Bank Indonesia

Forum Pasamoan Agung: Strategi Bank Indonesia Kawal Stabilitas Inflasi dan Ekonomi Digital Jabar

Forum Pasamoan Agung: Strategi Bank Indonesia Kawal Stabilitas Inflasi dan Ekonomi Digital Jabar
Forum Pasamoan Agung: Strategi Bank Indonesia Kawal Stabilitas Inflasi dan Ekonomi Digital Jabar

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung stabilitas ekonomi, khususnya dalam pengendalian inflasi dan percepatan digitalisasi sistem keuangan di wilayah Jawa Barat. Hal tersebut disampaikan dalam perhelatan Forum Pasamoan Agung yang digelar oleh BI bersama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.

Forum ini menjadi bukti nyata kolaborasi strategis antara Bank Indonesia, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Forum tersebut diharapkan mampu memperkuat sinergi lintas sektor, baik pemerintah, perbankan, maupun pelaku usaha di Jawa Barat, guna mendukung pencapaian target pembangunan daerah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Muhamad Nur, menjelaskan bahwa penyelenggaraan Forum Pasamoan Agung merupakan bagian dari upaya bersama untuk menjaga stabilitas harga dan mempercepat transformasi digital di lingkungan pemerintah daerah. “Forum ini menjadi sarana strategis untuk memperkuat kolaborasi dalam menjaga inflasi tetap stabil serta mendorong percepatan digitalisasi keuangan di Jawa Barat,” kata Muhamad Nur.

Inflasi Jawa Barat Terkendali Berkat Sinergi Pengendalian 4K

Lebih lanjut, Muhamad Nur menegaskan bahwa pengendalian inflasi di Jawa Barat sejauh ini telah menunjukkan hasil positif. Hal tersebut didukung oleh penerapan kerangka pengendalian inflasi 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Strategi tersebut berhasil menjaga inflasi di Jawa Barat tetap berada dalam rentang target nasional.

"Inflasi Jawa Barat berada dalam kisaran target 2,5 persen ±1 persen, sebuah capaian yang menggambarkan stabilitas perekonomian daerah sekaligus menjaga daya beli masyarakat,” tegas Nur.

Menurutnya, inflasi yang terkendali merupakan fondasi penting untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Stabilitas harga berperan besar dalam menjaga daya beli masyarakat, sehingga roda perekonomian dapat terus berputar dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat.

Upaya Konkret Pengendalian Inflasi: Pangan dan Distribusi

Tidak berhenti pada capaian tersebut, BI Jawa Barat bersama TPID terus berupaya memperkuat pengendalian inflasi dengan langkah konkret. Salah satu fokus utamanya adalah penguatan kemandirian pangan melalui:

Penyederhanaan rantai distribusi pangan

Peningkatan ketersediaan pupuk

Penyediaan bibit unggul yang terjangkau dan berkualitas

Langkah-langkah tersebut dinilai sejalan dengan visi Jabar Istimewa yang diusung Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sekaligus mendukung agenda nasional Asta Cita dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

"Penguatan ketahanan pangan merupakan strategi jangka panjang agar inflasi tetap terkendali. Dengan ketersediaan bahan pangan yang cukup dan harga yang stabil, kesejahteraan masyarakat pun dapat terjaga," tambah Muhamad Nur.

Digitalisasi Jadi Pilar Penguatan Ekonomi Daerah

Selain fokus pada pengendalian inflasi, BI Jawa Barat juga menempatkan digitalisasi keuangan sebagai prioritas utama untuk mendukung efisiensi dan transparansi tata kelola keuangan di tingkat pemerintah daerah. Dalam konteks ini, TP2DD memiliki peran sentral sebagai penggerak transformasi digital di lingkup pemerintahan daerah.

