Proyek Tol

Pemerintah Tawarkan Proyek Tol Senilai Rp87,7 Triliun, Jasa Marga (JSMR) Ungkap Sikap

Pemerintah Tawarkan Proyek Tol Senilai Rp87,7 Triliun, Jasa Marga (JSMR) Ungkap Sikap
Pemerintah Tawarkan Proyek Tol Senilai Rp87,7 Triliun, Jasa Marga (JSMR) Ungkap Sikap

JAKARTA Pemerintah Indonesia kembali menawarkan peluang investasi besar di sektor infrastruktur jalan tol. Tiga proyek jalan tol dengan nilai investasi jumbo dipersiapkan untuk dilelang dalam waktu dekat. Nilai total investasi dari ketiga proyek tersebut diperkirakan mencapai Rp87,74 triliun.

Ketiga proyek tol strategis itu adalah Jalan Tol Gilimanuk–Mengwi di Bali, Jalan Tol Pejagan–Cilacap di Jawa Tengah, dan Jalan Tol Sentul Selatan–Karawang Barat di Jawa Barat. Proyek-proyek ini dipastikan akan menjadi bagian penting dalam upaya pemerintah memperluas konektivitas nasional, khususnya mendukung Jaringan Jalan Tol Trans Jawa dan akses jalan tol di Pulau Bali.

Namun, apakah PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), sebagai salah satu pemain utama sektor jalan tol di Indonesia, tertarik untuk ambil bagian?

Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk., Rivan Achmad Purwantono, menegaskan bahwa pihaknya memandang ketiga proyek tersebut memiliki prospek yang menarik secara ekonomi. Dua proyek akan melengkapi jaringan Jalan Tol Trans Jawa, sementara satu proyek lainnya akan memperkuat infrastruktur transportasi di Bali, daerah tujuan wisata utama Indonesia.

Namun demikian, Rivan mengungkapkan bahwa saat ini Jasa Marga belum secara aktif melakukan ekspansi untuk menggarap proyek-proyek baru tersebut.

“Sebenarnya itu dari kita belum. Jadi, itu adalah pengembangan di masa yang akan datang yang akan ditawarkan,” ujar Rivan kepada wartawan saat ditemui di sela-sela International Conference of Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta.

Rivan menyebut bahwa pihaknya tetap siap apabila ke depannya ditunjuk atau diajak terlibat dalam skema co-investment dengan investor lainnya. Menurutnya, pelibatan investor menjadi salah satu fokus utama pemerintah saat ini, sebagaimana yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam forum ICI 2025.

“Yang kedua juga siapa investor [utamanya], nah harapannya di forum ini sebetulnya fokusnya beliau [Menko AHY] tadi menyampaikan tentang potensi kepada investor,” jelasnya.

Tiga Proyek Tol dengan Nilai Fantastis

Ketiga proyek tol yang ditawarkan oleh pemerintah ini merupakan bagian dari agenda International Conference of Infrastructure (ICI) 2025 yang digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) pada 11–12 Juni 2025. Proyek-proyek tersebut dikemas dalam dokumen resmi bertajuk Project Catalogue ICI 2025.

Berikut rincian ketiga proyek tersebut:

Jalan Tol Gilimanuk–Mengwi

Proyek Jalan Tol Gilimanuk–Mengwi diproyeksikan membutuhkan investasi sebesar Rp25,4 triliun. Jalan tol ini akan membentang sepanjang 96,84 kilometer, menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk di barat Pulau Bali dengan Mengwi, yang menjadi pintu masuk menuju wilayah ibu kota Provinsi Bali, Denpasar.

Ruas tol ini memiliki peran vital dalam memperlancar arus logistik dan pergerakan wisatawan dari Pulau Jawa menuju Bali, sekaligus meningkatkan efisiensi perjalanan bagi masyarakat lokal.

Jalan Tol Pejagan–Cilacap

Proyek kedua adalah Jalan Tol Pejagan–Cilacap, yang akan menghubungkan Balukamba, Brebes hingga Lebeng, Cilacap. Dengan total panjang mencapai 95,39 kilometer, kebutuhan investasinya diperkirakan sebesar Rp27,59 triliun.

