BMKG

BMKG Peringatkan Hujan Lebat dan Banjir Rob di Sejumlah Wilayah Indonesia Hari Ini, Jumat 13 Juni 2025

BMKG Peringatkan Hujan Lebat dan Banjir Rob di Sejumlah Wilayah Indonesia Hari Ini, Jumat 13 Juni 2025
BMKG Peringatkan Hujan Lebat dan Banjir Rob di Sejumlah Wilayah Indonesia Hari Ini, Jumat 13 Juni 2025

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan cuaca untuk hari ini, Jumat, 13 Juni 2025. Berdasarkan prakiraan cuaca terbaru, sejumlah wilayah Indonesia diprediksi akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, disertai potensi banjir rob di beberapa kawasan pesisir.

Kondisi cuaca hari ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer yang masih aktif di sejumlah wilayah Nusantara. Selain hujan lokal, BMKG juga mendeteksi adanya bibit siklon tropis yang turut memicu potensi pembentukan awan-awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat, banjir rob, serta kilat dan angin kencang yang mungkin menyertainya, khususnya bagi mereka yang berada di wilayah pesisir," jelas Prakirawati BMKG, Nurul Izzah Fitria.

Hujan Ringan hingga Lebat Diprediksi Guyur Sejumlah Kota Besar

Berdasarkan prakiraan cuaca yang dirilis BMKG, hujan berintensitas ringan (curah hujan <2,5 mm per jam) diperkirakan akan turun di berbagai kota besar, meliputi:

Tanjung Pinang

Padang

Jambi

Bengkulu

Bandar Lampung

Pangkal Pinang

Semarang

Yogyakarta

Denpasar

Mataram

Tanjung Selor

Ambon

Sorong

Ternate

Manokwari

Nabire

Makassar

Kendari

Hujan berintensitas sedang diperkirakan melanda Mamuju dan Manado, sementara hujan lebat disertai petir diprediksi akan mengguyur wilayah:

Pontianak

Palangka Raya

Banjarmasin

Merauke

Jayawijaya

Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko banjir, genangan air, pohon tumbang, dan gangguan aktivitas harian masyarakat.

Wilayah Berawan Tebal dan Berkabut: Aceh hingga Jakarta

Sementara itu, sejumlah wilayah lainnya akan mengalami cuaca berawan tebal hingga berkabut, dengan suhu udara berkisar antara 25 hingga 29 derajat Celcius. Wilayah-wilayah tersebut meliputi:

Banda Aceh

Medan

Pekanbaru

Palembang

Serang

Jakarta

Bandung

Surabaya

Kupang

Samarinda

Jayapura

Palu

Gorontalo

BMKG mengingatkan agar masyarakat di wilayah-wilayah ini tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak, terutama di sore hingga malam hari.

Potensi Banjir Rob Mengancam Wilayah Pesisir

Selain hujan, potensi banjir rob atau banjir akibat naiknya air laut juga menjadi perhatian BMKG. Fenomena ini dipicu oleh fase bulan baru dan dinamika pasang surut air laut yang meningkat.

Beberapa kawasan pesisir Indonesia yang diprediksi berpotensi mengalami banjir rob antara lain:

Pesisir utara Jawa Tengah

Pesisir selatan Kalimantan Barat

Beberapa kawasan pesisir Papua bagian selatan

“Potensi banjir rob dapat mengganggu aktivitas masyarakat pesisir, seperti transportasi di pelabuhan, pemukiman di sekitar pantai, serta aktivitas perikanan,” ujar Nurul Izzah Fitria.

BMKG mengimbau agar masyarakat pesisir menyesuaikan aktivitas harian dan tetap memantau informasi terkini dari kanal resmi BMKG.

Penyebab Cuaca Ekstrem: Bibit Siklon Tropis hingga Gelombang Atmosfer

Fenomena cuaca ekstrem yang melanda sebagian wilayah Indonesia hari ini tak lepas dari beberapa dinamika atmosfer yang terpantau BMKG, antara lain:

Bibit Siklon Tropis Wutip

Terpantau di Laut Cina Selatan/timur Laut Vietnam

Memicu pertemuan angin (konvergensi) yang meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan hujan, terutama di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.

Gelombang Atmosfer

Gelombang Ekuator Rossby terdeteksi di wilayah Lampung bagian selatan hingga Jawa Barat utara.

Gelombang Kelvin aktif di wilayah Jawa Timur.

Keduanya meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di sebagian besar Pulau Jawa dan sekitarnya.

Selain itu, fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang masih aktif mendukung peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia bagian timur.

"Kondisi cuaca yang fluktuatif saat ini juga dipengaruhi oleh fase transisi menuju musim kemarau, yang menyebabkan interaksi dinamika lokal dan regional memunculkan potensi hujan, bahkan cuaca ekstrem," jelas Nurul Izzah Fitria.

BMKG Imbau Warga Waspada dan Siaga

Menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi:

Warga di daerah rawan longsor dan banjir.

Nelayan dan pelaku aktivitas di laut, khususnya di wilayah yang berpotensi banjir rob.

Pengguna jalan raya agar berhati-hati dengan kemungkinan jalan licin, genangan, dan jarak pandang terbatas akibat kabut.

BMKG juga mendorong masyarakat untuk mengakses informasi prakiraan cuaca harian melalui aplikasi resmi InfoBMKG, media sosial resmi BMKG, atau kanal komunikasi pemerintah daerah setempat.

“Kami terus memantau perkembangan cuaca secara intensif dan akan memperbarui informasi jika terdapat perubahan signifikan. Masyarakat dapat memanfaatkan layanan informasi BMKG untuk memastikan keamanan aktivitas sehari-hari,” tegas Nurul.

Tips Menghadapi Cuaca Ekstrem

Untuk meminimalkan risiko akibat cuaca ekstrem, BMKG memberikan beberapa rekomendasi praktis:

Pastikan saluran air dan drainase di lingkungan sekitar rumah tidak tersumbat.

Jika tinggal di daerah rawan banjir atau longsor, siapkan barang-barang penting di tempat yang aman.

Hindari berteduh di bawah pohon saat terjadi hujan lebat disertai petir.

Jika beraktivitas di luar ruangan, selalu sediakan jas hujan atau payung.

Ikuti perkembangan cuaca melalui sumber informasi resmi.

Cuaca Indonesia hari ini, Jumat, 13 Juni 2025  masih menunjukkan dinamika yang kompleks, mulai dari hujan ringan hingga lebat, ancaman banjir rob di sejumlah pesisir, hingga cuaca berawan tebal di wilayah lainnya.

BMKG mengajak seluruh masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem yang dapat mempengaruhi aktivitas harian. Dengan mengikuti informasi resmi BMKG, masyarakat dapat lebih siap menghadapi berbagai kemungkinan bencana hidrometeorologi.

“Mari kita bersama-sama waspada dan siaga menghadapi potensi cuaca ekstrem untuk meminimalisir risiko kerugian dan bahaya bagi masyarakat,” tutup Nurul Izzah Fitria, Prakirawati BMKG.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index