Muhamad Nur menilai bahwa digitalisasi bukan hanya sebatas penggunaan teknologi semata, melainkan merupakan langkah strategis yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. "Digitalisasi bukan hanya soal teknis, tetapi juga menjadi upaya meningkatkan efektivitas belanja daerah, memperkuat transparansi birokrasi, dan memperluas inklusi keuangan masyarakat," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa semakin transparan proses keuangan, maka semakin efisien penggunaan anggaran, sehingga berpotensi meningkatkan pendapatan daerah serta memperkuat fondasi pembangunan ekonomi daerah.

Jawa Barat Raih Prestasi Nasional dalam Digitalisasi Keuangan

Komitmen kuat Jawa Barat dalam mengakselerasi digitalisasi keuangan telah mendapatkan pengakuan nasional. Dalam ajang Championship TP2DD 2024, Provinsi Jawa Barat berhasil menyabet predikat TP2DD Terbaik I Tingkat Provinsi. Sementara di tingkat kota, Kota Cimahi dan Kota Bogor masing-masing meraih posisi Terbaik II dan Terbaik III. Di tingkat kabupaten, Kabupaten Ciamis turut mencatatkan prestasi dengan memperoleh Terbaik II.

“Prestasi ini menunjukkan bahwa Jawa Barat memiliki potensi besar dalam mengembangkan ekosistem digitalisasi keuangan. Hal ini sekaligus menjadi bukti nyata dari keberhasilan sinergi antara pemerintah daerah dan Bank Indonesia dalam mendorong elektronifikasi transaksi,” ujar Muhamad Nur.

Sinergi Digitalisasi dan Pengendalian Inflasi Demi Kesejahteraan

Keberhasilan pengendalian inflasi dan digitalisasi keuangan menjadi dua pilar penting yang harus terus dikembangkan secara paralel. Menurut Muhamad Nur, sinergi yang semakin erat antara TPID dan TP2DD akan memperkuat daya tahan ekonomi daerah dalam menghadapi tantangan global yang dinamis.

“Untuk itu, TPID-TP2DD tahun 2025 mengusung tema Strategi Menjaga Daya Beli dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pengendalian Inflasi dan Perluasan Digitalisasi,” tegasnya.

Forum Pasamoan Agung pun menjadi momentum untuk memperkuat koordinasi lintas sektor agar kebijakan pengendalian inflasi dan percepatan digitalisasi berjalan seiring, memberikan manfaat konkret, dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif.

Dorong Inklusi Keuangan untuk Penguatan UMKM

Selain mendorong efisiensi anggaran pemerintah daerah, digitalisasi keuangan juga dinilai mampu memperluas akses keuangan digital bagi pelaku UMKM di Jawa Barat. Akses yang lebih mudah terhadap sistem pembayaran non-tunai akan membantu pelaku usaha kecil untuk memperluas pasar, meningkatkan daya saing, serta mengoptimalkan transaksi bisnis secara efisien.

“Melalui digitalisasi, pelaku UMKM dapat lebih mudah melakukan pencatatan keuangan, transaksi penjualan, hingga akses terhadap pembiayaan,” ungkap Nur.

Dengan semakin luasnya inklusi keuangan digital, diharapkan perekonomian Jawa Barat dapat tumbuh lebih merata dan membawa manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Optimisme Menuju Ekonomi Digital yang Lebih Kuat

Melihat pencapaian yang telah diraih, Bank Indonesia optimistis bahwa langkah-langkah strategis yang dilakukan melalui TPID dan TP2DD akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Jawa Barat di masa mendatang. Stabilitas inflasi yang terjaga dan percepatan digitalisasi keuangan diyakini akan memperkuat ketahanan ekonomi daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan membawa Jawa Barat menjadi salah satu motor penggerak ekonomi nasional.

“Kami berharap sinergi yang sudah terbentuk ini dapat terus diperkuat, sehingga Jawa Barat semakin tangguh dalam menghadapi tantangan ekonomi global serta menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengendalian inflasi dan percepatan digitalisasi,” pungkas Muhamad Nur.

Dengan langkah nyata yang dilakukan bersama, Jawa Barat optimistis dapat menjadi provinsi unggulan dalam penerapan ekonomi digital sekaligus menjaga stabilitas harga demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index