan sinergi yang baik antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat, persoalan kelangkaan Elpiji 3 Kg di Mataram diharapkan segera teratasi. Masyarakat pun diimbau untuk tetap tenang dan tidak melakukan panic buying.
Polsek Mataram mengajak seluruh warga untuk aktif melaporkan jika ditemukan indikasi penyimpangan distribusi Elpiji 3 Kg di sekitar tempat tinggal mereka, sehingga aparat dapat bergerak cepat menindaklanjuti laporan tersebut.