Tol ini merupakan inisiatif pemerintah untuk membuka akses transportasi yang lebih baik antara wilayah Pantura dan selatan Jawa Tengah, sekaligus mendorong pengembangan ekonomi daerah Cilacap dan sekitarnya.

Jalan Tol Sentul Selatan–Karawang Barat

Proyek terakhir adalah Jalan Tol Sentul Selatan–Karawang Barat yang akan menjadi bagian dari jaringan JORR 3 (Jakarta Outer Ring Road tahap 3). Tol ini memiliki panjang 60,36 kilometer dengan nilai investasi diperkirakan mencapai Rp34,75 triliun.

Jalan tol ini dirancang untuk menghubungkan kawasan Sentul Selatan dengan Karawang Barat, sekaligus terintegrasi dengan sejumlah ruas tol lainnya seperti Tol Bogor Ring Road, Tol Jakarta–Cikampek Selatan, dan Tol Jakarta–Cikampek Barat. Proyek ini diharapkan akan semakin memperlancar arus lalu lintas di kawasan Jabodetabek yang selama ini dikenal padat.

Potensi Investasi Besar untuk Dunia Usaha

Dengan nilai investasi yang sangat besar dan prospek ekonomi yang cerah, proyek-proyek tol ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor domestik maupun internasional. Pemerintah pun membuka peluang investasi melalui berbagai skema, termasuk kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) serta skema investasi murni swasta.

Rivan menyebut, keterlibatan Jasa Marga dalam proyek-proyek jalan tol ke depan akan mempertimbangkan banyak aspek, mulai dari analisis finansial, kelayakan bisnis, hingga komitmen bersama dengan calon investor lain. Oleh karena itu, keputusan untuk bergabung dalam proyek tersebut akan sangat tergantung pada hasil kajian internal perusahaan dan dinamika negosiasi dengan pemerintah.

“Kalau bicara jalan tol, kami selalu siap berkolaborasi, terutama bila skema pembiayaannya melibatkan mitra yang kredibel. Kita tunggu saja bagaimana proses selanjutnya,” ujar Rivan.

Dukungan Pemerintah untuk Infrastruktur Nasional

Pemerintah, melalui Kemenko IPK dan Kementerian PUPR, terus berkomitmen untuk mempercepat pembangunan infrastruktur nasional, khususnya di sektor transportasi jalan tol. Menurut Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono, pengembangan jalan tol merupakan salah satu prioritas utama karena berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing nasional.

“Dengan dibangunnya jaringan tol baru ini, kami berharap konektivitas antarwilayah semakin meningkat, mendorong distribusi barang lebih efisien, serta mendukung pemerataan pembangunan ekonomi,” kata AHY dalam sambutannya di ICI 2025.

Dalam paparannya, AHY juga menyampaikan bahwa pemerintah terus mendorong model-model pembiayaan kreatif agar pembangunan infrastruktur tetap berlanjut tanpa sepenuhnya membebani APBN. Salah satu strateginya adalah dengan menggandeng swasta dan mendorong keterlibatan investor asing.

Fokus Jasa Marga pada Optimalisasi Proyek Eksisting

Meskipun saat ini belum berencana melakukan ekspansi proyek tol baru, Jasa Marga tetap aktif mengelola dan mengembangkan jalan tol eksisting. Perseroan juga terus mendorong efisiensi operasional, digitalisasi layanan, serta berupaya meningkatkan kualitas pelayanan bagi pengguna jalan tol di seluruh Indonesia.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi tulang punggung pengembangan jalan tol nasional, Jasa Marga terus memantau peluang pengembangan di masa depan, termasuk ketiga proyek tol tersebut, sembari menunggu proses lelang resmi dari pemerintah.

Dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh pengembangan infrastruktur, keterlibatan perusahaan seperti Jasa Marga tentu akan menjadi salah satu kunci sukses pembangunan jalan tol Indonesia di masa mendatang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index